The great depression, an explanation.

Day 1,183, 03:00 Published in Indonesia Indonesia by Ivan Sinaga
Latar belakang masalah

Pelemahan nilai tukar local currency terhadap gold

Penyebab
1.Diimplementasikannya work as GM sehingga pemilik perusahaan bisa bekerja di seluruh perusahaan miliknya dengan cost 10 wellness. Hal ini menyebabkan surplus produk. Hal ini mengakibatkan perang harga antara perusahaan semakin liar karena murahnya biaya pembuatan suatu produk. Contoh: Seorang guru** pemilik perusahaan food Q5 dengan 3 perusahaan grain hanya perlu mengeluarkan 4xfood Q5 untuk memproduksi 28 food Q5. Atau berarti tidak mengeluarkan IDR sepeserpun untuk membuat 24 food Q5 (hanya pajak saja yang berarti kurang dari 1IDR).

2.Untuk merespon penurunan harga yang diakibatkan poin nomer 1, admin melakukan pembelian produk sehingga menyebabkan surplus local currency di seluruh dunia.

3.Kombinasi poin 1&2 membuat para GM mendapat keuntungan besar (mendapat banyak IDR). Logikanya, para GM tersebut akan:

membeli lebih banyak produk untuk perang
menukarkan IDR dengan Gold untuk menabung dalam bentuk Gold
upgrade company yang sudah ada yang berarti mengembalikan Gold tersebut ke admin
membuat company baru yang juga berarti mengembalikan Gold ke admin
• atau karena memiliki banyak G, akan menggunakan wellness pack, yang juga berarti mengembalikan Gold tersebut ke admin.

Solusi yang sudah ditawarkan

Ada beberapa artikel yang menawarkan solusi dari pelemahan ini.
Menjual G dengan harga 36IDR. Merupakan solusi paling tidak masuk akal, karena membutuhkan kekompakan seluruh warga eIndonesia. Dengan kurs sekarang (80IDR), tentu saja bila ada yang menjual G di angka 36, akan langsung di sapu. Itu bukan sifat tidak nasionalis, itu adalah logika pasar.
Membuat org atau char untuk menampung IDR sehingga mengurangi surplus IDR di pasar. Pernah menjadi usul di jaman Boncos dulu. Cukup masuk akal, tapi untuk apa membuat org atau char baru? Bukankah NBI memiliki brankas? Lalu admin juga sudah membuat fitur baru yaitu membeli tanah dengan ongkos 1000 local currency, hal itu diimplementasikan untuk memperbaiki kerusakan yang ditimbulkan oleh admin sendiri yaitu pembelian produk oleh admin.

Opini pribadi

Tidak banyak yang bisa kita lakukan sebagai player, karena skala kerusakan ini terlalu besar. Salah satu warga eI yaitu itelat sudah berusaha mencegah dengan mengorbankan hampir 500G tapi tetap tidak bisa menahan laju pelemahan IDR. Menurut saya hal ini lebih disebabkan oleh gaya eHidup dari individu2 yang dikumulatifkan menjadi besar. Penjelasan:

Pengunaan booster Napoleon. Bila ada 50 orang saja yang menggunakan booster ini dengan ongkos 1,79G, berarti paling tidak 89,5G hangus. Hal ini belum termasuk pemain lain yang menggunakan booster dibawah Napoleon.
Penggunaan booster work. Dengan variasi harga dari 0.19 sampai 0.99G, bila ada 100 GM yang menggunakan booster 0.19 2x berarti 40G hilang satu hari.
Penggunaan wellness pack. Bila ada 100 orang menggunakan wellness pack ini 1x tiap harinya, berarti 50G hilang.

Bila kita tambahkan semua konsumsi G diatas, berarti monex membutuhkan 179,5G tiap harinya. Saya sengaja menghilangkan penambahan G dari medal dan kenaikan level, karena asumsi penggunaan wellness pack dan booster diatas sendiri menurut saya juga sudah di mark down.

Bila kita perhatikan, pasti jumlah orang yang menjual G ke monex tiap harinya kurang dari demand pasar. Tidak usah mempermasalahkan keakuratan angka-angka diatas, pada intinya, logika pasar adalah pada saat orang mendapat IDR banyak pasti dia akan melakukan spending lebih besar.

Solusi yang masuk akal menurut saya adalah:

1. Perubahan gaya eHidup. Teman-teman yang menggunakan booster Napo, bisa downgrade ke booster yang lebih rendah, begitu juga booster work.
2. Kepada GM, memanfaatkan nilai tukar IDR yang rendah ini bisa membeli license untuk menyerap currency asing yang cukup kuat dan stabil (negara2 yang memiliki supply G dari credit card) lalu menukarkan currency tersebut ke G dan menjual G tersebut di pasar lokal.
3. Mengurangi penggunaan wellness pack untuk perang-perang tidak penting apalagi untuk memburu medal.
4. Kepada para GM atau GM wannabes, daripada membuat company baru, bisa membeli company dari pasar saja sehingga G tidak kembali ke tangan admin.
5. Pembelian produk dalam negeri. Pemilik perusahaan asing yang menjual produknya di eIndonesia akan segera menukarkan IDR tersebut ke G karena kurang berguna bagi dia untuk menyimpan IDR.