renungan untuk rekonsiliasi
hendriDace
Isu rekonsiliasi saat ini sedang santer dihembuskan berbagai pihak, baik militer maupun sipil, baik kiri tengah maupun kanan, semua ingin mewujudkan tersebut. Dengan dalih menyatukan eIndonesia untuk menuju ke masa depan yang lebih baik. Akan tetapi sebelum kita membahasnya dengan lebih lanjut, alangkah lebih baik jika kita kupas apa sejatinya rekonsiliasi itu.
Rekonsiliasi memiliki artian umum mendamaikan, mengatasi maupun mencocokkan, tapi menurut penulis, kata itu mewakili sesuatu yang lebih dari itu. Resolve peacefully, bring togetherness, and harmonise merupakan artian rekonsiliasi yang lebih mendalam, meski penulis menemukannya dalam kamus bahasa inggris.
Semua warga republik ini pastinya menginginkan segala sesuatunya bergerak ke arah yang lebih baik dan dapat dibanggakan. Sebagian orang menganggap bahwa keadaan sekarang adalah sebuah titik nadir dari sebuah negara, namun ada juga yang menganggap itu merupakan dinamika yang diperlukan untuk mencapai kesadaran dan kedewasaan dalam berbangsa.
Suatu rekonsiliasi akan terjadi jika didukung oleh elemen-elemen pendukung yang solid. Sumber daya manusia yang mau untuk berbagi, sebuah kesepakatan bersama akan adanya ground rule ( peraturan) yang baik, dan yang pasti adalah adanya kemauan bersama. Rekonsiliasi yang baik juga tidak membunuh "pluralitas" budaya secara universal, karena budaya setiap elemen pasti berbeda walaupun memiliki koridor yang sama.
Disini saya menyambut baik dengan adanya wacana rekonsiliasi ini. Akan tetapi menurut saya wacana ini hanyalah akan menjadi wacana. Karena selama ini kita lebih suka melanggar peraturan yang ditetapkan di dalam konsensus bersama, meskipun hanya 1-2 peraturan saja kita masih kesulitan untuk melaksanakannya. Kita lebih suka melanggarnya dengan berbagai alibi yang pada intinya adalah “siapa elo, gw maen gem ini mandiri, duit2 gw, lo ngatur2 gw”. Jika demikian rekonsiliasi harus berdasarkan apa? Ketika hukum pun tak mampu memfasilitasinya.
Peraturan adalah bentuk ekstraksi dari suatu kebudayaan/ komunitas yang dapat menjadi sebuah dasar ataupun alat bagi komunitas tersebut untuk melakukan rekonsiliasi antar individunya. Ground rule ini bisa menjadi sebuah landasan yang akan mengakomodir apa yang ingin kita capai dan juga kita impikan dengan adanya rekonsiliasi.
Saya ingin berpesan kepada sesosok pejabat pemerintahan, yang dulu amat sangat vokal terhadap fenomena-fenomena pelanggaran peraturan, yang kemudian menjadi amat sangat pendiam ketika dirinya terpampang di koran kongres telah melakukan pelanggaran dan memberikan dalih bahwa itu atas suruhan individu. Beliau juga termasuk orang yang menjadi pencetus rekonsiliasi nasional ini.
Bagaimana kami sebagai rakyat biasa, dapat bersikap optimis jika seseorang yang termasuk sebagai pencetus rekonsiliasi ini tidak dapat menghormati sebuah peraturan yang ditetapkan oleh konsensus, menjanjikan sebuah rekonsiliasi nasional yang disini terdengar layaknya sebuah negeri utopia. Berikanlah kami contoh cara bersikap sebagai sumber daya manusia yang baik, yang memiliki integritas, memiliki jiwa menghargai sebuah peraturan, dan memiliki kemauan untuk bersatu.
Semoga Ini dapat menjadi renungan bersama. Selamat menikmati weekend anda.
Comments
top one
vampirmaxxx
"Berikanlah kami contoh cara bersikap sebagai sumber daya manusia yang baik, yang memiliki integritas, memiliki jiwa menghargai sebuah peraturan, dan memiliki kemauan untuk bersatu."
Saya akan coba buktikan bulan ini dan bulan2 berikutnya, dan semoga bisa menjadi contoh.
Semoga Ini dapat menjadi renungan bersama...
selama masih banyaknya pengabaian peraturan dan pembenaran pribadi susah sih
klo bisa ya buktiin, bayar apa yang disanksikan ke lo
gak butuh yang namanya mulut manis
cuman bikin sesuatu hilang maknanya
jadikan rekonsiliasi ini menjadi titik awal untuk berkaca di masa depan.. kalau melihat ke masa lalu sebelum rekonsiliasi ini diputuskan, pasti akan hanya jalan di tempat... dan hanya menjadi wacana belaka. sebab di titik rekonsiliasi ini lah kita bersama berjanji akan perubahan, walau nantinya hanya norma sosial lah yang menghukum apabila lolos dari erepublik law.
setidaknya abaikan 1-2 pihak... anggaplah khalayak banyak.
jadikan rekonsiliasi ini sebagai komitment bersama dimasa yang akan datang... usahakan keputusan yang final dan melibatkan banyak orang, karna nantinya akan menjadi cermin titik balik dimasa yang akan datang.
for a better eIndonesia
to a better community
salam kiri.
Ayo PKEI lunaskan hutang OSTIN.
Masing-masing member sumbang lah berapa gold gitu.
Dan buatkan koordinator pelunasan hutang Ostin.
for a better eIndonesia
to a better community
Salam itelat
Melangkahlah kemasa depan..
Jangan selalu lihat belakang..
Karna, saat jalanan didepan tak kau lihat karna kau sedang lihat kebelakang maka tersesatlah adanya..
yang penting jadi "Agent of change". atau agen pengubah, semua bisa di ubah kalo kita didik SDM menjadi unggul, itu namanya agen pengubah, semoga ini memberi manfaat yang besar
Ayo GolKus lunaskan hutang Doli Claire.
Masing-masing member sumbang lah berapa gold gitu.
Dan buatkan koordinator pelunasan hutang Doli Claire.
for a better eIndonesia
to a better community
Salam sayang selalu xD
yohah abaikan 1-2 pihak yang gak ikut ke solaria
EH IYA LUPA NUMPANG IKLAN LAGI
BAGI YANG MERASA MASIH PUNYA UTANG DI BREI DAN TIDAK PERNAH BERITIKAD BAIK UNTUK MEMBAYAR
MOHON SEGERA DIBAYAR, KARENA SAYA DAH MULAI BOSEN MAEN
KALAU TIDAK ADA TANDA-TANDA MENGHARGAI, MAKA AKAN SAYA PUBLISH DI ARTIKEL NAMA ANDA BESERTA NOMINAL UTANG ANDA
DITAMBAH RA SEBANYAK2NYA
TERIMAKASIH
Voted 🙂
Terbukti dalam bahasa yang santun bisa membuka hati
Great article, good attitude
:ngimpi:
ayo dah...
ya mapun istilahnya keren bner.. sampe diartiin dlm 2 bahasa..
wah....banyak yang comment ternyata..........
"Menjadi tua itu pasti, menjadi dewasa itu pilihan"
rame 🙂
intinya berkaca dulu sama laksanain dulu la di masing2 kubu yang mau di rekonsiliasi buat wujudinnya.... teori tanpa pelaksanaan = 0
siapa elo, gw maen gem ini mandiri, duit2 gw, lo ngatur2 gw
BReI masih ada ya judast... dah lama ga denger si...
totally agree to the maxxx
great article rekan hendri..
support!!!
berbagai opini, kritik, optimisme dan pesimisme yang diungkapkan terhadap rekonsiliasi merupakan keragaman yang ingin di jaga dalam semangat rekonsiliasi ini
Setiap masukan harus dapat diterima, tanpa turut mengurangi semangat untuk rekonsiliasi
I'm not afraid to reconcile
I'm eIndonesian
ada apa sih? gak ngerti...