Frontal, Kami Oposisi dan Kami Bangga dengan Hal Itu!

Day 1,926, 03:56 Published in Indonesia Indonesia by Janisatya Dido Pranata

Hail Frontal!

Hail eIndonesia!



Peringatan: Bagi para pembaca yang merasa mudah tersinggung atau lebih mengutamakan emosi daripada otak, tidak dianjurkan untuk membaca artikel ini, karena artikel ini hanya diperuntukkan bagi orang-orang mau berfikir.

Saya bukanlah pejabat teras Front Pancasila (Frontal), apalagi Ketua Umumnya. Saya hanyalah seorang kader biasa, tergolong nubi pula. Semenjak pertama kali elahir di eRepublik, saya telah menjadikan epartai ini sebagai epartai pertamaku dan semoga menjadi epartaiku yang terakhir (amien). Dan setelah sekian lama berkecimpung di dunia eRepublik, rasa antipati kebanyakan rakyat eIndonesia terhadap Frontal semakin jelas kurasakan. Setiap kali saya ditanya epartai apa yang menaungiku dan saya jawab Frontal, kebanyakan di antara mereka selalu menjawab, “Ooo, Frontal.” Simpel, memang. Tapi diucapkan dengan nada yang sangat menghina. Mereka mengatakan seolah-olah Frontal adalah partai yang menjijikkan dan tidak seharusnya ada di eIndonesia. Dan jika saya bertanya mengapa mereka melakukan hal itu, mayoritas dari mereka mempermasalahkan tentang masa lalu Frontal.

Masa lalu? Memang apa yang salah dengan masa lalu kami? Kami telah melakukan banyak hal untuk enegeri ini. Banyak Presiden-Presiden eRI hebat yang berasal dari epartai kami. Kami memiliki kader-kader aktif yang selalu siap mengorbankan energy-nya untuk kepentingan eIndonesia. Kami juga menjadi saksi akan jatuh bangunnya ebangsa ini. Masa lalu kami yang mana yang sebenarnya kalian maksud?



Jujur saja, jika dibandingkan dengan usia epartai Frontal, berapa sih usia kalian di eRepublik ini? Saya sangat yakin bahwa mayoritas dari rakyat eIndonesia saat ini belum lahir. Anda mungkin hanya mendengar dari para player yang jauh lebih tua atau membaca dari wiki. Saya tak habis pikir bagaimana Anda mempermasalahkan sesuatu yang bahkan Anda sendiri tak tahu persis tentang hal itu?

Kalaupun Anda memang mempersalahkan sikap kami dengan menjadi oposisi, pertanyaan saya selanjutnya adalah, memangnya ada yang salah dengan itu? Apakah Anda berharap kami akan selalu menjadi sekutu ePemerintah dengan iming-iming jabatan tertentu? Apakah Anda berharap kami akan ikut dengan arisan politik yang justru menurunkan prestise jabatan Presiden menjadi hanya sekedar PIALA BERGILIR? Jika iya, maka maaf saja. ITU BUKAN SIFAT KAMI! Kami bukan penjilat yang selalu memuji-muji kinerja ePemerintah demi kepentingan pribadi. Jika memang kinerja ePemerintah bulan tertentu baik, maka pasti akan kami puji, bahkan mati-matian kami dukung. Tapi jika kinerja ePemerintah bobrok, maka tentu akan kami kritik keras. Ingatlah hai saudara-saudaraku seluruh rakyat eIndonesia: “Sahabat sejati bukanlah mereka yang selalu memujimu, tapi sahabat sejati itu adalah mereka yang bisa mengingatkan di saat kamu berbuat salah.”

Lihatlah ketika misalnya Presiden dari Frontal, Pak def0, berkuasa. Anda semua yang anti-Frontal seperti berlomba-lomba membully Presiden. Tidakkah kalian lupa bahwa Beliau juga Presiden kalian, Princeps Civitatis (Warga Negara Pertama), simbol pemersatu ebangsa yang seharusnya kita jaga dan bela kehormatannya bersama tak peduli darimana dia berasal? Setelah seseorang menjabat sebuah jabatan publik seperti Presiden eRepublik Indonesia, dia bukan lagi milik partai yang mengusungnya, tapi telah menjadi milik seluruh rakyat eIndonesia. Ini juga menjadi peringatan kepada semua yang merasa sedang menjabat jabatan publik. Sesulit itukah keluar dari epartai kalian selama menjabat? Jika alasannya biar lebih mudah berkoordinasi dengan epartai, bukankah masih ada forum yang menurut saya jauh lebih efektif sebagai sarana berkomunikasi, di IRC misalnya?

eIndonesia adalah negara yang besar. Tapi sayangnya banyak di antara rakyatnya yang masih berfikir primitif. Banyak di antara kita yang masih berfikir sebagai suatu kelompok, bukan sebagai keluarga besar Warga Negara eIndonesia. Haruskah kita begini selamanya? Apakah kita akan membiarkan ebangsa ini akan bernasib sama dengan nasib bangsa kita di RL?

Tapi apakah di mata saya Frontal telah sempurna? Tentu saja tidak. Kita adalah emanusia biasa yang tak luput dari salah dan dosa. Dan di sinilah orang-orang seperti saya berada, untuk mencoba mengingatkan diri sendiri dan kita semua agar bisa sama-sama menjadi epartai yang lebih baik di masa mendatang. Ambil saja contoh misalnya dengan mengimpeach Presiden hanya dengan alasan sebagai shock terapy agar ePemerintah yang sedang berkuasa ingat dengan kehadiran kita sebagai oposisi. Bagi saya itu adalah PENDAPAT YANG SANGAT KONYOL DAN KEKANAK-KANAKAN. Mengapa? Apakah kita hanya ingin menjadikan tombol impeach sebagai guyonan politik? Kita keras-keras mengecam mereka yang ingin menjatuhkan Presiden def0, tapi kita sendiri justru melakukan hal yang sama, sekalipun itu adalah lawan politik kita. Kalau begitu, jangan salahkan mereka juga dong jika misalkan nanti ada Presiden-Presiden dari Frontal yang berusaha diimpeach setiap kali ada kesempatan. Masih banyak kok cara-cara lain yang lebih terhormat untuk menunjukkan eksistensi dan kekuatan oposisi.

Sekali lagi saya ingin mengatakan hal ini kepada Anda semua. SAYA TIDAK BERMAKSUD UNTUK MENYINGGUNG PERASAAN SIAPA PUN DALAM HAL INI. Saya jelas tidak mungkin akan memojokkan Frontal karena sama saja akan mencoreng muka saya sendiri. Saya juga tidak bermaksud memojokkan epartai-epartai lain karena teman-teman saya mayoritas berada di epartai yang berbeda. Marilah, saudara-saudaraku para kader Frontal, untuk mengembalikan nama baik kita di kalangan rakyat eIndonesia. Sudah terlalu lama epartai ini dicap buruk dan dicela hanya karena kurangnya kedewasaan erakyat tentang pentingnya beroposisi. Apakah kita hanya akan berdiam diri dan membiarkan semua itu semakin parah? Dan kepada saudara-saudaraku yang berada di luar Frontal, jangan pernah sekali-sekali menghakimi sesuatu yang bahkan kalian sendiri tak terlalu mengerti tentangnya. Kami memang mungkin pernah berbuat salah, tapi perjuangan dan pengorbanan kami demi eIndonesia juga tak bisa kalian anggap remeh. KAMI OPOSISI DAN KAMI BANGGA DENGAN HAL ITU!

Hail Frontal!

Hail eIndonesia!


Janisatya Dido Pranata

KOLOM JAWABAN

Saya memang sengaja menunggu beberapa waktu untuk melihat respon para pembaca mengenai artikel ini melalui komentar-komentar, dan inilah jawaban saya.

1. Presiden Itelat dan gembellls: Kami tidak pernah berfikir untuk menunggu ePemerintah melakukan blunder. Kami bahkan tidak pernah berharap ePemerintah melakukan kesalahan apapun, karena betapa pun Anda, Presiden Itelat Yang Terhormat, adalah Presiden kami juga. Kami tidak pernah meremehkan Anda hanya karena Anda berasal dari epartai yang berbeda. Jangan samakan kami dengan epartai-epartai lain yang masih berfikir dangkal sebagai kelompok, bukan sebagai keluarga besar Warga Negara eIndonesia.

2. o0Sky Walker0o: Terima kasih atas ajakan saudara kami dari Partai IDS. Partai IDS, sebagaimana epartai-epartai lain yang ada di eIndonesia, telah berkontribusi besar mewarnai dunia perpolitikan di eIndonesia, dan kami akan merasa sangat terhormat untuk menjalin diskusi yang konstruktif bersama partai Anda.

3. Au Revoir, thedefrina dan Demon Waria: Terima kasih atas komentar Anda bertiga. Komentar-komentar dari eorang-eorang seperti Anda lah yang justru membuat epartai ini memiliki semangat yang lebih untuk menjadi yang lebih baik.

4. RebornOfTheGankz: Tolong baca artikel saya dari awal sampai akhir. Saya tidak hanya mengkritik eorang-eorang anti-Frontal yang notabene berada di luar epartai ini, tetapi saya juga mengkritik keras tindakan saudara-saudara saya sendiri yang mempermainkan hak impeach Presiden.

5. Demon Waria: Itulah sebabnya saya mengkritik keras tindakan saudara-saudara saya yang memanfaatkan kekuasaannya untuk mengimpeach Presiden eIndonesia. SAYA INGIN MENEMPATKAN PRESIDEN eINDONESIA SEBAGAI MILIK BERSAMA, BUKAN SEBAGAI REPRESENTASI APALAGI MILIK ePARTAI TERTENTU.

6. tu7uh: Kami tidak mewek kok, cuma nangis 😛. Makanya kalau ingin mengkritisi harap menggunakan landasan rasionalitas dan konstruktifitas, bukan hanya sekedar emosi dan ingin menjatuhkan.

7. Deno Yuni: Nggak ada apa-apa kok. Cuma ingin mengajak seluruh rakyat eIndonesia berhenti berfikir sebagai kelompok, tetapi sebagai keluarga besar Warga Negara eIndonesia.

8. Suitou A. Tenshi: Nggak apa-apa. Bukankah itu berarti banyak banget rakyat eIndonesia yang peduli dengan Frontal? Jika tidak, mana mungkin mereka susah payah membuat komentar-komentar seperti itu.

9. JayFura: "Peringatan: Bagi para pembaca yang merasa mudah tersinggung atau lebih mengutamakan emosi daripada otak, tidak dianjurkan untuk membaca artikel ini, karena artikel ini hanya diperuntukkan bagi orang-orang mau berfikir."
10. aliy1: Iya, kader Frontal masih perlu belajar mengelola manajemen emosi dari kamu.

11. JayFura: “how can we be better if our family (all eIndonesia people) can't see us in the positive way? just swept away with f*ckin' people who underestimate and insult us with our history without trust us, hear us, support us, give some suggestion and advice with peace. i think if that happens, the situation not be like this. if you want to insult us or anyone, make sure you're perfect without any mistakes.”
12. teena: Ane nggak menghilang kok, hanya menunggu waktu yang tepat untuk membalas semua komentar.

13. Si Petung: Terima kasih atas sarannya. Sudah saatnya rakyat eIndonesia bersatu tanpa memikirkan latar belakang golongan.

14. Satria Pandawa: Terima kasih Kk.

15. yodhisaputra: Saya tidak ingin mengangkat masalah lagi, hanya sekedar mengingatkan kepada rakyat bahwa menjadi oposisi itu bukan sesuatu yang tabu, justru sangat baik demi check and balences ePemerintahan enegeri ini. Saya loyalis partai, kalau tidak mana mungkin saya berani mengkritik sikap kekanak-kanakan beberapa anggota epartai saya yang berada di Konggres dengan mempermainkan hak impeach.

16. burnfreedom: Frontal dibully hanya karena memilih jalan politik yang berbeda dari mainstream politik di ePemerintahan. Sekali lagi, saudara-saudaraku seluruh rakyat eIndonesia: TIDAK ADA YANG SALAH DENGAN MENJADI OPOSISI. KAMI DI SINI UNTUK MENJADI PENYEIMBANG ePEMERINTAH SUPAYA ePEMERINTAH TIDAK BERSIKAP SEWENANG-WENANG DAN AGAR SELALU INGAT, BAHWA eINDONESIA MILIK SEMUA RAKYAT, BUKANNYA SATU DUA GOLONGAN.

17. Pak Bos andidonk: Justru di situlah tugas kita bersama untuk saling mengingatkan satu sama lain. Jika ePemerintah berbuat salah, kami akan mengingatkan kalian, begitu pula sebaliknya, bukannya justru membully Frontal hanya karena kami sering mengkritik kinerja ePemerintah. Saya selalu masuk ke room semua partai di eIndonesia setiap kali saya buka IRC, kok. 🙂


UNTUK SEMUA KADER FRONTAL: Sudah, jangan ladenin komentar saudara-saudara kita yang anti-Frontal. Namanya sudah dari awal anti, seribu pahala yang kita perbuat pun akan dengan mudah ditutupi oleh sebuah dosa. Mari kita sama-sama merubah diri menjadi lebih baik agar bisa lebih berkontribusi untuk eIndonesia. Dan pesanku, mulai sekarang berhenti berfikir sebagai Frontal, tapi berpikirlah sebagai rakyat eIndonesia. Jangan ada lagi rasa saling curiga antara ePemerintah maupun oposisi, karena kita semua satu, satu untuk eIndonesia. 🙂