Karena Musuh Telah Berbaris Rapi di Garis Depan

Day 1,202, 08:15 Published in Indonesia Indonesia by Floriani Sjaaf

Saya adalah seorang WNI, meskipun saya berdomisili di Belgrade, tetapi saya masih memiliki hak dan kewajiban dalam upaya mempertahankan negara, dalam hal ini, saya berusaha menyumbangkan ide.

Kepada Tuan Presiden Yang Terhormat, dan seluruh rakyat eIndonesia, saya meminta kalian untuk mempertimbangkan opsi bergabung dengan salah satu aliansi besar di dunia. Apakah saya dipengaruhi NWO? Ya, jika yang anda maksudkan bahwa keadaan dan arah NWO ke eUS membuat saya mempertimbangkan eIndonesia berada di dalamnya. Tetapi semua itu demi kepentingan eIndonesia sendiri.

Haruskah fakta yang sekarang telah kita ketahui bersama, bahwa eIndonesia sedang dikelilingi oleh negara-negara yang memiliki country goal merebut tanah air, menjadi sebuah pembelajaran pahit di masa depan? Mereka datang beramai-ramai, dan kita sendiri. Bukankah eBrazil bisa dibilang sebagai pengkhianat? Bukankah semua teman lama kita memilih untuk berpura-pura tidak tahu? eIndonesia telah memilih untuk hidup soliter dengan alasan netralitas.

Saya rasa kita harus belajar dari keputusan patriot-patriot kita di dunia nyata pada masa lalu. Indonesia memiliki asas "bebas aktif" sebagai politik luar negerinya. Bebas, berarti bebas mengambil sikap, dan aktif, berarti berperan aktif dalam percaturan dunia. Apakah itu berati kita menganut netralitas yang bebal? Indonesia dengan aktif terlibat dalam kegiatan di dunia. Di satu saat berpihak pada satu blok, dan di saat lain berpihak pada blok lain. Inilah kepiawaian Indonesia di dunia nyata dalam mempertahankan kepentingannya, bukan dengan keras kepala mengatakan bahwa negara ini berada dalam keadaan netral dan tidak mau berpihak sama sekali.

Hari ini kita membutuhkan aliansi, kita membutuhkan teman dengan kepentingan yang sama di pihak kita. Besok adalah masalah lain.