Sehari di Kantor DPP PKS

Day 1,924, 17:48 Published in Indonesia Indonesia by Janisatya Dido Pranata

Sinar mentari masih terasa lembut menerpa Jakarta ketika mobilku masuk ke pintu gerbang Kantor Dewan Pimpinan Pusat Partai Kami Sama. Partai yang terkenal akan kemahoan prestasi para kadernya ini memang bukan partaiku. Namun keanggotaanku di Laskar Bocil yang merupakan Kesatuan Militer besutan partai ini membuatku sangat akrab dengan para kadernya. Karena itu setiap kali ada kesempatan, aku selalu berusaha menyempatkan diri untuk pergi ke sini.

Kantor DPP PKS berada di tepi sebuah jalan besar. Bangunannya cukup tinggi dan megah. Jika dilihat dari depan, kita bisa melihat dengan jelas lambang sekaligus tulisan “Partai-Kami-Sama” dengan tagline “Bersama Membangun Mahonesia eIndonesia” besar-besar di kaca gedung itu.

Di tepian tembok yang membatasi halaman kantor dengan gedung-gedung di samping kiri dan kanannya, terdapat tanaman-tanaman yang sengaja ditanam untuk menambah keasrian bangunan itu.

Kulajukan mobilku ke basement gedung, tempat parkir berada. Ke kanan dan ke kiri, aku berusaha menemukan spot yang masih tersisa. Namun sungguh sial, tempat yang masih kosong hanya ada di samping sebuah mobil alay. Sebuah van Austin mini 850cc bercat gambar Justin Bieber dengan hiasan lampu natal berwarna-warni di tepi-tepinya. Aku tak bisa membayangkan bagaimana hebohnya mobil ini saat lampu-lampu itu dinyalakan di malam hari. 😑. Pemilik mobil itu? Siapa lagi kalau bukan Jus Apel. Kader PKS yang mengaku-ngaku sebagai salah seorang pendiri KPM (aku lupa singkatan dari apa, Komisi Penyayang Maho, Komisi Pelindung Maho? Pokoknya ada mahonya 😑) yang bertugas mengadakan penyuluhan tentang pentingnya bahayanya bermaho. Waduh, pertanda buruk nih, batinku dalam hati. Tapi sudahlah. Aku kan bukan mau ketemu dia. Akhirnya, dengan penuh tekad kulanjutkan perjalananku menuju ke lobi gedung.

Kader PKS pertama yang bertemu denganku adalah LiliND, seorang pria tampan (perlu menjadi catatan, TS menulisnya dengan perasaan biasa) yang konon kabarnya merupakan salah seorang sesepuh partai yang ramah kepada siapa saja, khususnya para pria (ini gosipnya Jus Apel 😃). Konon kabarnya lagi, kader PKS yang satu ini mempunyai jurus yang sangat ampuh, yakni Jurus Cambuk Jenggot Kambing alias Jurus Cambuk Jenggot Menggelegar yang bisa membasmi siapa saja khususnya para maho dan waria yang merajalela di PKS dan Bocil 😛. Saat itu ia tengah memegang sebuah gulungan kertas.
“Hai Kak” sapaku ramah.


(LiliND, perhatikan jenggotnya. Saat jurus Cambuk Jenggot Menggelegar dikeluarkan, jenggot itu dengan sendirinya akan memanjang cepat hingga membentuk cambuk 😁

“Oh, hai juga Dido” jawab LiliND. “Ngapain nih?”

“Enggak, ada Kak, cuma pengen jalan-jalan aja. Nah sekalian aja mampir dimari” jawabku.

“Eh, ngomong-ngomong, Jus Apel dimana?” bisikku.

“Ada sih tadi. Pokoknya sebisa mungkin menjauh dari dia. Ini aku baru aja disodorin poster JB” katanya sambil menunjukkan gulungan yang sedari tadi ada di tangannya itu. Dan benarlah, saat dibuka ternyata itu adalah poster Justin Bieber dengan foto Jus Apel yang telah diedit menggunakan Photoshop.

Inilah link poster yang dimaksud. Thanks buat Kak LiliND yang udah mau berbagi dengan kita 😃. http://quinsha.ws/JAJB

“Kata dia ini versi yang limited edition sebagai hadiah gara-gara aku nolongin dia yang hampir terpeleset di lantai dua 😑” kata LiliND dengan penuh duka cita.

“Yang sabar ya Kak. Kakak harus tabah” kataku sambil menepuk pundaknya. Aku benar-benar mengerti perasaan yang tengah dirasakan LiliND. Tentulah itu sebuah tekanan batin yang amat luar biasa.

Setelah berbasa-basi sedikit, akhirnya dengan kepala tertunduk lesu LiliND pun pergi menuju tempat parkir, meninggalkan kantor dengan poster JB dan Jus Apel di tangannya, sementara aku terus melangkah menuju lobi.

Di lobi itulah aku kemudian melihat Inti Cahaya Semu sedang berduaan dengan Shinemavi. Bukan rahasia lagi bahwa ICS merupakan epacarnya Shinemavi. Bahkan kabarnya mereka merupakan epasangan yang paling serasi di Laskar Bocil. Ah, sepertinya itu ada benarnya. Lihat saja. Shinemavi sedang memberikan seikat bunga berwarna-warni kepada ICS. /me pengen lempar botol kaca ke Shinemavi tapi takut kena ICS 🙁 Eh, itu bukannya bunga sintetis yang biasa dijual sama TS ya? Eh, Shinemavi kan emang beli bunga-bungaan tadi pagi. Ohh, ternyata 😑. Nggak kuat beli bunga asli malah beli bunga mainan. Ah, sudahlah. Tak mau mengurusi urusan orang lain, TS melanjutkan perjalanan ke lantai dua.

Sungguh tak dinyana, belum lama aku di sana, aku justru bertemu dengan Jus Apel. Dia baru saja keluar dari toilet dengan tulisan yang disilangkan di badannya bertuliskan “Duta Penyayang Justin Bieber”. Di kedua sisi topinya juga terdapat bendera kecil bergambarkan Justin Bieber. Baik tangan maupun tasnya terdapat gulungan-gulungan kertas yang sepertinya merupakan poster-poster JB.

“Didooo!!!” teriaknya. Aku benar-benar kaget. Dengan sekuat tenaga, aku berusaha berlari menghindari Jus Apel. Di belakang, tampak Jus Apel tengah memanyun-manyunkan bibirnya sembari berusaha menangkapku.


(Foto Jus Apel. Bisa dilihat sendiri kan, dari fotonya aja udah kelihatan tanda-tanda mahonya 😑)


(Justin Bieber, idola dan cinta matinya Jus Apel)

“Dido, ayo sini! Ada poster, stiker, kalender, malah ada tisu bergambar JB!!” teriaknya padaku.

“ENGGAKK!! JANGAN GUAA!!!!” kataku histeris. Aku berusaha lari sekencang-kencangnya. Namun semangat Jus Apel untuk menyebarkan virus JB sepertinya telah memberikan tenaga lebih, sehingga pada suatu ketika, ia berhasil menangkapku dari belakang. Aku berusaha meronta-ronta, namun pelukan Jus Apel sangat erat. Aku tak kuasa. Aku tak berdaya...

“Ayo, ayo. Sini aku kasih kalender JB” katanya sambil memamerkan berbagai koleksinya.

“ENGGAK! ENGGAK!” teriakku. Aku sangat sedih. Aku tak mau tertular Jus Apel!!

“Eh, nggak bisa gitu. Kalo nolak kucium pipinya lhoo” katanya. 😑

Apalah dayaku. Daripada mendapat ciuman Jus Apel, tentu akibatnya akan lebih fatal lagi. Aku bisa kejang-kejang seperti yang telah dialami oleh anak-anak Bocil lain.

Hingga akhirnya, aku pun memutuskan untuk pulang dengan lebih cepat. Aku berjalan meringkuk pelan sembari membawa kalender JB dan Jus Apel. Kini aku benar-benar bisa merasakan penderitaan LiliND. Rasanya diri ini telah ternoda sekali 🙁.

Begitulah salah satu pengalamanku saat berada bersama anak-anak PKS. Pesan moral dari pengalamanku ini adalah: Berhati-hatilah saat pergi ke kantor PKS. Jika ada sedikit saja tanda-tanda kehadiran Jus Apel, segera urungkan niat kalian untuk pergi ke sana dan menjauhlah sekuat tenaga kalian. Kecuali kalo kalian pengen jadi korban selanjutnya dari cowok yang satu ini 😑.

Pada kesempatan selanjutnya aku juga akan menceritakan pengalamanku saat berada di kantor partai kebanggaanku FRONTAL. Jangan lewatkan ya! 😃