Inilah nasionalisme eIndonesia, Nasionalisme Tanpa Batas!!
the tramp
dengan tulisan ini, gw mau ngasih counter artikel kepada wheciaWaltz tentang apa arti nasionalisme di eI dari sudut pandang gw
ketika presiden eRI mengeluarkan perintah perang kepada rakyatnya untuk menyerbu patagonia dan pampas, ada perintah yang jelas yang melatar belakangi mengapa kita merebut patagonia dan pampas, tidak ada hal yang berkesan tiba2.dan itu merupakan keputusan "bersama" rakyat eIndonesia. tetapi ketika muncul keputusan bahwa dua region tersebut dikembalikan, kita hanya bisa bertanya-tanya, siapa yang ambil keputusan?
jelas presiden kita nandatanganin kontrak, (gw udah baca kontraknya). dan di setiap perdebatan mengenai patagonia selalu ada orang yang ngasih link kontrak tersebut seakan-akan meminta kita baca kontraknya nanti kita akan mengerti mengapa kita harus ngelepas patagonia. oke, di kontrak emang kaya gitu, tapi kenapa bisa-bisanya presiden kita bikin kontrak kaya gitu?
menurut gw dua region itu direbut oleh seluruh eIndonesia. maka, yang berhak mengambil keputusan adalah seluruh eIndonesia!! dalam hal ini diwakilkan oleh kongres!! apa kongres kita ga kepikiran buat bikin publik hearing? atau sistem kongres kita udah sedemikian ambrol sampe mereka yang dipilih tidak menyuarakan pemilihnya? gw ga tau. ato mereka ga diajak diskusi ? hanya mereka yang tau.
dan apa yang membuat masalah ini terus diangkat? pemerintah hanya diam!! ga ada klarifikasi mengenai bagaimana proses pengambilan keputusan sehingga muncul kontrak tersebut ketika sebagian rakyat bertanya? saya mengingat dengan jelas komen dari presiden aban bahwa dia hanyalah eksekutor lalu yang mengambil keputusan siapa?.
jadi...ketika wheciaWaltz mengatakan nasionalisme eIndonesia adalah humanis, menurut gw ilebih cocok dibilang nasionalisme tanpa batas dimana tidak ada ruang untuk sikap kritis dan ketika bro el-commandante berkata melihat yang tidak terlihat dan mendengar yang tidak terdengar, maaf bro, tapi sudah seharusnya negara dijalankan dengan transparansi sehingga dalam kontek ini ga cocok untuk dikemukakan.
artikel ini gw tujukan kepada wheciaWaltz, untuk menunjukan bahwa gw juga mengusung nasionalisme yang sama ama lu, dan mungkin bila berkenan gw tunggu LPJ dari eRI no.1 penjelasannya mengenai saya hanyalah "eksekutor" .
Comments
Masuk company gw yo bro drpd kerja sm perusahaan luar 😛
And btw, PertamaXXX
who's the next ePresident??
keduaxxxxxxxxxxxx........xx
MAJU TERUS Eindonesia
wedew...nama gw nyempil 🙁
tp it's ok lah. thanks buat apresiasi TS ke artikel gw.
yg pasti di artikel itu (http://www.erepublik.com/en/article/-pampas-patagonia-lihat-yang-tersembunyi-dengar-yang-tak-terucap-741713/1/20) gw hanya mengajak semua citizen eI untuk melihat sebuah permasalahan dr berbagai sudut pandang. dan terutama dg akal sehat, pikiran jernih, dan logika strategis.
ttg kongres dan transparansi pengelolaan negara, gw setuju bgt ama TS. buat kita sebagai citizen, ini juga harga mati. nah tugas pemerintah memang harus meng-create sebuah sistem yg memungkinkan transparansi tsb.
ttg nasionalisme, gw berpendapat bahwa apapun nasionalisme yg kita pilih, it doesn't matter at all 😃 yg penting adalah : nasionalisme tsb hrs diwujudkan dlm sebuah "panduan nilai" yg baku. dimana siapapun pemimpin eI ini, panduannya selalu tetap. ini yg gw maksud dlm artikel gw yg ini : http://www.erepublik.com/en/article/menatap-fajar-menggapai-horizon-sebuah-essay-untuk-masa-depan-eindonesia-739735/1/20
so, emang kynya kerjaan kongres ke dpn bakal lebih berat. disamping jd counter partner pemerintah, di saat bersamaan jg hrs mikirin apa sbnrnya dasar dan panduan gerak pemerintahan yg dipantaunya. hmmm, gw agak curiga, saat ini kongres ga punya acuan dlm memantau kerja pemerintah.
ibaratnya, kongres disuruh mengukur bagaimana kinerja pemerintah. baik sekali, baik, cukup, buruk atau malah mgkn gagal. TAPIII....kongres sendiri ga punya penggarisnya. nah lo...gimana mo ngukur kalo penggarisnya aja ga punya??? ya toh???
@ The Tramp : V and S!! mdh2an bs jd diskusi yg sehat dan konstruktif 😃
selamat berdiskusi...
^,...,^
numpang lewat gan..
silahkan d cek >> http://www.erepublik.com/en/article/edisi-satu-6-mendatar-9-menurun-743221/1/all
--Cuma mau kasi sedikit opini gw aja dari salah satu bait di artikel ini mengenai kongres 🙂
Kongres di EI saat ini masi dlm tahap improvement, dmn setiap bulannya kongres EI sedikit demi sedikit menanamkan & memperbaiki sistematis ataupun cara kerja mereka sebelumnya, jd jangan pernah memojokkan kongres, disinipun kongres masi terus berusaha utk menujua ke satu sistem yg baik, krn saat ini pun kongres EI sendiripun masi jauh dari titik sempurna, so be wise,.. 🙂
itu imagenya kepotong..
kasih link napa....
voted deh
Quote Vlavin
Kongres di EI saat ini masi dlm tahap improvement, dmn setiap bulannya kongres EI sedikit demi sedikit menanamkan & memperbaiki sistematis ataupun cara kerja mereka sebelumnya, jd jangan pernah memojokkan kongres.
Oleh karena masi dalam improvement. Harus siap dikritik. Harus kita akui sifat dasar orang2 indonesia di RL : "GA SUKA DIKRITIK BIARPUN SALAH". Ini yang harus kita buang 😃 Maen game jadi bermanfaat donk buat apresiasi diri.
So be wise juga 😃
seperti yang gw tulis di artikel wheciaWaltz
Lie to Me
3
Lie to Me13 minutes ago
nasionalisme Indonesia adalah saling tolong menolong, tidak hanya dengan sesama bangsa..tapi saling tolong sesama makhluk ciptaan Tuhan.
Kalo gw bilang sih.. IT`s ALL BULLSHIT!
JANGAN BILANG NASIONALISME!
WHY? KARENA eINDONESIA GA PUNYA VISI YANG JELAS TERHADAP PROGRAM2 NYA!
TIDAK ADA KESATUAN VISI! GA ADA VISI MANA ADA NASIONALISME? BANGSA ITU SEKELOMPOK ORANG DENGAN 1 VISI!
KITA BAHKAN BUKAN SUATU BANGSA DI EREPUBLIK INI KARENA KITA TIDAK PUNYA KESATUAN VISI!
VISI eINDONESIA apa sih? MAEN GAME ini TUJUANNYA MENANG DENGAN CARA APA SIH? Mestinya dibuat UUD isi VISI dan MISI eIndonesia.
Dijelasin Visi eIndonesia itu apa!
Menguasai eWorld semua dibawah kaki eIndonesia, jadi bagian eIndonesia? Ato jadi bangsa besar disegani semua dunia?
Istilahnya VICTORY CONDITION, Keadaan menang yang membuat kita akan bisa pensiun erep dengan tenang.
TENTUIN VISI DULU BARU EI BISA JADI NOMOR WAHID di EREP!
Kita ini sekarang bagaikan kapal besar yang hanyut di samudra atlantis.
BUKTI : KALO VISI NYA SATU SETIDAKNYA ADA PRESIDEN YANG MENJABAT LEBIH DARI 1 PERIODE BERTURUT2 KAYA ROMANIA. TAPI BUKTINYA GANTI2 MULU JADINYA PROGRAM KERJA YANG DIRANCANG PASTI JANGKA PENDEK 1 BULAN DOANK
(sori caps biar gampang aja bacanya, lagian CAPS juga kan gpp ga buat halaman error hohoho)
LCH
dan yup.. masih menunggu orang yang mau nyumbangin koran ke saya 😃
saya vote dan subscribe
@ibaratnya, kongres disuruh mengukur bagaimana kinerja pemerintah. baik sekali, baik, cukup, buruk atau malah mgkn gagal. TAPIII....kongres sendiri ga punya penggarisnya. nah lo...gimana mo ngukur kalo penggarisnya aja ga punya??? ya toh???
saya rasa ngga masalah, karena ada hearing terbuka Presiden ketika dia akan menjalani pemerintahannya dia menjabarkan target2 dan program2nya dan itu dipublish oleh kongres. COntoh: http://www.erepublik.com/en/article/-dpr-hasil-hearing-terbuka-kabinet-aban-feb-mar-09--734545/1/20
Kemudian ada rapat terbuka LPJ Presiden dimana presiden dan kabinetnya mempertanggungjawabkan rencana kerjanya dihadapan kongres dan rakyat. . COntoh: http://www.erepublik.com/en/article/-lpj-hasil-hearing-terbuka-lpj-presiden-bolodewo-731332/1/20
Jadi jelas, kinerja pemerintah dapat dinilai dalam hal ini. Terima kasih.
@trixi
soal usulan lembaga yudikatif.
sementara ini mimin jadi lembaga yudikatif universal..wkwkwkw..
ehmm..serius, memang seharusnya kita punya lembaga yudikatif. untuk mengawasi proses jalannya undang-undang..tapi, kayanya undang2 kita masih belum tertulis neh, cuma ada undang2 lisan, jadi sangsi yuridisnya ga bisa di tetapkan..cuma bisa ngandalin sangsi sosial. gimana klo buat UUD nya dulu..piye?
saya sepakat konsep pemisahan kekuasan dalam trias politika.
@lie to me
apakah bung lay cin han ya?
ehehehe..senangnya saya
Take over is illegal http://www.erepublik.com/en/forum/topic/87400/admins-take-over-is-breaking-rules/1
@ wogh.. saya rasanya tidak pernah bilang tidak suka dikritik.. yang saya sesalkan adalah cara kritik yang merembet kemana2 (baca: bawa2 partai). Dan ini sudah amat sangat jelas tidak pantas!(yang ngomong mbok ya jangan nyumput kasi klarifikasi kek apa minta maap kek, gentle dikit napa..)
Klarifikasi:
1. Dalam comment pada artikel saya mengenai menyinggung sebuah partai, saya sudah nyatakan minta maaf. Lihat lagi dong makanya sebelum ngomong.
2. Saya juga TIDAK PERNAH mengharamkan kritik. Kritik itu penting selama bersifat solution-oriented dan bukan problem-oriented. Tapi yang saya kurang setuju adalah CARA mengkritiknya. Kenapa sih orang2 di sini pada ngga ngerti?
3. Gentle dalam kamus bahasa inggris-indonesia, artinya: Lembut. Tolong tunjukkan sisi ketidaklembutan saya. Saya tidak pernah berkata kasar dengan kata2 "mutiara" selama main di erep ini.
copas dari mami..
selamat berdiskusi... hehehe..
@wechia
setuju bgt, gmana kalo undang undang kita di kodifikasikan di forum eIndonesia? Supaya uu punya t4 yg tetap dan smua warga bsa liat
@shadowmancer
gambarnya gde, kalo mo liat ada di artikel masila yang gw bingung, lw bingung kalo ga salah
sori gw ga ngerti msukin link
@ smua yg ga bsa dsebutin satu2
gw emang gak hadir dalam publik hearing kongres, maaf jika kata2 artikel ini tidak pada t4nya karena gw ga tau apa patagonia masuk apa ngga di publik hearing, untuk itu kata2 yg ofensif diatas saya mohon maafnya
sekedar opini...lembaga yudikatif menurut gw ga terlalu perlu, apa yg kita butuhkan adalah uu, sehingga semua tindakan brdasarkan uu, dan mudah u/ mengklarifikasi tindakan yg melanggar dan tidak
(tapi mungkin bikinnya susah mampus 🙂
@ccm_maniac. Lho, maaf ni sebelumnya.. sebnrnya bukan anda yang saya maksud bro. Saya tahu siapa yang menghina partai saya dan saya tidak merasa pernah dihina oleh anda. ok bro! peace!
daripada salah persepsi lagi, mending saya arahin artikelnya yang mana ada komen2 gyang saya anggap mendiskreditkan partai yg saya pimpin: http://www.erepublik.com/en/article/patagonia-sebuah-pertanyaan--742318/1/all
@ atas
ada link lpj publik hearing ga? mo liat nih 🙂
Trixi, sorry ya, gua baca rekap rapat itu, karena judul dan point terpenting merupakan pelepasan Pampas, sementara, soal Patagonia, gua masi rancu.
terutama di poin sanksi2 ?
ini buat apa dibahas sih ngabisin waktu dan tenaga, wong kemarin jeda antara penyerahan Pampas dan Patagonia cuma kurang dari 1 minggu? terus point pertama, apa Indo melanggar perjanjian ? maka harus melaksanakan sanksi tersebut. ahaha aneh ah.
di rangkum bahwa musyawarah mufakat, tapi point sama sekali gak nyebut2 soal Patagonia. Ada rapat lanjutan untuk membahas pelepasan Patagonia ?
Sementara gua gak tau gimana perundingannya antara delegasi Indonesia dan Argentina..
Sekarang kok gua mikir kalo perundingan Argen dan Indo udah mufakat sebelum Kongres sendiri mufakat ? nah lo Kongres gak punya legitimasi sama sekali donk ??
sementara stabilo merah hanya sekedar diselipkan di tengah2 rapat. Harusnya ada pembahasan lebih lanjut.
Sekian. Hmm agaknya gua dah nentuin pilihan sekarang.
Buat bapak presiden, saya liad kampanyenya ya..
http://www.erepublik.com/en/article/kita-adalah-negeri-pemenang--730607/1/20
Gua abstain ya soal ini. silahkan kalian menruntut kembali ke link di atas. thx.
bisa ga sih sebelum seorang presiden menandatangani kontrak harus dengan persetujuan kongres dulu? karena intinya kan one for all bukan all for one?
pusing...butuh pencerahan...
kongres? pemerintah? any body?
Pelajaran aja ya, mungkin ke depannya kita bakal ngulang kejadian kaya gini, perlu diingat, bahwa draft itu gak mutlak, dan bukan suatu keputusan, karena balik lagi suatu keputusan yang ngambil presiden. Tapi gua rasa pembahasan akan suatu topik apapun itu, Poleksosbud dan hankam penting.
Gua mo ambil kasus aja soal Aussie, pas dulu bima buntu (saya selaku menlunya pas itu), haha jadi pernah ngerasain hal yang sama juga, daripada saya bingung, saya lempar ke publik aja bahwa akan ada perundingan tanggal sekian dan sekian, kalo mo nonton ya boleh dst dst. Ok gagal.
Pada kepresidenan n3m0 sepakat tuh, Aussie lepas 2, ya udah lepas tuh 2.
Lalu 2009, Aussie kok dapet lagi region 1 lagi? Trus kesepakatan yang lama gimana? gua gak tau kenapa bisa lepas, dan dasar pelepasannya apa? Maksud gue, dulu aja mereka minta 2, kita kasih, sekarang minta lagi, lah komentar saya, trus perundingan yang dulu mo kita anggep angin lalu aja? dunno. Jilat ludah sendiri?
Daripada susah2 mending jajah aja lagi, sekutu ama Romania, USA, dan 5 negara dengan penduduk terbanyak lainnya, jajah dah sisanya.
soal periode jabatan yang terlalu singkat juga jadi masalah, tiap presiden, punya agenda masing2 dan abis turun ya udah gak ada tindak lanjutnya. Akhirnya lewat dehh, tau2 udah presiden baru lagi.
bahwa draft itu gak mutlak, dan bukan suatu keputusan, karena balik lagi suatu keputusan yang ngambil presiden.
>> setuju. Oleh karena itu saya paparkan kondisinya sekaligus draftnya kepada kongres. Karena itu kita masih bisa membahas draft tersebut.
@Lalu 2009, Aussie kok dapet lagi region 1 lagi? Trus kesepakatan yang lama gimana? gua gak tau kenapa bisa lepas, dan dasar pelepasannya apa? Maksud gue, dulu aja mereka minta 2, kita kasih, sekarang minta lagi, lah komentar saya, trus perundingan yang dulu mo kita anggep angin lalu aja? dunno. Jilat ludah sendiri?
>>kalau mengenai australia, rasanya ini terjadi pada periode kongres sebelumnya des-jan'09. Mungkin bisa dilihat di artikel kongres. Silakan dibaca (cari ndiri yak artikelnya, tks) http://www.erepublik.com/en/newspaper/kongress-press-release-179822/1
Mikir ke belakang, dari hasil jajak pendapat, saya lempar ke publik, baca komentarnya. sebetulnya pas itu saya jg bingung, sebagai manusia ya saya punya pendapat juga. Tapi sekalian memenuhi unsur transparansi tadi itu, saya lempar, sekalian deh ngasi tau bahwa Indo membuka pintu untuk diskusi soal pemberian lahan warga Aussie. Lagipula saya juga manusia juga, menimbang2 dan mengukur2 dapet banyak banget alasan kenapa Aussie gak harus merdeka dan juga kenapa Aussie harus merdeka..
Setidaknya dengan dilempar ke publik, beban kita terkurangi dan pasti pihak yang kontra baca komentar2 di bawah dan pihak yang pro juga baca, terjadi diskusi/debat yang sehat.
Kalo emank urgent banget buat Argen, dan Pampas merupakan ibukota, silahkan suruh si Pier adakan RW! Seperti apa yang dilakukan zaney, tapi kan setidaknya Indo udah bilang seperti dahulu kala, kita lagi proses perundingan, kalo dia start RW ya sapa takut (ELU JUAL GUA BELI), toh kita2 juga yang menang ;p inget gak gimana mereka manggil2 ATLANTIS, gua ampe ngemis2 bantuan PEACE dulu itu. Seru abis tuh. Akhirnya dia jg manut2 lagi minta perundingan dibuka lagi, perundingan di atur ama si Bolo hoho 😁
Kan abis itu jadi sama2 enak. Karena sekali lagi yang penting bukan citra Indonesia di mata dunia. tapi kesenangan dan kekompakan Indonesia. (Indonesia = pemain2nya) hehe.
Cheers.
voted!
nomor 11 pertanyaan oleh Sandy di link ini.
http://www.erepublik.com/en/newspaper/kongress-press-release-179822/2
ehr, ada yang nangkap maksud ku?
ngerti kan? kalo urgent perang aja 😛 hahaha pindahin sapi2 kita ke pampas, coba aja masi berani RW, bayar goldnya mahal, kemungkinan gagalnya juga 100% hahaha nangis nangis dah tuh.
Ok yang Aussie. Thx ya Trixi.
@Mikir ke belakang, dari hasil jajak pendapat, saya lempar ke publik, baca komentarnya. sebetulnya pas itu saya jg bingung, sebagai manusia ya saya punya pendapat juga. Tapi sekalian memenuhi unsur transparansi tadi itu, saya lempar, sekalian deh ngasi tau bahwa Indo membuka pintu untuk diskusi soal pemberian lahan warga Aussie.
>> tunggu sebentar, bisa anda jelaskan urutan jajak pendapat-dilemparkepublik-pengambilankeputusannya? Bisa ngga kalau transaparansinya cukup dengan menambahkan semua situasi yang saya jelaskan dalam prolog di artikel, atau bahkan rekaman pembicaraannya juga? mohon pencerahannya, thx jg bro catalog.
http://www.erepublik.com/en/newspaper/swa-68951/2
artikel 2, 3 dan 4 dari atas.
itu di pas presiden Bima ya.
Kalo n3m0 lebih banyak bolo yang berperan. Terlihat perbedaannya sih ya, dari gambaran akhirnya, udah banyak presiden2 yang menjabat dengan latar belakang dan cara memimpinnya yang beda2. hehe. Coba aja runtut waktu ama hasil perundingan n3m0 hehe.
aku ajak pihak asing juga, yang lucu itu dulu si quiller, lebih marah dari delegasi Indonya sendiri ;p pas berunding, akhirnya Aussie walk out.
@trixi
oke maaf saya salah sangka (😁)
dan buat Patagonia sendiri, saya memilih no comment. Bingung sih, masing2 pihak (pro kontra netral) punya dalil yang kuat.
Hahaha
Bingung gw nyh mo kementarin yang mana
Tapi yang jelas keterbukaan dan transparansi itu penting
Seperti yang gw tulis di artikel gw terakhir yang ini
http://www.erepublik.com/en/article/-vs-di-republik-ini-hari-ini-743277/1/all
Disitu sih dah keluar semua keluh kesah gw
Lw diem2 sekarang, besok anak2 bakal rame2 sama lw...Wakakak
Selamat berdebat, gw mo istirahat dolo 😁
Ow yah, kalo ada yang nanya diambil dari mana potongan gambar di awal artikel, itu diambil dari artikel seorang bayi songong dengan tulisan songongnya di sini:
http://www.erepublik.com/en/article/gw-bingung-lw-bingung-juga-ga--739051/1/all
Monggo diliat
jadi inget omongan nicosianipar
silakan yang mo bela diri.....
hayo... tapi saia suka yg "transparan"
gegegegegegege 🙂)
@catalog
Ok bro, mungkin kalau saya runut dari penjelasan anda dan dari 3 artikel yang anda sebutkan:
1. anda sebagai menlu menawarkan perundingan antara pemerintah eI sekaligus membuka pendaftaran bagi utusan2 berdasarkan partai 5 besar sbg wakil pemerintah eI.
2. Sebelum hari H dari dialog tsb, anda membuka jajak pendapat dri warga eI. Untuk menampung aspirasi langsung dari warga eI.
3. Dari hasil jajak pendapat tersebut, setelah semua pendaftaran utusan selesai. Anda mematangkan skema perundingan, dan hasil jajak pendapat pada langkah kedua dapat menjadi bahan bagi utusan2 tersbut ke meja perundingan.
yang jadi pertanyaan saya:
1. apakah output dari perundingan ini berupa kontrak atau MoU?
2. apakah yang mendaftar merupakan anggota kongres atau bebas?
3. jika bebas, artinya kongres secara institusional tidak dilibatkan disini?
4. lalu bagaimana sistem dalam penunjukkan pihak asing? apakah ada kriteria tertentu?
5. kemudian apakah pihak asing yng diajak ini direncanakan menjadi pihak ketiga dalam kontrak?
6. Jika tidak, siapa yang akan menjadi pihak ketiga? admin? peace?
Sori jadi kebanyakan nanya gini. Sebenrnya pertanyaan nomer 2 dan 3 ini aja yang paling penting buat saya. Karena jika institusi kongres tidak dilibatkan, artinya sistem representative democracy tidak dilakukan disini.
Jikalau mungkin ke depannya kita bisa merumuskan skema seperti ini yang menurut saya sudah sangat bagus, namun tetap melibatkan kongres yang mewakili aspirasi rakyat dari jajak pendapat tersebut.
Mohon penjelasannya bro, ini jadi pelajaran berharga buat saya. Terima kasih
(maklum waktu itu masih jaman2nya saya masih WnT di erep😛)
Oiya, btw si quiller itu yang orang singapur jago prancis itu kan.. sempet ngobrol2 sama dia dulu..kemana dia ya? ko ga muncul lagi sekarang.. 🙁
@silentrariz. Mind if you mention what it is? thx b4 😁
Visi Erepublik Indonesia adalah membuat bangsa Indonesia selalu ada tantangan.
Kalau EI menguasai seluruh dunia ... terus mau ngapain?
Indonesia menjadi bangsa besar?
Sudah lihat di thread military?
"Turkey #1, Romania #2, Indonesia #3. Indonesia is not as bad, to me, as other nations, because they have peacefully allowed conquered nations to regain at least part of their territory and their independence back (Austrailia), and stopped short of conquering entire nations when they could easily have done so (Argentina). ..."
Mau jadi bangsa yang besar untuk merasa bangga sendirian, atau bangsa besar karena orang lain yang berpendapat demikian?
Bukannya kita butuh orang lain?
keputusan pemerintah atau rakyat?
aku kurang paham mengenai Argentina, hanya saja untuk contoh lain pada pengembalian Australia sudah melewati perdebatan Kongres yang merupakan wakil rakyat.
proses yang sama seharusnya juga berlaku untuk Argentina.
btw, tentang presiden yang berganti, itu boleh dibilang ciri khasnya Indonesia, silahkan kalo mau lebih dari 1 kali menjabat sih, akan tetapi pergantian presiden, membuat suasana negara berubah juga setiap bulan, sebuah tantangan yang lain
1. perundingan gagal Aussie WO, harusnya berupa contract seperti kasus n3m0 itupun kalo keduanya sepakat.
2. itu dari kongres, partai mayoritas saat itu, 2 orang wakil.
Seinget ku sabtunya ada rapat di ym, intinya ya membahas poling dan cuma mengkerucutkan apa yang udah ada.
Observer (penduduk yang mo nonton bisa join saat itu,) aktivitas ya mencermati duank, gak ada hak berbicara.
3. nomor ini, aku jawab dilibatkan.
4. Pihak asing aku tunjuk dan aku buka pendaftaran di forum, beberapa kasih message dan aku saring yang bener2 tau masalah ini dari awal, yaitu si quiller (warga Sg yang dulu harus jadi warga eI karena Sg blum ada) dan Pierric Bros yang mencermati kasus Aussie karena dia ingin hal yang sama terjadi buat SA.
5. Ya direncanakan sebagai saksi dan membuat kontrak ini ke meja internasional. Maksudnya ini perundingan dilakukan sesuai standar internasional.
6. Admin sendiri rencananya juga menjadi saksi aja di kontrak, tapi gak perlu secara langsung nonton diskusi, dengan dipajangnya kontrak itu di forum di bagian contract, bukannya secara tak langsung admin terlibat?
Tapi gini Trixi, intinya itu perundingan gagal, tapi 1 hal, gua gak sia2, baik bagi yang mengambil keputusan setelah bima, pasti harus baca poling di artikel ketiga itu, karena itu suara rakyat Indo, tiap rakyat loh (saya ulang lagi) tanpa liad apa nama partaimu. Jadi ya at least si pengambil keputusan udah mikir baik buruknya.
Soalnya kalo ditanya, gua sendiri bingung mo kasih alasan kenapa Aussie harus merdeka dan tidak.
Om Isnu pun selaku penyebab peperangan aku undang, dan dia sendiri yang ambil inisiatif membuka pintu perundingan, di artikel ketiga (dari atas) ato kedua (dari bawah) aku sebutin terima kasih untuk om Isnu karena inisiatifnya kan 😁
nomor 2 ada rapat, yang dateng semua warga eI yang saat itu online. hehe. merah setuju, biru tak setuju dan seterusnya dst..
edas commentnya panjang2...
Ya.. daripada debat panjang2 mari buat UUD 😃
ayo2 segera..
@lie to me
gih sana buat draftnya,
tentang visi, hampir tidak mungkin menyatukan visi. Setiap orang memiliki visi yang berbeda,
contoh : misal visi versi gw, indonesia = negara penjajah, menjajah semua negara. karena gw suka perang. Tapi masih banyak warga e-indo diluar sana yang sama sekali tidak suka perang.
keragaman visi, membuat game ini sungguh menarik
@catalog
wah mantab euy dijawab semua pertanyaannya 😃
sebenernya yang saya liat ini merupakan salah satu metode perundingan yang paling ideal. Tapi kalau boleh tau, kira2 penyebab utama gagalnya perundingan kenapa ya? apa ga mungkin kalau dibuat skema non-singular phase conference. Jadi ada kemungkinan untuk dicoba di hari2 selanjutnya.
tapi mungkin kejadiannya lumayan makan waktu juga ya bro.. kira2 berapa hari waktu itu? soalnya waktu pampas dan patagonia kemarin memang kami pun para kongres tidak tidak dilibatkan secara langsung di dalam perundingan. Waktu itu yang saya tangkap kemungkinan pemerintah ingin mengejar waktu karena adanya misi ke utara ini.
@lie to me
ini sudah saya pesankan dalam LPJ kongres untuk kongres berikutnya. Dan bahkan nanti pada saat rapat pertama kongres yang baru, hal ini akan saya sampaikan lagi. Minimal, yang sudah saya sahkan pada masa kongres saya adalah UU Peraturan KOngres yang draftnya udah pernah dibuat oleh saudara Ery Wijaya namun belum pernah disahkan sampai pada masa kongres saya. Minimal 1 PR udah selesai 😃 Terima kasih.
1 minggu kurang lebih.. kok liad dari artikel awal dan akhir aja, dari rangkaian 2, 3 dan 4 kemarin itu,
penyebab gagalnya, mereka minta 3 ato semua region, kita cuma kukuh mau ngasih 2 region doank hahaha. mereka Walk Out.. Bahasa kotor keluar.. 1 cabut yang lain ikut ngamuk >,
Domi boss juga waktu ini mau daftar jadi pihak outsider, tapi telat.
http://www.erepublik.com/en/forum/topic/79040/Australian-and-Indonesian-Talks
ini aku buka di forum, soal sosialisasi, beberapa warga asing pm aku, cuma hasil saringan ya cuma 2 itu, aku informasikan delegasi pake message di erep, delegasi Aussie kan rata2 pake MSN, makanya aku pilih MSN aja hehee.. sosialisasi terhadap artikel juga, disitu ada aturan main, jadi setidaknya kalo ini perundingan berlangsung, mereka kaga bisa beralasan karena si moderator memihak indo, wong pertanyaannya udah saya kasih tau, dan mereka punya waktu banyak buat diskusi dan ngasih jawaban.
Jujur aja kalo ditanya perasaan gua gimana pas itu, gua mah ngeri ngelepas region, maka dari itu dari awal gua pasang posisi gua sebagai observer..