MU eIndonesia: Bubarkan Saja?

Day 4,102, 01:47 Published in Indonesia USA by real.yout
Pembaca yang budiman dan budiwoman,

Pernahkah Anda memperhatikan bahwa sebuah perusahaan yang baik, dengan kelengkapan strukturnya, pasti memiliki sebuah tujuan yang ingin dicapai. Struktur sebuah perusahaan tersebut akan diatur sedemikian rupa agar dapat memenuhi tujuan dibentuknya perusahaan.

Bayangkan apabila sekelompok orang bergabung dalam sebuah perusahaan yang tidak jelas apa tujuannya. Betapa banyak waktu, sumber daya dan uang yang bisa hilang begitu saja tanpa menghasilkan return apapun. Sebuah kesia-siaan belaka, bukan?

Sebenarnya, negara eIndonesia ini pun mirip dengan sebuah perusahaan. Setiap struktur dan kelengkapan yang ada di dalamnya dibentuk untuk mencapai tujuan yang spesifik. Kelengkapan eKementerian Luar Negeri, sebagai contoh, dibentuk untuk mengurusi berbagai hal yang terkait dengan hubungan eIndonesia dan eDunia.

Bayangkan kalau saat dibentuk, sang menteri hanya diam dan pasrah atas apa yang terjadi. Tentu tidak akan ada hasil apapun yang bisa dicapai. Jangan-jangan, eIndonesia malah menjadi musuh banyak e-bangsa dan kian diserang dari berbagai arah. Hanya karena kehilangan tujuan


Salah satu kelengkapan eIndonesia sebagai negara adalah Military Unit (atau MU). Sepanjang sejarah erepublik dan eIndonesia, ada banyak MU yang kita kenal. Beberapa masih eksis hingga sekarang, sementara beberapa lainnya hilang ditelan waktu.

Setiap MU pun memiliki tantangannya masing-masing. Tidak mudah untuk mengoordinasi serangkaian aksi militer dan mengerahkan anggota. Berbagai order yang diberikan memang tidak selalu dipatuhi oleh anggotanya.

Jadi, untuk apakah sebenarnya ada MU? Apakah MU yang tidak memberikan dampak positif bagi kekuatan militer eIndonesia secara kolektif masih diperlukan?

Pertanyaan ini timbul di benak saya karena tampaknya tidak banyak yang masih menganggap MU dalam negeri sebagai suatu hal yang perlu. Tidak bermaksud menghakimi, tapi bahkan seorang CP eIndonesia pun tidak terdaftar di MU basis eIndonesia. Lihat selengkapnya di sini.


Dalam sebuah polling di artikel ini, seorang petinggi TNeI menanyakan kepada publik perihal urgensi mempertahankan dan/atau meregulasi MU nasional. Konon, artikel itu akan digunakan sebagai acuan dalam rapat internal TNeI di akhir bulan tersebut. Entah apa hasilnya, namun saya belum pernah membaca lagi update tentang status MU nasional.

Kembali ke topik. Sebenarnya MU nasional sudah tidak tampak lagi taringnya di eIndonesia. Banyak MU swasta pun kini tinggal nama saja. Tidak banyak arahan dan dukungan yang berarti. Dengan kata lain, bahkan tanpa MU-pun setiap pemain eIndonesia toh masih bisa membela tanah air. Tidak perlu struktur MU.

Benar atau tidaknya pernyataan ini masih perlu diuji kembali. Seandainya MU ternyata masih diperlukan, tentu harus ada perbaikan di tata kelola dan kebermanfaatannya. Buat apa ada MU kalau toh tidak membantu para anggotanya untuk berperang secara lebih baik.

Kapan pertanyaan ini akan terjawab? Atau siapakah yang bisa menjawabnya? Tentu saja ini hanya bisa ditentukan oleh para pemangku jabatan nasional. CP dan Cong perlu secara terbuka dan berani menentukan sebuah arah baru bagi gerak-gerik MU di eIndonesia. Tidak perlu over-regulasi, tapi jangan pula tidak ada arah sama sekali. Di sini para pejuang masih menanti, apa sebenarnya yang sedang dipikirkan para petinggi?


Direktur Varokah News
real.yout