Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas

Day 5,095, 09:08 Published in Indonesia Republic of China (Taiwan) by maling
Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas



Saya masih ingat, sekitar 1.5 tahun yang lalu, saya menulis sebuah artikel untuk sedikit “mencairkan“ perseteruan yang sudah berlangsung lama itu. Inisiatif itu datang tanpa motif, hanya iseng, dan tentu saja berakhir sia-sia. Waktu itu, mungkin saya ingin terlihat bijaksana, dan berharap, yang bertikai juga bisa tertular untuk jadi bijaksana. Tentu saja, itu sebuah harapan yang kosong.

Pada akhirnya terlihat, saya salah. Saya terlalu bodoh untuk memahami, bahwa, Seperti Dendam, Rindu harus dibayar tuntas.

Tapi, ternyata saya tidak bodoh sendirian.

Saya sempat terkagum-kagum melihat aksi GOV yang mengundang 2 pihak yang bertikai. Dalam hati saya, hebat sekali mereka, bisa menemukan solusi kebuntuan 2 pihak yang bertikai tersebut. Karena, sejauh yang saya pahami, demand Maxdi cs dari dulu tetap sama, tidak berubah. AG juga tidak pernah bergeming, untuk tidak mengeluarkan imobil. Sehingga ketika sebuah pertemuan resmi yang difasilitasi GOV, asumsi saya sudah ada sebuah kesepakatan awal.

Ternyata saya salah.

Pertemuan itu ternyata tidak diawali dengan adanya sebuah solusi. Solusi yang saya bayangkan adalah, GOV sudah mencoba menanyakan dulu ke pihak 1, apa yang mereka minta. Kemudian mengkomunikasikan dengan pihak 2, apa mereka bisa menerima. Setelah ada respon, baik itu dari pihak 2 yang mau menerima, atau dari pihak 1 yang mau mengubah permintaan, baru lakukanlah pertemuan.

Tanpa ada solusi awal, dan dengan dalih, “memfasilitasi”, maka pertemuan itu hanya mempertemukan (memfasilitasi) ego masing-masing pihak. GOV seharusnya paham, masing-masing sudah punya pendirian, yang sejak dulu sampai sekarang tidak berubah.

Sehingga, adalah sebuah kebodohan, untuk mengumpulkan dua pihak yang diposisi tidak untuk bernegosiasi. Berharap sebuah keajaiban, ketika dua pihak saling bertemu, terus, salah satu mengubah pendiriannya agar timbul perdamaian, itu adalah KEBODOHAN! Terlalu bodoh untuk memahami, Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas!

Anyway, sebenarnya apa maksud dari artikel ini?

Saya cuma ingin complain saja, beberapa menit yang terbuang sia-sia ketika membaca artikel kebodohan GOV, dan kebetulan momentnya tepat saja dengan akan diputarnya film Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas.

Selamat menyia-nyiakan waktu anda dengan membaca artikel ini.