SURAT CINTA UNTUK BAPAK PRESIDEN

Day 1,018, 03:37 Published in Indonesia Indonesia by Strangers
Yang Termaklumat bapak presiden eindonesia..



Saat ini hampir habis masa jabatanmu..
Perih - perih luka telah kau lewati dalam masa kepemimpinanmu..
Rakyat-rakyat menjadi badai dalam setiap kebijakanmu..
Rakyat-rakyat selalu menghujat setiap langkahmu..
Para elit politik beraliran BENAR berusaha menjatuhkanmu..

Bapak Presiden yang terhormat..
Saya tidak bisa menjadi rakyat yang sepenuhnya membantumu..
Saya tidak bisa membantumu dalam mengobati perih lukamu..
Saya tidak bisa membantumu dalam melewati badai - badai besar yang menerpamu..
Saya tidak bisa membantumu melwati hujatan-hujatan kasar kepadamu..
Saya tidak bisa menyelamatkanmu dari elit politik yang menjatuhkanmu..

Mereka - Mereka yang membuat perih - perih luka kepadamu tidak akan pernah tau rasanya sakit tanpa mengeluh..
Karena mereka Hanya bisa mengeluh..
Mereka - mereka yang berusaha menjadi badai dalam langkahmu tidak akan pernah tau rasanya berkembang..
Karena mereka selalu menghambat diri mereka untuk berkembang..
Mereka - mereka yang menghujat setiap kebijakanmu tidak akan pernah tau rasanya bertanggung jawab..
Karena mereka tidak pernah bisa bertangung jawab atas kata-kata mereka..
Mereka - mereka yang merasa BENAR tidak akan pernah tau rasanya memimpin & mempersatukan semua golongan..
Karena mereka tidak akan pernah bersatu selama kata BENAR masih menyangkut dalam pribadi mereka..

Saat ini rakyat telah melupakanmu sebagai sosok pemimpin..
Tapi ketahuilah bapak presiden..

Kau Lebih baik dari pada boneka - boneka terbaik yang pernah ada..
Kau Lebih baik dari pada mereka - mereka yang tidak berkomunikasi kepada rakyat..
Kau Lebih baik dari pada mereka - meraka yang menjadi bumper para mentrinya..
Kau Lebih baik dari semua yang mereka banggakan..
Karena kau telah melepas ego mu demi kepentingan pengikutmu..

Salam dari rakyatmu yang selalu menyusahkanmu..

- Strangers


“Kepemimpinan adalah harmoni, kesediaan dan kelenturan mengikuti alam. dengan kata lain mampu meniadakan kediriannya, melepaskan egonya demi kepentingan pengikutnya.” - Lao-tzu -