Chapter IX .:Catatan seorang pengembara : Aku lupa hidup di jaman apa :.

Day 781, 10:27 Published in Indonesia Indonesia by Redaksi AHA
Ketika Matahari terbenam di timur, itulah tandanya kebangkitan kita

"Bodoh sekali !! Sebuah kutipan yang tidak masuk diakal". itulah komentar penulis ketika membaca tulisannya sendiri. "Mana pernah matahari terbit di timur ... pasti saya sudah gila !!" tambahnya. Ternyata 8 bulan lamanya tidak menulis artikel dapat membuat kondisi kejiwaan seseorang menjadi tidak stabil sehingga dapat menyebabkan kesadarannya menjadi terganggu (Red yang terganggu jiwanya).

Sakit Jiwa
Begitu pula dengan eIndonesia. Pada awal lahirnya bangsa ini, banyak sekali konsep - konsep yang dicoba untuk diimplementasikan agar bangsa kita dapat maju. Mulai dari sistem politik, sosial, militer, ekonomi, bahkan pembentukan budaya eIndonesia dalam kehidupan sehari - harinya didepan komputer. Kesemuanya bersinergi dan telah menjadi dinamika yang terus mengalir seiring berjalannya waktu dan aktivitas yang kita jalani dalam kehidupan ini. Entah itu gagal atau berhasil. Semuanya telah tercatat dalam sejarah bangsa ini dalam sebuah database yang (mungkin) tersusun rapi diserver itu. Mungkin banyak dari orang - orang disini yang tidak mengerti apa awal dari kebijakan dalam suatu pemerintahan terbentuk, terutama beberapa bulan setelah eIndonesia lahir. Siapa itu ERINA, kenapa kita harus menguasai Amerika yang notabene nun jauh disana. Ada apa dibalik semua koalisi yang terbentuk dan bagaimana caranya menggalang dukungan bagi seorang presiden. Kontak dengan negara lain dan kebiasaan kita tentang masalah luar negeri. Cacian dan makian berdatangan ketika para pejabat pemerintah tidak becus dalam memuaskan keinginan rakyatnya. Masalah ekonomi bisa dirumuskan dalam sebuah diskusi yang hangat dan menghasilkan solusi yang tepat, bagaimana para prajurit mendapatkan komando dari para jendralnya sampai jualan G dengan rate 1G = Rp 5000,- .

Tapi semuanya itu tampaknya hampir terlupakan oleh kita. Hal ini kemungkinan disebabkan karena beberapa puluh bulan belakangan, kebiasaan yang ada di erepublik juga telah berubah. War module yang semula hanya menjadi pemanis dalam simulasi kehidupan nyata ini telah menjadi kebutuhan primer para pemainnya. Modul - modul yang lain hanya digunakan untuk mencapai target : bagaimana caranya menguasai Karnataka dan region dengan High raw material lainnya. Namun jeleknya : terutama untuk modul ekonomi, sama sekali tidak ada yang mengolah modul ini secara maksimal padahal kita semua tahu kalau ingin beli WB dan senjata bagus harus pakai uang.

Menurut pengamatan penulis yang terbatas; semarangindah, bong, ondel dan Avant (red - maaf bila ada nama lain yang tidak disebut) merupakan pemain yang memiliki visi yang baik tentang masalah ini. Oleh mereka, banyak program - program yang muncul untuk memaksimalkan pendapatan negara dan rakyat melalui interaksi pasar. Beberapa contohnya oleh :
Avant,
Bong,
Semarang.
Jadi alih - alih membuat tulisan mengenai bagaimana cara nyapi yang aman, mending bikin tulisan mengenai pengetahuan ekonomi dan bagaimana mengolahnya di erep.

Semoga pemerintahan kali ini tidak hanya fokus pada modul perang saja. Banyak modul lain yang bisa diolah dan menjadi penarik perhatian pemain baru.

Ingat, eIndonesia lahir menjadi negara yang besar dan disegani tidak dengan cara yang instan.


Yang Terlupakan
Satu lagi, kita pernah punya sebuah forum yang bisa dijadikan tempat untuk berdiskusi, bercerita dan berinteraksi yaitu : erepublikindonesia.com. Banyak negara - negara besar mengandalkan wadah ini untuk berinteraksi SELAIN IRC atau Ym. Maksimalkan lagi penggunaannya karena hanya forum lounge saja yang nampak aktif sedangkan yang lain memble pisan. Jadi jangan pernah bermimpi eIndonesia akan bangkit kecuali kita mengolah semua resource yang ada di game ini.

"ah ... meracau apalagi aku ini .... sial, padahal tadi sore habis minum Risperidone 4 Mg ditemani suster yang gantneg hihihihi ...tidur ahh "

Salam hangat,
George Washington
Bangsal Cendrawasih
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat, Lawang