[Breeze] - "Jangan cepet-cepet mas, pelan-pelan aja" + Update

Day 4,503, 18:26 Published in Indonesia Indonesia by HeavenSoldier


Selamat pagi, siang, sore dan malam kapanpun kalian membaca ini 🙂. Akhirnya setelah sekian lama vakum saya bisa menikmati game laknat ini lagi. Secara garis besar tidak ada yang berubah, hanya saja ada satu fitur yang menarik untuk dibahas yaitu konsesi SDA. Intinya konsesi SDA itu adalah menyewa bonus region dari suatu negara untuk menjadi bonus produksi negara penyewa dengan timbal balik "Resource Concession Fee" untuk jangka waktu tertentu. Namun dari kebijakan konsesi SDA yang ada saat ini, ada beberapa hal yang membuat saya bertanya-tanya. Lah terus apa hubungannya dengan judul di atas? Sabar, jangan emosi, simak pembahasannya berikut ini :



1. Keadaan Konsesi SDA eIndo Saat Ini (Day 4503)



Konsesi SDA di Indonesia berfokus dalam produksi food, oleh karena itu saya akan membahas dalam konteks bonus produksi food. Seperti kita lihat di gambar, saat ini (Day 4503), eIndo memiliki 3 konsesi SDA yang berasal dari :

1. Belarus (Region Homelskaya) : Cattle +20% (Expired in 15 days)
2. Australia (Region Tasmania) : Deer +30% (Expired in 27 days)
3. Australia (Region Tasmania) : Cattle +20% (Expired in 28 days)

Dari 3 konsesi SDA & region asli (Java), total eIndo mendapat bonus produksi food sebesar +75% dengan rincian :

Fish +10%
Fruits +15%
Cattle +20%
Deers +30%

Dapat kita lihat bahwa sumbangsih 3 konsesi SDA bukan akumulasi ketiganya ( +70% ) melainkan hanya +50% bonus produksi food. Disini saya mengambil kesimpulan bahwa bonus SDA itu hanya melihat jenis nya sehingga ketika ada 2 konsesi SDA yang sama (Cattle) maka hanya 1 yang dipakai. (CMIIW)

Pertanyaannya, apakah membayar 3 konsesi untuk 2 bonus itu langkah yang tepat atau hanya akan menambah beban Resource Concession Fee saja?



2. Resource Concession Fee



Resource Concession Fee (RCF) merupakan timbal balik dari negara penyewa bonus produksi kepada negara yang diambil bonus produksinya. Besaran RCF bisa kita lihat pada tabel di atas. Sistem perhitungannya cukup sederhana, kita tinggal kalikan total %RCF dengan PDB di hari sebelumnya.

Menghitung RCF :

1. Day 4503 eIndo memiliki 3 konsesi SDA dengan tarif RCF sebesar 11% dengan rincian :

a. Belarus (Cattle-Homelskaya) : 3%
b. Australia (Deer-Tasmania) : 5%
c. Australia (Cattle-Tasmania) : 3%

2. PDB Food eIndo Day 4502 :


3. Rumus: Total RCF = %RCF x PDB hari sebelumnya

4. Perhitungan: 11% x 140.829 = 15.491

Jadi pada Day 4503 beban RCF yang harus dibayarkan oleh eIndo besarnya 15.491



Padahal seharusnya kita bisa saja hanya membayar 8% dengan mendapat bonus yang sama yaitu +50%. Jika ingin melihat kerugiannya tinggal dikalikan saja beban RCF seharusnya dengan PDB hari sebelumnya (8% x 140.829) sehingga hasilnya 11.266 alias 4.225 lebih murah dari seharusnya. (Asumsi PDB Makanan tetap sama karena 2 keadaan ini sama-sama memberikan +50% ). Sedangkan konsesi SDA Belarus (Homelskaya) masih 15 hari kedepan . Dengan fluktuasi PDB Food yang ada, bisa kita proyeksikan kerugian yang kita derita adalah sebesar 3500-4500 dikalikan 15.



3. Pertanyaan terkait kebijakan 3 konsesi SDA ini

Apakah pemerintah sudah mempertimbangkan bahwa melakukan perjanjian konsesi SDA khususnya Cattle dengan Australia yang terburu-buru hanya akan menambah beban RCF saja dan tidak akan menambah bonus produksi food?

"Mungkin pemerintah nge rent region Tasmania terus itu Cattle keikut aja, padahal mah tujuannya cuma Deer"

Eits, tunggu dulu, menurut erepublik wiki, perjanjian konsesi SDA itu per region per resource. Jadi kalau mau dapet 2 resources dari region itu harus 2 perjanjian berbeda.



Jadi apa kira-kira yang menjadi dasar gov dan congress cepat-cepat (Tanpa menunggu konsesi SDA dengan Belarus atas Cattle,Homelskaya hampir habis) meneken perjanjian konsesi SDA dengan Australia atas Cattle, Tasmania?

Give your opinion yaa 🙂



Jawaban yang tepat telah diberikan oleh agan darcadrenalin ini :



Mengapa langsung auto tertolak meskipun semua cong eAus setuju Konsesi SDA Grain ke eIndo?





Hal ini dikarenakan peraturan yang membatasi konsesi SDA maksimal 3 per negara untuk suatu waktu. eIndo sudah mempunyai 3 konsesi SDA (Belarus-Cattle, Australia-Deer, Australia-Cattle) sebelum law proposal konsesi SDA Australia-Grain di teken.



Saya tidak ingin menyalahkan eAus terkait salah urutan proposal law, karena kita punya kendali untuk tidak menyetujui law yang tidak sesuai lewat congress dengan vote no law tersebut. Namun yang terjadi adalah...



Pertanyaannya, jika sudah tahu* kalau game mech nya membatasi 3 konsesi SDA dan kemudian eAus membuat proposal konsesi SDA Cattle dimana kita masih punya konsesi SDA Belarus-Cattle, kenapa malah 16 vote yes semua?

Note* : Kecuali emang ga tahu , atau ga mau tahu 🙂

Bonus meme :


"Jangan cepet-cepet mas, pelan-pelan aja, nanti sakit"



Salam Perubahan !



Sumber :
1. Resource Concession
2. Ekonomi eIndonesia