Tanah Lindungan Para Dewa

Day 952, 14:08 Published in Australia Republic of China (Taiwan) by maling
Jalan yang panjang itu ternyata semakin terjal dan berliku. Usaha keras tanpa lelah, harus berakhir pada keputusan dewa ketidakadilan. Fakta menunjukkan bahwa 14 Patih masih memegang pangkat kepatihan, akan tetapi hanya 6 suara patih yang di dengar oleh sang dewa. Kemana 8 suara patih yang lain? Hanya dewa yang tahu.

Tanpa sadar, ketidakadilan sang dewa malah memberikan semangat dan kekuatan yang baru. Semangat dan kekuatan yang jauh lebih besar dari sebelumnya. Semangat untuk menggulingkan ketidakadilan. Kekuatan untuk melawan sang dewa. Dan sebuah keinginan untuk membuktikan bahwa tanah lindungan para dewa itu bisa kita genggam.

Tanah itu mungkin cuma segenggam. Tapi tanah itu tiba-tiba menjadi sangat berarti. Bukan karena melimpahnya titan, dan juga bukan karena menghijaunya persawahan, tapi tanah itu sekarang sudah menjadi sebuah titik perlawanan terhadap sang dewa.

Kilas balik masa lampau tiba-tiba muncul dalam ingatan. Bagaimana selama ini perilaku dewa ketidakadilan selalu membawa kesengsaraan dan kesengsaraan. Beribu-ribu memori pahit akan tindakan sang dewa berubah menjadi bara semangat yang semakin berapi-api.

Wahai dewa ketidakadilan!
Hari ini kami bersumpah!
Kami tak akan pernah berhenti!
Merebut tanah yang selalu dalam lindunganmu!