Panjang lebar tentang mekanisme MONEX dan ekonomi

Day 845, 13:21 Published in Indonesia Indonesia by Ivan Sinaga
Mengapa IDR terus melemah terhadap G? Saya akan coba memberikan sedikit penjelasan dan tambahan analisa pribadi saya.

Pada dasarnya, mekanisme pasar valas (monex) di erep mirip dengan di RL, hanya saja di erep variabel yang ada lebih sedikit dan mudah dipahami dengan logika dasar. Apresiasi atau depresiasi mata uang terkait langsung dengan supply-demand terhadap mata uang tersebut. IDR terus melemah karena IDR tidak/kurang laku dibanding G.

Cara kerja pasar valas di erep adalah dengan menawarkan (offer) atau langsung membeli dari penawaran yang ada di pasar. Jadi misalnya anda mau menukar IDR anda menjadi G, anda memiliki 2 pilihan, yaitu menawarkan IDR anda dipasar dan membeli dari penawaran yang ada di pasar. Bila anda memilih untuk menawarkan IDR anda di pasar, maka IDR anda akan diantrikan di pasar sesuai besarannya, misal ada 10 tawaran IDR dengan harga 0.027G dengan jumlah total dari seluruh penawaran tersebut 10.000IDR, lalu ada 10 tawaran dengan harga 0.026G dengan jumlah total juga 10.000IDR, lalu anda memilih untuk menawarkan 1000 IDR anda seharga 0.026G, maka anda akan berada di antrian nomor 11, tapi bila anda menawarkan IDR seharga 0.027G, maka anda akan berada di antrian nomor 21. Antrian anda akan hangus dalam waktu 7 hari, yang berarti, bila tawaran anda tidak laku dalam waktu 7 hari, maka IDR sebesar 1000 itu akan kembali ke account anda. Bila anda masih ingin menjual, maka anda harus kembali menawarkan IDR tersebut ke pasar dan kembali pada antrian paling terakhir.

Dari mekanisme sederhana tersebut nilai IDR, G dan mata uang lainnya ditentukan. Logikanya, bila anda menawarkan IDR seharga 0.026G lalu tawaran tersebut tidak laku dalam waktu 7 hari dan hangus, maka anda akan mencoba menawarkan kembali dan menganalisa “kenapa IDR saya tidak laku?”. Jawaban dari pertanyaan tersebut adalah, pembelian IDR tidak sampai 10.000IDR setiap minggunya. Maka anda akan mencoba untuk menawarkan IDR anda dengan harga lebih murah, sebutlah 0.025G agar IDR yang anda tawarkan berada di urutan nomer 1 dengan harapan akan lebih cepat laku. Tapi sebelumnya anda akan mengecek dulu penawaran G di pasar, bila G di pasar dijual seharga 39IDR, maka anda akan rugi bila menawarkan IDR anda seharga 0.025G, akan lebih baik anda langsung membeli G yang ditawarkan di pasar (1000IDR : 39 = 25.64 sedangkan 1000IDR x 0.025 = 25G. Karena anda menawarkan IDR anda seharga 0.025, maka orang-orang lain akan cenderung untuk menawarkan IDR mereka dengan harga yang sama, dengan demikian, antrian bagi yang menawarkan IDR seharga 0.026 akan semakin panjang, apalagi yang 0.027, sehingga merekapun akan menurunkan harga mereka atau langsung membeli di penawaran G seperti yang telah anda lakukan.

Hal yang sama terjadi juga di pasar G. Hanya saja, karena G laku, maka antrian G akan lebih pendek. Anggaplah ada 10 orang menawarkan G dengan harga 39IDR dan 10 orang menawarkan dengan harga 40IDR. Penawaran 10 orang seharga 39 itu laku karena harga di pasaran IDR lebih menguntungkan bila langsung membeli penawaran G yang ada. Akibatnya, G seharga 39IDR habis, digantikan oleh G seharga 40IDR.

Kira2 begitulah kronologis pelemahan rupiah. Di cerita di atas, harus dianalisa lagi. Pertanyaan yang muncul adalah.

1. Kenapa IDR tidak laku?
2. Kenapa G laku keras?

Analisa saya terhadap pertanyaan No.1.
Orang dari luar jarang menukarkan uang/G mereka ke IDR karena tidak adanya komoditas primadona dari eI selain minyak. Harga barang-barang manu juga tidak terlalu murah sehingga orang-orang jarang membeli barang dari eI.

Pada jaman dahulu kala, eI adalah negara yang kaya raya, kita memiliki region high grain, oil, iron, diamond dan wood. Barang-barang tersebut dijual dengan harga yang relatif bersaing di eDunia saat itu. Karena banyak orang membeli barang dari kita, maka banyak orang membeli IDR, sehingga IDR terus menguat. Pada saat IDR menguat, maka kita merasa aman untuk mencetak IDR baru (ingat supply demand, untuk menjaga IDR sehingga tidak terlalu kuat, kita juga harus mencetak IDR dengan jumlah tertentu pada titik tertentu sehingga ekonomi kita bisa terus berjalan).

Masalah datang pada saat kita kehilangan seluruh daerah jajahan tersebut dan penduduknya. Dulu, IDR kita memang pada jumlah yang tepat untuk negara sebesar itu dan 15K lebih penduduknya saat itu. Sekarang, IDR kita terlalu banyak! Hal ini memperparah keterpurukan kurs kita.

Analisa saya terhadap pertanyaan No.2.

LANA!!!!


Anjuran bagi pemerintah dan warga eI (selain baby boom)

Pengurangan jumlah IDR yang beredar. Hal ini bisa dilakukan melalui pembekuan IDR di dalam brankas NBI atau mungkin pembuatan org baru dimana pass hanya diketahui oleh beberapa orang sehingga jumlah IDR bisa dikontrol oleh masyarakat. Tentang jumlah IDR yang harus dibekukan, saya sendiri kurang mengikuti pencetakan IDR selama ini, hal itu dapat dirundingkan dengan beliau-beliau yang dulu terlibat dalam pemerintahan, kongres dll, termasuk di dalamnya para pemerhati ekonomi kita, mantan pejabat NBI dan deputi-deputinya.

Kita WAJIB mendapatkan region high iron. Tentang caranya saya juga tidak tahu 😃

Dengan keterangan di atas, tentu saja para pemain akan sadar bahwa semakin banyak volume gold yang diperdagangkan, maka akan semakin kuat nilai tukar IDR, hal itulah yang dimaksud dengan program eTKI. Devisa buat negara bukan berarti negara mendapat pemasukan dari anda berupa mata uang asing ataupun G, tapi keuntungan yang diterima adalah pada saat anda menukarkan mata uang asing itu ke IDR atau ke G lalu IDR. Jadilah eTKI, jangan mau disiksa oleh majikan selama disana!

Buat para pengusaha yang akan berinvestasi, akan lebih baik bila anda membuat kumpeni juga di LN dan menampung para eTKI tadi. Buat pengusaha yang sudah memiliki kumpeni, belilah license dan jual produk anda di LN. Ekonomi memang sedang carut marut, tapi bukan berarti jual di luar negeri tidak menguntungkan. Buka www.ereptools.net untuk melakukan riset harga, pajak dll.

BELI PRODUK ASLI INDONESIA, install script greasemonkey yang ada, akan memudahkan anda untuk mengetahui mana kumpeni asing dan mana kumpeni nasional. Sudah kelihatan kan diatas bagaimana pergerakan mata uang di erep, jadi bila anda membeli barang dari pengusaha asing, maka si pengusaha tersebut akan menjual IDR mereka di pasar untuk membeli G dan menukarkannya dengan mata uang lokal mereka masing-masing.

Tentang program Lana, fitur ini adalah buah simalakama. Tidak digunakan maka kekuatan negara kita akan semakin tertinggal, bila digunakan maka IDR kita semakin terpuruk. Pertambahan G di eI mungkin terlalu sedikit untuk menopang gaya hidup Lana ini. Alangkah baiknya bila ada pemain-pemain erep yang mampu dan rela untuk membeli G dari admin, berhentilah mengharamkan hal ini, karena G instan seperti itu sangat kita butuhkan saat ini. Ingat, hanya untuk yang mampu dan rela, jujur saja, saya tidak mampu, apalagi rela.

Ada yang bisa menambahkan lagi? Dan tolong, koreksi saya bila ada tulisan diatas yang salah, dan bertanya bila ada yang membingungkan.

Oh iya, subs koran saya juga dong, saya janji kok di edisi-edisi depan gak akan sepanjang ini lagi 😛