Whatsapp dan Erepublik

Day 4,181, 08:28 Published in Indonesia USA by real.yout

Pembaca yang budiman dan budiwoman,

Whatsapp adalah salah satu media komunikasi yang cukup efektif dan populer di berbagai kalangan di berbagai belahan dunia. Perlu dicatat: salah satu. Tapi bukan satu-satunya.


Di samping Whatsapp, berbagai instant messenger seperti Line, KakaoTalk, Facebook Messenger, dan masih banyak lagi media telah memenuhi berbagai gadget jutaan penggunanya. Tak jarang, satu orang memiliki dua atau bahkan lebih messenger untuk memperluas koneksinya.

Di Erepublik ini, Whatsapp sepertinya menjadi satu media yang cukup mulai digandrungi. Bisa dibilang, secara de facto, semua urusan kenegaraan saat ini banyak dijalankan dengan diskusi-diskusi di Whatsapp.

Namun, Erepublik sendiri sebenarnya punya layanan pesan yang tidak kalah canggih. Selain terintegrasi di dalam game, jumlah peserta diskusi pun dapat kita atur di awal chat.

Walau tidak selengkap Whatsapp, fitur chat Erepublik adalah media yang paling adil dan global bagi seluruh warga Erepublik. Ada banyak alasan yang membuat pemilihan salah satu media sosial di luar Erepublik cenderung tidak adil:

1. Tidak semua orang ingin menggunakan media sosial tertentu. Alasan pribadi bisa beda-beda. Tapi, semua pemain Erepublik tentu ingin bisa punya hak yang sama, akses yang sama ke pemerintahan, misalkan.

Membatasi media komunikasi sama saja dengan mengurangi akses seseorang ke haknya berpartisipasi di erepublik.

2. Menggunakan media sosial tertentu di luar Erepublik memiliki resiko perluasan konflik Erepublik ke media tersebut.
Semestinya konflik internal game cukuplah beredar di sini saja, tidak perlu dibawa-bawa ke dunia-dunia lain seperti instant messengers yang telah disebutkan di atas.

3. Media sosial belum tentu akan terus-terusan digunakan penggunanya. Erepublik? Semoga panjang umurnya.
Jadi, bila Anda ingin warisan percakapan Anda dengan kolega erepublik tetap terjaga, mengapa tidak gunakan fitur bawaan Erep saja?


Demikian pandangan pribadi saya. Semoga memberikan perspektif baru bagi para pengguna instant messengers di Erepublik.


Note:

Saya sebenarnya punya instant messengers, tapi adalah pandangan pribadi saya bahwa keadilan perlu ditunjukkan mulai dari hal-hal kecil seperti pemilihan media komunikasi yang terjangkau bagi semua penggunanya.