Happy Marriage~

Day 4,165, 23:02 Published in Indonesia Indonesia by AG.Che

Cirebon – Kuningan, 13-15 April 2019
When you stop expecting people to be perfect, you can like them for who they are. But it is the truth that good people make good places



“Do you wanna come, or not?” Pertanyaan singkat penuh makna yang tiba-tiba nangkring di ponsel butut Che malam itu.

Dengan segala kegugupannya, ia pun membalas dengan tangan gemetar, “I do, Lemme Congratulate him in person”.

Seketika, perasaan gundah bercampur bingung menyuruh keringat dingin menetes deras. Malam yang seharusnya terlamapui dengan damai pun menjadi sangat berat. Namun, dengan keberaniannya untuk tidak menyesali keputusan itu, ia pun terlelap dengan senyum penuh harap.

Semarang – Cirebon, 13 April 2019

Pagi masih menunjukkan pukul 03:00 WIB, namun Che sudah terlampau sibuk menyusun roti isinya yang berantakan. Ransel biru kesayangannya yang sudah penuh dengan pakaian dan peralatan lain tidak cukup muat untuk diselipi tiket kereta yang membuatnya sering tersenyum beberapa hari terakhir.

Tak terasa waktu berlalu, tiba-tiba ponselnya bergetar dengan iringan denting lonceng ibu dari film Pengabdi Setan.

“Che, time to go.” Suara Ortiz menyadarkan akan waktu dari seberang sana.

Dengan gerak cepat yang disertai dengan semangat hari libur, mereka pun bergegas menuju stasiun Tawang yang berjarak 38 menit lamanya.

Tanpa membuang waktu, mereka pun menunjukkan tiket dan e-KTP masing-masing untuk bergegas naik ke dalam gerbong, kereta pun siap berangkat. Kala roda-roda besinya mulai berjalan, terlihat barisan mas-mbak-bapak-ibu KAI yang memberikan hormat serta doanya untuk para penumpang yang dibalas dengan lambai tangan beserta senyum lembut yang terlukis di bibir.

“Terimakasih banyak”. Bisik Che dan Ortiz dari bangkunya.

Perjalanan tidak mengalami hambatan apapun, sehingga 3 jam berselang, mereka berdua telah sampai di Cirebon yang terasa sama panasnya dengan Semarang. Mereka pun menanti kawan-kawan dari Jakarta yang keretanya belum juga sampai di penghujung jalur.

Tetapi, belum lama mereka nangkring di jalur keluar stasiun, Che berseru, “eOma!”

Namun, seruan itu seketika menyadarkan mereka tentang sifat pemalu bak bertemu sang pengantin di bangku pelaminan.

Mereka pun bersalaman dan berkenalan dengan rombongan yang datang bersama eOma. Rombongan itu terdiri dari eOma chlife, Ko Andry, Om Eredra, dan Om Ical. Walaupun pada akhirnya om Ical harus pamit pulang sebelum malam datang.

Kecanggungan yang ada di antara mereka sedikit banyak mulai mencair seperti es kutub yang terkena global warming. Sepertinya, nyaman karena terbiasa tidak hanya berlaku untuk kamu dan dia yang mengPHP mu saja.

Tepat tengah malam, rombongan Che dan kawan-kawan kembali merasakan ketegangan yang luar biasa. Pasalnya, Dewan Jenderal Armada Garuda, yaitu AG.Kroz dijadwalkan menyusul untuk bergabung dalam rangkaian perjalanan, serta melakukan inspeksi resmi Unit Militer.

Seketika, Prajurit Amada Garuda yang masih termasuk di dalam program Aircraft Goes to Group Captain sibuk menengok jumlah kill mingguan akun mereka dan segera turun ke battlefield sebelum di hukum wall push up 27000x.

Namun, malam itu berakhir dengan damai, sebab Dewan Jenderal AG.Kroz bersama pasukannya menyiapkan energy untuk hunting medal di pagi berikutnya.

Cirebon, 14 April 2019

Pagi yang cukup dingin, menjadi pemicu jerit perut yang hampir masuk angin. Maksud hati ingin segera menyambar semangkuk bubur hangat, atau selembar sunny side egg di atas roti panggang, namun nikmatnya mager telah meLanakan melenakan diri untuk berguling-guling di balik selimut.

Sampai akhirnya semua sepakat untuk segera sarapan sehat sebelum jam 9.

Sembari melahap hidangan yang disediakan oleh pihak penginapan, teman-teman rombongan tersebut bercengkerama akrab mengenai banyak hal. Termasuk tentang gathering eRepublik Indonesia dan Gathering Partai Front Pancasila (Frontal).

“Gathering teman-teman Frontal itu sebenarnya sudah pernah dilaksanakan beberapa kali. Yang pertama itu saat….” Cerita eOma sembari mencolok sunny side egg nya hingga kuning telurnya yang masih juicy berflowing ria.

“Memang banyak kenangan dan cerita lucu sih saat Gathering, seperti halnya waktu kita mau meet up dengan puppetmaster…” Timpal Ko Andry kemudian.

Sesekali mereka juga melempar jokes dan saling menjahili untuk lebih menghidupkan suasana.

Dengan segala perbedaan yang ada, hangatnya kebersamaan dalam perjalanan tersebut tidak hanya ada di meja makan. Itulah mengapa kekuatan sebenarnya lebih banyak berasal dari perbedaan yang disatukan, bukan persamaan yang dipaksakan.

Apalagi, lewat background yang berbeda pula, mereka saling berbagi cerita dan pengalaman tentang bagaimana kerasnya hidup di dunia nyata. Sehingga banyak sekali pelajaran yang dapat diambil untuk saling menguatkan dan memberikan dukungan supaya selalu bersemangat dalam menjalani hidup.

Hingga tibalah saat sore hari, dimana datang satu rombongan lagi, yaitu keluarga Om Bagas dan Tante Kimi beserta Ibunya yang walaupun sudah tak lagi muda, namun masih cantik luar biasa. Juga gadis kecil mereka yang suka bereksplorasi kesana dan kemari. XD


Cirebon-Kuningan, 15 April 2019

Tidak seperti hari kemarin yang diawali dengan malas, pagi itu seluruh rombongan sangat bersemangat untuk bersiap menghadiri acara resepsi pernikahan eOpa Eraclev a.k.a Demon War a.k.a Fadil dengan Kak Shinta Krisdiana di Kabupaten Kuningan sana.

Sarapan yang kemarin dimulai sebelum jam 9, kini telah terlaksana sebelum jam 7. Bagaimanapun, ini adalah hari yang sangat istimewa, sebab mengetahui salah seorang diantara kita akan menikah cukup menjadikan rasa bahagia yang sesungguhnya. Sebab kebahagiaan sejati adalah yang dibagi dengan sesamanya.

Dengan Dresscode batik biru yang sudah disiapkan dan disetrika dengan rapih, teman-teman terlihat sangat menawan hati. Sampai akhirnya, rombongan mulai berangkat meninggalkan Cirebon pada pukul 11:00 WIB.

Jalur yang mereka lalui dapat dibilang cukup menantang. Sebab kelokan beruntun seperti yang ada dalam film Initial D adalah salah satu rutenya. Belum lagi jalanan tersebut diapit oleh pepohonan bambu, dan jurang di salah satu sisinya.

Sesampainya di tempat resepsi, para rombongan merasakan haru melihat kedua mempelai ada di atas pelaminan. Riuhnya musik dan ramainya para tamu tidak menjadikan mereka salah focus terhadap sekitar.

Akhirnya mereka pun dapat naik ke atas penggung untuk mengucapkan selamat kepada kedua mempelai dan keluarganya.

*Ada yang bisa menyebutkan siapa saja yang ada di dalam foto? XD

Sekali lagi, Kami ingin mengucapkan selamat atas pernikahan Eraclev (Fadil) dengan Shinta Krisdiana. Semoga menjadi keluarga yang sakinah, mawaddah dan warohmah. Dan kehidupan rumah tangganya selalu dalam naungan Ridho-Nya. Aamiin

Cukup sekian cerita kali ini, apabila ada salah kata atau alur yang kurang berkenan, Che mohon maaf.

Juga, Che ingin berterimakasih kepada teman-teman semua, karena sudah ngemong Che dengan penuh kasih sayang selama di perjalanan tersebut.

Oia, ada bonus poto dari teman-teman semua XD

Psstt.. saat lempar bunga, yang dapat buketnya om Eredra loh. Apakah artinya tahun depan........ Ah sudahlah, Kita doakan saja yang terbaik XD

Makasih sudah mampir o/

Best Regards,
AG.Che