eHomo kenapa?

Day 2,036, 12:51 Published in Indonesia Indonesia by Pica Lucia Baby

EDISI II/2013

Hari ke 2,036 (telat harusnya Hari ke 2,035)

Selamat Siang eIndonesia yang kian hari makin kece and makin nyata (meski di hati saja)
Selamat Tengah malam Indonesia yang makin ribet ajah.

Mungkin diawal ini eLife belum begitu banyak mengenal seluk beluk eRepublik tapi berdasarkan pengamatan tanpa kacamata (jadi maaf kalo agak siwer) hal-hal yang terjadi di dunia eRepublik kian hari, kian serupa dengan dunia nyata. Tidak lagi sebatas berdirinya negara-negara dengan kedaulatan yang secara SAH diakui tetapi juga mnyangkut eWaria, eHomo, eNikah yang belum ada SAH'n dari negara 😛 dan lain sebagainya yang mengundang penasaran kami. Siapa pencetusnya? >> belum tahu juga >,
[img][/img]

kali ini eLife akan membahas tentang eHomo, pernah redaksi jumpai sebuah tulisan unik di IRC dari seseorang di ruang #mentornubi berisikan ajakan kepada eHomo untuk masuk ke suatu ruang chat tersendiri tetapi dia menjelaskan bahwa RL dia sendiri bukan homo. Wow sedang ada tren apa dengan pemuda masa kini. Observasi sederhana redaksi terhadap sikap toleransi pasangan pada anak muda masa kini cenderung meluas. Tengok saja salah satu website lain fanfiction.net dimana banyaknya cerita berunsur YAOI aka HOMO dan YURI aka LESBIAN dari anak-anak indonesia dari tahun ke tahun menjelaskan tentang semakin bergesernya budaya dan penerimaan pemuda kita terhadap cinta sejenis ini. Menariknya meski diantara mereka banyak menyukai alur cerita atau penokohan yang mengandung unsur tersebut pada faktanya mereka normal dan ini banyak diakui oleh mereka. Sebagian memandang ini lelucon, sebagian memandang ini fantasi yang menyegarkan.

Fase ini lumrah terjadi pada tren suatu zaman (kalau kita eZaman). Pada dasarnya hal ini terjadi diakibatkan rasa jenuh akan suatu hal yang telah dianggap biasa. Lagipula sebagian orang terkadang memiliki prinsip harus unggul yaitu hidup adalah eksistensi apapun lah yang membuat ia menonjol agar bisa dianggap ada dalam suatu tatanan masyarakat. Itu sebab sebagian anak ada yang begitu nakal untuk mendapat perhatian ada pula yang begitu mengejar prestasi juga untuk mendapat perhatian dan diakui.

So menjadi hal wajar sliwerannya kata homo diberbagai ajang dan lokasi saat ini menunjukan cinta silang (Male X Female) adalah hal yang sudah biasa dan menjenuhkan sebagai bahan bicara, canda, cerita. Sebagaimana cinta silang itu biasa hingga munculnya eHomo entah kapan eBDSM juga menjangkiti wilayah eIndonesia ini dan entah siapa pemulanya nanti (kalau ada). Karena eRepublik makin lama makin nyata seperti hidup keduamu yang sebenarnya/pelampiasan kali ya? 😜

Balik lagi ke masalah eHomo
>>Faktanya eHomo lebih ngetren dibanding eLesbian.
>>Faktanya eHomo tidak berbanding lurus dengan RL tetapi berbanding lurus dengan sikap toleransi
>>Faktanya eHomo menjadi topic intermezo menarik di IRC
>>Faktanya jumlah populasi homo meningkat dan semakin terbuka bahkan terang-terangan memiliki perkumpulan yang tidak ragu untuk saling jumpa
>>Faktanya mereka yang Homo dan Lesbian memiliki tingkat toleransi terhadap hal-hal pribadi yang terkadang jauh lebih tinggi daripada umumnya orang lain.
>>Faktanya tidak seorangpun terlahir memiliki naluri homo/lesbian, hal ini tidak lain hanyalah proses seseorang untuk menjadi dewasa di tengah proses itu ada suatu masa dimana seseorang lebih menyukai bergaul dengan gender yang sama akan tetapi beberapa orang memiliki sikap berlebihan dalam menanggapi sinyal hormon masa mudanya. (Diambil sebagai kesimpulan dalam suatu bab dari buku Human Development)
Berikut komentar seseorang pemudi:
Lisette, 16 tahun, yang pernah tertarik kepada sesama perempuan. Ia mengatakan, ”"Dari pelajaran biologi di sekolah, aku belajar bahwa semasa remaja, kadar hormon dapat naik-turun secara drastis. Aku yakin bahwa jika semakin banyak anak muda lebih mengenal tubuh mereka, mereka akan memahami bahwa ketertarikan kepada sesama jenis hanya bersifat sementara, dan mereka tidak akan merasakan tekanan untuk menjadi homo."”(Majalah Sedarlah)
>>Faktanya dalam dunia psikologi, para ahli saling bentur pendapat dalam menyatakan homo/Lesbian adalah penyakit atau tidak
>>Faktanya seorang psikolog tidak dapat menghakimi pasien HOMO karena bukan tugas psikolog dalam menentukan benar dan salah, Tapi membuat pasien Homo dapat berbaur kembali dengan masyarakat secara normal adalah tugas yang diemban.

Pesan cinta :
Cinta itu bebas dan benci itu bebas. Tapi cintailah seseorang bukan dari rupa dan martabat tapi dari perilaku dan kehidupan. Ketika kamu harus membenci seseorang jangan kamu benci orangnya tapi bencilah karena sikapnya yang buruk sebab ketika kamu membenci seseorang kamu telah menutup jalan untuk ia kembali dalam kebenaran.

Next Edisi :III/2013 (insya Allah minggu depan)- News jumat tidak dihitung edisi.
"Gesek VS Pejuang, jurang antara eKaya dan eKere"

EDISI CERITA KITA [kirim ke redaksi http://www.erepublik.com/id/citizen/profile/7599415]
=> Curhatan kamu tetang segala hal dunia remaja/pemuda/dewasa muda insya Allah terbit per-4 edisi, bagi yang kirim cerita diberikan bingkisan sederhana(kadang kalau lagi kaya beneran insya Allah dapet bingkisan real). Kalau belum ada cerita kamu maka akan kami angkat pembahasan seputar CERITA KITA dengan beragam hal yang tengah terjadi dalam dunia epemuda/pemuda.

Kritik dan saran membangun sangat kami perlukan bagi perkembangan eKoran kami dapat dikirimkan ke http://www.erepublik.com/id/citizen/profile/7599415
EREPUBLIK tempat dunia kita menjadi nyata secara maya.

See you . . .

eISU TERBARU by AncientSquare

[img][/img]


*Redaksi bukan berarti mendukung perilaku homo hanya sekedar penyampaian fakta-fakta yang terjadi dilapangan