[SoRe] maafkan saia

Day 1,173, 02:43 Published in Indonesia Indonesia by Kang Tiban
Teman-temanku,

Melalui artikel ini saia ingin meminta maaf atas tingkah dan polah saia yang mungkin terlihat kekanakan. Awalnya, saia hanya ingin bersenang-senang, saia hanya ingin menikmati tiap kepuasan yang ditawarkan game ini,tetapi saia terlupa, ternyata saia tidak sendirian di game ini. Kesenangan saia ternyata mengganggu kesenangan bagi sebagian temen-temen yang lain.

Saia tau, bahwa apa yang saia lakukan tidak selaras dengan nilai-nilai dasar yang ditawarkan dan mempersatukan kita berkumpul dalam game ini, kebersamaan. Saia tak dapat banyak berkilah, karena saia tahu, tiap kilahan dan bantahan saia akan hanya kembali memojokkan saia pada pojok kecil bernama rumah egoisme diri, rumah tinggi yang saia bangun sebagai tempat perlindungan.

Maafkanlah kekurangmatangan saia sebagai seorang pribadi. Kekurangmatangan yang mungkin terlihat dalam sulitnya menyeimbangkan keberanian dan tenggang rasa. Penghargaan pada kualitas keseimbangan nilai-nilai yang kurang tertanam kuat sehingga menyulitkan saia berinteraksi dengan temen-temen lain.

Saia pikir saia dapat menunjukkan besarnya kepercayaan diri saia kepada teman-teman, keberanian saia. Tapi setelah melihat banyaknya komentar dan reaksi temen-temen sekalian, menjadi jelaslah bagi saia bahwa selain berani, saia juga harus berempati. Bahwa saia tidak hanya harus percaya diri, tetapi juga patut penuh pertimbangan dan peka. Kedua hal yang dapat mengantarkan kepada kemenangan, kematangan diri dan kejayaan negeri ini.

Saia kuat dan berani, dan saia yakin akan hal ini, tetapi saia lupa untuk mempertimbangkan keyakinan teman-teman sekalian. Maafkan saia karena mungkin terlihat sewenang-wenang dan arogan. Maafkan saia ketika meminjam kekuatan dari posisi saia, meminjam kekuasaan yang dimandatkan kepada saia, ketika meminjam kekuatan dari afiliasi saia untuk mengimbangi kurangnya kematangan dan kekuatan emosional dalam diri saia.

Tetapi dari kesalahan ini saia menjadi belajar, bahwa kematangan yang sebenarnya pada diri akan saia dapatkan jika saia terus dapat menyeimbangkan keberanian yang membuncah dalam dada dan ketinggian tenggang rasa dalam interaksi antarmanusia. Saia jadi belajar bila saia memilikinya, saia dapat mendengarkan, saia dapat mengerti dengan empati, dan saia juga dapat mengkonfrontasi dengan berani.

Teman-temanku,

Maafkanlah saia, ijinkan saia belajar dari kesalahan ini, agar bertambah matang saia dalam menjalani hari demi hari, agar kian baik kita dalam berinteraksi.