[MENSOSPOL-eIDC]HASIL DISKUSI I
Eraclev
perjuangan ini akan terus muncul jika ada hak-hak yang tertindas...
HAIL eINDONESIA
PEMBUKAAN
Setelah dibuatnya eIDC I yang berjudul Dualisme Kepemimpinan Pantaskah ?? sampailah pada tahap akhir yaitu penilaian apa yang akan disarankan MenSosPol (Gov) terhadap eIndonesia terkait masalah diskusi yang telah diberikan..
Diskusi ini bukan semata-mata sebuah diskusi yang seperti debat kusir atau tanpa tujuan tertentu, tujuannya adalah untuk membuka wawasan, pengetahuan, kepedulian kita dan harapan kita untuk eIndonesia..
Sangat menyedihkan ketika seseorang yang tidak mengerti arti diskusi ini mempertanyakan tujuannya dan merendahkan forum ini, padahal dengan adanya artikel dan diskusi seperti itu semua akan berbicara dan suasana politik akan muncul dengan sendirinya..
Dapat kalian lihat, banyaknya comment yang muncul dan argumentasi-argumentasi yang keluarpun menunjukan eIndonesia masih dapat bangkit kembali..
berikut adalah saran yang saya berikan untuk eIndonesia,
Selamat membaca..
Surakarta, 11 April 2012
Mentri Sosial dan Politik eIndonesia
Demon war
PEMBAHASAN
Dalam artikel Dualisme Kepemimpinan Pantaskah ?? muncul bermacam-macam opini dari yang setuju sampai yang tidak setuju, baik menolak dengan keras ataupun yang menerima dengan lapang dada..
Sebenarnya isu dualisme sangat terkait dengan isu-isu yang lain yang menyangkut politik statis dan regenerasi..
Sebenarnya sudah diatur dalam UUD, menyangkut jabatan kongres yang tidak boleh di rangkap dengan jabatan gov..
Dewasa ini, sangat sulit mencari Gov yang mau bekerja dari pada mencari congress.. Hal-hal demikian menyebabkan keadaan yang tidak sama seperti dulu dimana dulu masih banyak orang yang aktif di eIndonesia..
Seperti yang kita ketahui, banyak orang maka akan banyak pula suara yang dapat keluar..
tidak sesuainya keadaan sekarang dengan UUD yang telah dibuat membuat kita menjadi tidak tentu arah, namun dilain pihak itu menjadi PR pemerintah dalam meramaikan eIndonesia..
Dan sekali lagi, dengan adanya diskusi ini terbukalah pikiran eIndonesia untuk kedepannya..
Pemenang eIDC I
37Nurmillaty A.MDay 1,603, 09:10
Permisi, nubi mau numpang nimbrung
Soal dualisme jabatan sih saya bimbang ya , antara setuju dan gak setuju. Kalo kata guru saya, beberapa hal itu bergantung sama situasi kondisi toleransi pandangan dan jangkauan (jangan disingkat).
Saya rasa dualisme masuk ranah ini.
Alasan dualisme apa sih?
- Sedikitnya manusia-manusia berkompeten yang MAU masuk ranah ePemerintahan tanpa menerima gold, medal, dan bahkan bisa juga gaji.
- Pengkaderan newbie yang kurang berjalan.
- Banyaknya bibit-bibit potensial yang terkendala kesibukan RL.
Buat yang pertama, ini penting karena umumnya inilah yang terjadi. Kebanyakan hobi nonton dari jauh doang, atau ngritik doang, tapi pas diajak masuk struktur kepemimpinan langsung mundur teratur dengan banyak alasan.
Sekarang nih, pemilihan ePres kan setelah pemilihan congress. Ketika anggota congress ada yang dipilih untuk membantu pemerintah dan dia MAU, sebenernya dia musti diapresiasi lho. Bayangkan, tugas anggota kabinet itu lebih berat dan lebih nyata daripada cong (kecuali anggota yang gak kerja), dan anggota kabinet TIDAK MENDAPAT GOLD MAUPUN MEDAL.
Kalau menurut saya, selama anggota congress tidak mendominasi pemerintahan (supaya bisa dijaga senetral mungkin antara congress dan gov) dan congress tidak didominasi orang kabinet (misal max. 3 atau 5 orang congress) sepertinya tidak masalah dengan keadaan eIndo yang sekarang ini.
Apakah congress perlu resign? Kalau memenuhi keadaan di atas saya rasa sebetulnya tidak perlu. Okelah semisal jatah proposal dia sudah habis, tapi suara dia tetep dibutuhkan pas voting kan? Lagipula kalau dia resign, kesannya membuat jabatan congress sekedar habisin jatah proposal doang then you can out.
Kalau dia berkompeten dan memiliki kemauan, menjalankan 2 peran = mengapa tidak ?
Untuk poin kedua, sekarang sudah ada IPDN, harapannya dualisme bisa diminimalisir dengan mengikutsertakan lulusan-lulusan IPDN ke dalam ranah pemerintahan. Bukan hal yang instan tapi wajib dicoba.
Untuk poin ketiga, lah ini yang harus disertai doa. Carilah orang-orang yang aktif nongkrong di #mentornubi itu. Kunjungi room2 partai, biasanya ada yang aktif meski satu-dua.
Intinya, saya setuju tentang dualisme jika hal itu benar-benar perlu dilaksanakan.
1. Menjabat sebagai Mentri, kemudian menjabat juga sebagai Kongres
2. Menjabat sebagai Kongres, kemudian menjabat juga sebagai menteri
nomor dua sudah dibahas.
nomor satu, kalau bisa dihindari. nunggu bulan depan masa gak bisa.
dan aniway kalau bisa, setiap partai coba rangkul newbie2 yang masuk, teman-teman yang sudah sering nyalon congress tolong berhenti sejenak saja berikan kesempatan kepada pemain-pemain baru untuk ikut mempraktekkan apa itu congress.
eIndo lagi berusaha bangun kembali. Yang semestinya digarisbawahi bukan tentang serta merta menolak atau menyetujui dualisme, yang kita harus lakukan adalah menolerir dualisme, berhenti mengocehkan hal yang sama setiap bulan, dan mulai berpartisipasi dalam pemerintahan sedikit demi sedikit untuk terus mengurangi dualisme itu sendiri. Dengan demikian saya yakin suatu saat dualisme akan hilang tanpa disertai penurunan kredibilitas orang-orang pemerintahan.
Sejatinya kalau bisa, saya ingin tiap capres sudah mempublish rencana pencalonannya beserta rancangan kabinet sebelum tanggal 20 dimana rancangan kabinet sudah dikonfirmasi oleh yang ditempatkan di dalamnya. Mereka yang sudah mengkonfirmasi saya harap tidak mencalonkan diri sebagai congress untuk menunjukkan keseriusannya dalam rencana partisipasi di pemerintahan capres terkait.
Andai bisa.
Karena kalau capres pakai program Sistem Kebut Seminggu, kesannya jabatan ini bukan lagi jabatan yang perlu dipikirkan benar-benar dalam proses pencalonan sampai pemilihan dan pelaksanaannya.
Sekian, maaf jika OOT atau panjang o7
non-partisan
1000 IDR Sent !!
SARAN
Menimbang tidak sedikitnya rakyat yang mendukung dualisme pada saat ini maka saya mengusulkan,
1. Mengamandemen UUD pada pasal 15 dan 14 agar lebih fleksibel dan dapat menyesuaikan kondisi dan situasi..
2. Menambahkan pasal amandemen dalam UUD sehingga UUD dapat dikatakan sah saat diamandemen..
PENUTUP
Bagi yang mempunyai ide yang perlu sekiranya masalah yang bisa dan pantas didiskusikan silahkan PM saya dan akan mendapatkan bingkisan menarik dari pemerintah..
Dengan Format
Judul PM :: Diskusi eIDC
Judul masalah ::
Tujuan ::
Link Profile ::
Hail eIndonesia !!
Tertanda,
Mentri Sosial dan Politik
Demon War
Jadilah nubi yang aktif, handal dan mandiri.
eIndonesia memerlukan bibit-bibit baru seperti kalian.
Bersemangat, percaya diri dan mementingkan komunitas dari pada kepentingan pribadi serta cerdas dan kreatif
KAMI MASIH ADA !!
PERJUANGAN TANPA BATAS
Like a Cloud
like a Rain
Like a Snow
Together in Sky..
Comments
v+s
kalau dualisme tetap terjadi,
regenerasi akan semakin susah
Bisa saja seperti DPR sekarang, UUD hanya berlaku beberapa bulan setelah revisi/amandemen ditetapkan kemudian dapat dilakukan pembenahan internal dan regenerasi struktural..
Fleksibel aja..
Tergantung keputusan congress..
Itu hanya saran, seperti halnya mentri di RL mentri berhak mengajukan saran ke DPR..
Salam
hdu
translation?
Amandemen juga UUD / Peraturan ADMIN Game Ini agar lebih fleksibel dengan keadaan kantong pemain,,.
===================================================================
Non Party Movement, PETA
eIndonesia masih dapat bangkit kembali..
Terlihat jelas kalo mentri sosial politiknya PRO DUALISME , kata-kata ''..Menimbang tidak sedikitnya rakyat yang mendukung dualisme.." itu kata-kata politik yang sarat dengan kepentingan yang biasa dilontarkan politikus 'BANGSAT' !!
Kalo diliat dari komentar di artikel http://www.erepublik.com/en/article/-mensospol-eidc-dualisme-kepemimpinan-pantaskah--2004092/1/20 sudah sangat jelas kalau lebih kuat argumentasi dan juga lebih banyak (menurut kacamata gw) dari Yang tidak menyetujui dualisme. Kenapa seorang mentri, tidak bisa melihat hal tersebut dari kacamata yang netral ??
Untuk saran mengenai Mengamandemen UUD sudah jelas ini MENTRI terkena power syndrom, terlalu ingin TAMPIL (Ref: politk pencitraan ala beye) !! Dasar untuk memberi saran untuk Mengamandmen UUD ini sudah jelas tidak kuat, dan terkesan 'LENJE' dalam penyampaiaannya (mungkin dia terinspirasi dari kondisi Gov di RL yang kemayu)..
eIndonesia akan terus berjalan ditempat jika tidak bisa menyikapi masalah dan memberikan solusi yang tepat !
Ini bukan pembahasan mengenai masalah, Ini pembahasan SIKAP !!
Dengan sikap MENSOSPOL yang TENGIK kayak gini, sudah jelas eIndonesia akan berada dalam masa keterpurukan lama.. Permasalahan yang dibahas hanya permasalahan kecil yang tidak penting !! Gw mengusulkan tema diskusi 'eIndonesia mencari jati diri - Bagaimana eIndonesia mencari kejayaannya kembali' (sory kalo saran ini di komen, gw geli PM orang LENJE soalnya.. JAGA PANTAT COY..!!)
Gw memiliki rangkuman menarik prihal eUUD. Gw sebagai seorang rakyat mengusulkan DIHAPUSNYA eUUD eIndonesia jika sampai di Amandemenkan karena hal kecil !! Mengingat sebuah peraturan harus memiliki dasar yang TEGAS !!
Peraturan dibuat tidak untuk dilanggar, tapi ketika peraturan sudah tidak disegani sudah saatnya keseluruhan peraturan DIHAPUSKAN !! karena tidak ada kesadaran dalam penerapanya !! Di eRep tidak ada fitur 'peradilan' jadi gw berasumsi kita hanya mengandalkan POLA KESADARAN dalam penerapan peraturan.
Strangersism
wow kk wow
ehm....
Apa gunanya peraturan yang dibuat kalau dikesampingkan, bahkan dianggap tidak ada...
Kami sebagai congress ingin mengangkat peraturan itu kembali kepermukaan agar setiap warga negara eIndonesia tahu kalau sebenarnya peraturan itu ada...
soal peng-amandemen-annya itu tergantung keputusan bersama di rapat congress nanti
http://www.erepublik.com/en/article/-congress-undangan-rapat-congress-dan-perangkat-pemerintahan-2004658/1/20
tidak ada salahnya memberi saran, kritik atau apalah, toh nanti finalnya di rapat tersebut...
jadi jika dirasa memang benar dibutuhkan, ada baiknya pihak yang pro maupun kontra untuk datang dan menjelaskan lansung di rapat tersebut...
/me cuma mencoba netral 🙂
@Stranger ::
Keputusan ada di rapat tidak ada pengaruh mempengaruhi..
Demi eIndonesia lebih baik diskusi itu dilaksanakan jika tidak setuju silahkan ungkapkan..
Kalau dari awal cuma diperlukan diskusi aja sama aja kemarin jadi debat kusir bukan ??
Hal ini untuk eIndonesia, kalau memang menyarankan topic lain silahkan..
Tidak ada masalah..
Kritik silahkan itu dapat membangun, jika memang kata2 saya ada yang salah..
Saya akan ubah, hal kecil seprti itu mudah saya lakukan untuk eIndonesia..
o7
Maaf kalau ada kesalahan..
Persatuan lebih hangat dari permusuhan..
jde
Kalau suatu isu politik bisa menyebabkan perpecahan, kenapa gov menjadi pencetus nya ?
makanya pada baca artikel gw dah..
*ngibrit*
30BimaDay 1,603, 21:10 Kalau suatu isu politik bisa menyebabkan perpecahan, kenapa gov menjadi pencetus nya ?
===
Kalau tanpa diskusi mau dengan cara apa lagi ??
Ambil contoh ILC di TvONE, walau tau bisa ada keributan acara tetap dijalankan untuk mengambil hati pemirsanya..
Kalau di eRepublik digunakan cara ini untuk sama-sama duduk dan menyelesaikan masalah bukan menambah masalah..
Perihal akan terjadi kerusuhan sudah diatur dalam peraturan dimana akan menghapus artikel dan memberhentikan proker..
hrey
wah, udah jelas itu UUD,.. g usah amandemen2 sgala..
demon_war: sabar kalau jadi Menteri lebih bagus dikritik demi eIndonesia yang bagus. Kalau dibiarkan maka nasib eIndonesia entah apa jadinya. APA KATA DUNIA ?
iya athena alexander ::
makasih supportnya xD
Udah sabar bgt o7
gfe6
1000 IDR Sent !!
/me kabur : P
*uhuk* simpel aja sebenerya
masalah Dulisme itu gampang, toh ngapain dubuat ribet
lagian udah ada eUUDnya toh, gak boleh dualisme ka = ))
knapa bisa dualisme??
1. CPnya kurang persiapan dlm menyusun Kabinet
2. Mentrinya kurang aktif
3. Mentrinya ugal"an (nyalcong xD)
4. Pendidikan & Pengetahuan Nubi Redah (apa sapi semua? : P )
5. Nubi banyak yg gak aktif
nomer 4 & 5 itu udah biasa, jd jng terlalu dibuat alesan utuk dualisme (udah dr dulu ka kek gini : P)...
yg nomer 3 itu kembali kemasing" pribadi...
yg nomer 2 bisa dimaklumi...
yg nomer 1 itu yg biasanya dijadikan alasan : P
toh sebenernya banyak dampak egatifnya kalau Dualisme juga...
1. Nubi jd gak kebagian pengalaman
2. pengawasan cong ke gov jd kurang
3. debat makin lesu
4. Kinerja kurang memuaskan
5. Gov bisa jd ugal"an karena pengawasa kurang
6. coba tambahkan kalau ada lg : P
ngomong 'gampang' emang gampang kok Canesten : ) )
masalah dualismenya emang gampang, solusi riilnya yang susah
tdk stuju dualisme, nubi tak kebagian pengalaman. Biar gagal di pertama, klo nubi berhasil blajar psti bisa balikin keadaan
belajar..belajar..belajar
Dear all,
Satu kalimat kunci aja: Hukum itu dinamis, mengikuti perkembangan masyarakat
Sekarang coba lihat medan,
Kondisi yang terjadi di eIndo
Seperti apa yang relevan?
Nggak mungkin kan kita dilarang makan daging ayam, tapi 80% masyarakatnya penikmat daging ayam
=======================
Revip - Front Pancasila
mestinya klo nyapres ya mesti dah siap kabinet n orang2nya (sebelum election).. gk ada orang yg bersedia bantu ya tau diri..
apakah idealisme ini hanya tinggal menjadi harapan?
sadar semua, gk ada yg mo jadi mentri, akhirnya g ada yg nyapres,
tinggal gadein aja nih eIndo ke eChina ato eTurkey..
mana kesolidan komunitas erepindo yg digaung2kan di kaskus?
apakah itu cuma lip service? apakah player2 erep udh pada self-oriented?
kalo iya, gadein aja dah eIndo..
daripada capek2 buang tenaga, waktu, pikiran di game laknat ini
===
nubi- AoI
kk, sy nubi baru 10 hari..tp sy memperhatikan perdebatan yang tidak solutif.
sy tidak tahu apa isi UUD nya akan tetapi trias politica mengajarkan untuk memisahkan antara kekuasaan :
1. Eksekutif
2. Legislatif
3. Yudikatif
hal ini penting agar terjadi check and balance, sehingga kekuasaan eksekutif (presiden & kabinetnya) bisa dikontrol oleh anggota congress. sekarang sy aja sebagai nubi tidak mengerti bagaimana
mengelola ekonomi saya hingga sekarang hancur berantakan, setelah sy membaca artikel orang bajo baru sy mengerti.
artinya Gov & Congress harus aktif mendidik nubi-nubi agar eIndonesia menjadi kuat bukan saling
memperebutkan kekuasaan.
Jika memang Mensospol tetap menghendaki Amandemen UUD maka SAYA MENOLAKNYA !!! kecuali diadakan REFERENDUM !!! ke seluruh rakyat eIndonesia apakah menghendaki amandemen UUD atau tidak, jika memang hasil REFERENDUM rakyat setuju amandemen maka kita harus menghormatinya..
ttd
Satria Pandawa