IHA dan AoI: Tertinggal di Zaman Prasejarah?

Day 4,099, 02:15 Published in Indonesia USA by real.yout

Pembaca yang budiman dan budiwoman,

Dalam sebuah permainan, setiap peserta diharapkan untuk dapat berpartisipasi secara aktif. Tingkat keikutsertaan ini sangat vital dalam memajukan permainan itu sendiri.

Demikian pula Erepublik ini didesain dengan sangat hati-hati untuk mewadahi berbagai kepentingan para penggunanya. Bayangkan saja apabila ada menu Komunitas namun tidak ada pilihan sub-menu seperti "Partaiku" atau "Kesatuan Militerku". Tentu permainan yang demikian sangatlah tidak matang dan akan membosankan.

Lain halnya apabila seluruh fitur yang disediakan sudah memadai, namun pemainnya mampu melampaui batas-batas "gameplay" yang telah diatur. Terkadang, praktik-praktik di lapangan memang jauh mendahului adanya regulasi yang mengatur, bukan?

Nah, sampai di sini pasti pada bingung. Ini Redaktur Varokah News lagi ngomong apa sih?

Sebenarnya, saya sedang berusaha mengangkat kembali berbagai isu-isu yang dulu sempat hangat di erepublik, namun karena berbagai faktor eksternal malah menjadi hilang dan tiada berbekas lagi. Contohnya saja masalah PTO. Sebelumnya saya sempat membahas di artikel ini bahwa sejarah sangat mungkin terjadi kembali. Apakah kita akan menjadi pelaku atau korbannya, itu terserah kita.

Di publikasi lainnya, saya menuliskan betapa kita sebagai bangsa eIndonesia sangat perlu mengenal konstitusi kita. Malangnya, bahkan banyak yang tidak tahu di mana kita bisa menemukannya. Haruskah kita melakukan ekspedisi ke Barat untuk mencari gulungan saktinya yang hilang?

Namun, tidak semuanya buruk adanya. Salah satu bekas sejarah yang kini masih menunjukkan eksistensinya adalah Partai IHA Band of Brothers. IHA sendiri mungkin merupakan singkatan dari Indonesian Hungarian Army. Ya, dulu kita pernah menjadi sebuah tempat perlindungan bagi banyak warga eHongaria yang sedang dalam kesulitan. Hubungan ini kemudian berkembang menjadi sebuah relasi mutual dan cukup erat, bahkan menjadi cikal-bakal IHA Band of Brothers yang kita kenal saat ini. Selengkapnya dapat dibaca di sini dan di sini.


Yang mencengangkan, anggota Partai IHA Band of Brothers ini kini tidaklah sebanyak dahulu kala. Tampak bahwa partai yang sudah ada sejak zaman prasejarah dahulu kala ini memang sedang berjuang untuk tetap hadir dan meninggalkan sebuah warisan bagi eIndonesia. Bahkan, salah satu anggotanya menjadi salah satu kontestan dalam perhelatan pil CP lalu, bersama dengan Dimar dari Varokah, menjadi calon yang sangat kompetitif.


IHA Band of Brothers bukanlah satu-satunya partai besar yang kini sedang berproses di era baru ini. Banyak partai lain seperti AoI yang juga terus berusaha bertahan dan berkarya bagi eIndonesia. Jangan salah, anggota-anggotanya kebanyakan adalah para "crazy rich eIndonesian" yang levelnya sudah sangat sepuh. Partai AoI bahkan dulu terkenal dengan kesatuan militernya, CobraAoI. Namun, loyalitas mereka pada warisan partai tersebut tiada tergadaikan.


Kini, Partai Varokah sebagai "the new unicorn" di perpolitikan eIndonesia terus maju dalam semangat mengembalikan eIndonesia kepada kejayaan seperti dahulu kala. Bedanya, kita tidak menggunakan cara-cara lama. Kita justru sangat ingin mendorong berbagai kolaborasi partai, bernaung dalam satu bendera untuk memajukan eIndonesia.

Lagipula, benarlah pepatah yang berkata, "Bersatu kita teguh. Bercerai kita kawin lagi," yang sering diajarkan di berbagai kesempatan. Sudah bukannya saatnya lagi kita berjuang sendiri-sendiri. Lihatlah e-negara lainnya yang jumlah partainya tidak lebih dari lima. Mereka banyak yang berhasil membangun perpolitikan yang matang dan sejahtera.

Kita boleh tetap mempertahankan bendera kita masing-masing. Tapi, apakah ada manfaatnya bagi kemajuan eIndonesia? Komunitas Varokah ingin menjawab tantangan era baru ini dengan memajukan ekonomi eIndonesia. Kami terus mencetak pemimpin-pemimpin yang unggul bahkan mulai dari nol. Masa inkubasi bagi kami adalah sebuah metode percepatan bagi kesejahteraan eIndonesia.

IHA Band of Brothers merupakan sebuah persaudaraan yang kuat. Demikian pula dengan AoI. Saya menganggap dua partai ini sebagai rekan dalam perjuangan di eIndonesia. Kini, sejarah sedang mengulurkan tangannya. Akankah kita bersama meraih jari-jemarinya? Akankah kita merangkul eIndonesia yang lebih baik, bersama dalam satu ikhtiar perjuangan yang varokah?


Direktur Varokah News
real.yout