Analisa Posisi eIndonesia

Day 1,153, 01:57 Published in Indonesia Indonesia by Andrana

Disini saya cuma mau mengungkapkan beberapa analisa mengapa perekonomian mengalami deflasi (sekaligus tanggapan terhadap artikel ri4ndri), dan analisa mengenai berita perubahan aliansi yang akan terjadi.


Ekonomi

Untuk sekedar pencerahan, yang menyebabkan turunnya harga barang itu bukan turunnya gaji. Justru kebalikkannya, penurunan gaji itu dipicu oleh penurunan harga barang. Jika kita mau memperhatikan dengan lebih seksama setiap waktunya, akan terlihat bahwa harga barang justru turun duluan, baru diikuti dengan gaji yang turun untuk penyesuaian. Begitu pula saat harga barang naik, gaji pun akan dinaikkan oleh pengusaha. Bagaimanapun juga, pengusaha tidak akan punya power untuk merubah standard harga dipasar ke arah peningkatan, yang bisa mereka rubah adalah gaji. Yang punya kekuatan untuk merubah standard harga di pasar ke arah peningkatan hanya permintaan konsumen.

Kenapa sistem yang berlaku seperti itu?

Itu karena sistem di erepublik ini yang relatif memudahkan pembuatan perusahaan, sementara itu juga tidak ada fitur penyeimbang dari admin untuk pemerintah setiap Negara agar bisa mengatur izin usaha. Karena itulah pertumbuhan jumlah pengusaha di erepublik ini tidak akan terbendung. Terutama saat ini dimana pengusaha bisa kerja sebagai manajer di semua perusahaan yang dimiliki, itu akan semakin membuat jumlah unit usaha kedepannya meningkat pesat. Sangat memungkinkan kedepannya setiap bulan jumlah perusahaan di eIndonesia akan meningkat lebih dari 1000 perusahaan.

Keadaan tersebut, jika digabungkan dengan sudah lama hilangnya sistem kuantitas produk terbanyak untuk syarat page teratas setelah harga, maka akan membuat banyak perusahaan yang akan kesulitan menjual produknya, dan mencapai titik kehabisan modal. Kondisi tersebutlah yang memicu pengusaha untuk menjual barang dengan harga sedikit lebih murah dari harga pasar yang sedang ada, dan itu terus berputar seperti itu dan terus menyebabkan penurunan berkala, selama tidak terjadi pelonjakan permintaan yang sangat besar.

Jelas dari fakta- fakta diatas kita semua bisa tahu, bahwa kedepannya akan semakin sulit untuk menjaga harga tidak turun. Dan faktor-faktor pemicu naiknya permintaan harus semakin hebat agar permintaan secara berkala terus mengalami peningkatan tanpa akhir secara cepat, mengimbangi pengingkatan jumlah penawaran yang juga akan menjadi tanpa akhir secara cepat pula.

Selain dengan menggunakan war dan fitur erep lainnya seperti pemilihan umum, jika admin mau kembali menerapkan bahwa posisi produk dipasar bukan hanya bersyarat harga rendah, tetapi juga kuantitas produk yang dipasarkan tertinggi, maka ekonomi dapat terbantu. Hanya saja masyarakat erepublik masih belum banyak yang menyadari faktor yang pernah ada tapi hilang tersebut. Dan banyak pula yang masih takut bahwa jika kuantitas produk bisa menjadi syarat posisi market setelah harga, maka harga akan naik dan daya beli berkurang. Padahal kenyataannya yang ada adalah, jika harga naik, kompetisi antar pengusaha akan memicu peningkatan gaji juga.


Aliansi

Soal aliansi ini, saya bukan yang ahlinya, tapi disini saya hanya akan memberikan pendapat dari sudut pandang dan pengetahuan saya yang mungkin sangat terbatas mengenai dunia erepublik ini. Kita sudah melihat beberapa artikel yang mengindikasikan akan dibentuknya aliansi baru dari anggota-anggota aliansi yang lama. Ada beberapa opsi aliansi baru yang bisa kita ikuti seperti PANAM, EDEN mkII, NWO, dan IMPACT.

Beberapa hal yang harus harus kita pertimbangkan disini adalah:

1. Kemana arah bangsa ini?
2. Mana saja teman-teman lama yang patut dipertahankan karena loyalitasnya.
3. Mana saja musuh lama yang acceptable atau dapat diterima untuk menjadi teman baru.
4. Update yang sudah terlihat dari admin mengenai erepublik kedepannya.

Untuk poin pertama, jujur kalau saya pribadi sih lebih suka eIndonesia membuat keputusan yang dapat mengarahkan bangsa ini kembali pada kejayaan dan tidak menjadi bangsa pengecut yang hanya berani mencoba melibas Negara-negara tetangga yang lemah, kalau tidak super lemah. Ekonomi kedepannya diperkirakan akan butuh semakin meningkatnya permintaan. Dan melihat perang sebagai salah satu faktor penunjang permintaan yang sangat kuat, maka kedepannya perang harus bisa memberikan semakin besarnya, secara berkala dan kontinyu, semangat konsumsi masyarakat.

Untuk poin yang kedua, kita perlu melihat mana saja teman-teman lama yang sampai saat sekarang masih loyal dan mau membantu kita, tentunya dengan timbale balik loyalitas yang tinggi dari kita juga. Melihat aliansi yang ada sampai sekarang, saya melihat buka kekuatan fisik yang utama untuk menghasilkan aliansi yang kuat. Yang menjadi ukuran utama melihat kuat tidaknya suatu aliansi adalah loyalitas antar anggotanya. Sebagai contoh, eBrazil, saya melhat loyalitas mereka sebagai teman sangat tinggi terhadap eIndonesia, mereka banyak membantu eIndonesia selama ini dalam perang-perang eIndonesia, siapapun lawannya. Begitu pula dengan eRussia yang terlihat loyal sebagai teman terhadap eIndonesia, pihak musuh pernah mencoba mengadu domba antara kita dengan eRussia saat kita masih memegang kendali beberapa region mereka setelah membebaskan mereka dari penjajahan. Sikap mereka dalam menghormati dan memberikan penghargaan yang cukup tinggi terhadap persahabatan dengan kita cukup mengesankan.

Mengenai poin ketiga, saya melihat ada beberapa Negara musuh yang tidak layak untuk diterima menjadi teman, namun ada yang layak. Untuk saya pribadi, saya tidak akan menjadikan eASU menjadi teman. Selain sikap mereka yang dapat dikatakan tergolong sangat angkuh, mereka pun juga jelas-jelas salah satu yang selalu mencoba menghalangi jalan eIndonesia berkali-kali sejak dulu. Selain itu juga sikap mereka yang beberapa kali meninggalkan sahabat-sahabat mereka demi kepentingan mereka sendiri dengan mudahnya, itu sangat beresiko untuk dijadikan teman. Sebagai contoh, eArgentina dan eAustralia yang jelas sudah dikecewakan oleh eASU, dimana eArgentina berakhir menjadi teman kita, sementara eAustralia terpaksa tunduk terhadap kita jika mau mempertahankan wilayahnya. Terlihat bahwa untuk eASU, proyek mereka harus dibantu oleh aliansi, sementara poryek aliansi adalah opsional untuk mereka bantu atau tidak. Apakah kita mau menjadi kacung eASU dengan dalih aliansi?

Sementara untuk yang acceptable, gw lihat ada banyak musuh lama yang cukup acceptable untuk jadi teman. Tapi tentu saja kita juga harus mempertimbangkan musuh-musuh yang tidak acceptable bagi sahabat-sahabat kita. Seperti halnya eRomania, saya rasa eIndonesia tidak punya masalah yang berat dengan mereka, hanya saja eRussia mungkin akan sulit menerima menjadi teman mereka. Kalau saya pribadi, eMalaysia, eThailand, dan eIndia, jika mereka mau menganggap kita acceptable setelah sekian banyak kesalahan eIndonesia ke mereka, mungkin mereka bisa jadi temen yang cukup potensial untuk membantu kita membuat stronghold di kawasan Asia Tengara ini. Dan mereka pun sejatinya awalnya mau menjadi teman kita (sepengetahuan saya).

Yang terakhir, Poin keempat, kita tahu bahwa update dari admin mengenai akan adanya eMesir, eArab Saudi, dan eEmirat Arab. Kita tahu Negara-negara tersebut adalah Negara yang di RL perekonomiannya sangat baik. Karena itu, tentu saja potensi keberadaan orang-orang dari Negara tersebut di erepublik ini akanberpotensi cukup besar menjadi keberadaan yang sangat kuat. Menjalin persahabatan dengan Negara-negara tersebut sudah seharusnya menjadi PR pemerintah eIndonesia buat kedepannya. Potensi mereka untuk menggunakan mastercard akan menjadi tameng untuk kita dalam berhadapan dengan musuh-musuh yang memanfaatkan mastercard. Tentu saja itu dengan catatan kita tidak menularkan epidemi anti-mastercard kita ke mereka.

So, dari semua pertimbangan diatas, kalau saya pribadi, untuk aliansi sebaiknya melihat anggota-anggota yang mencakup eIndonesia, eRussia, eBrazil, eArgentina, eMacedonia, eUK dan eGermany untuk anggota-anggota dari teman lama, serta eMesir, eArab Saudi, dan eEmirat Arab untuk anggota-anggota yang dari Negara baru yang akan diimplementasikan oleh admin. Sementara untuk yang dari musuh lama, mungkin saya tidak bisa banyak berkata, karena saya sangat kurang pengetahuannya mengenai hubungan eIndonesia dengan mereka. Tapi yang jelas, ”I would hate it so much to be eASU ally”.


Regard,
Andrana