Degradasi Kredibilitas Media

Day 4,104, 16:58 Published in Indonesia Ukraine by Diikhlaskan
Papua, Kabar Diikhlaskan- Kredibilitas media independen terbaring sakit di negeri ini karena kanker akal sehat yang di deritanya. saat kita semua menghadapi cobaan sakit tersebut, Ketua umum Ormas Gerakan Ikhlas (GELAS), Diikhlaskan. yang selama ini bungkam, akhirnya angkat bicara.

Dalam sebuah pernyataan, Diikhlaskan menuturkan terpaksa membatalkan sejumlah agenda yang sedianya dihadiri karena harus turun dalam menyembuhkan akal sehat bermedia yang dianggap bonafit dan kredibel, padahal tidak sama sekali. Dia pun meminta maaf akan hal tersebut.

"Saya meminta maaf karena tidak dapat menghadiri sejumlah kegiatan, yang direncanakan oleh berbagai pihak yang sebelumnya saya niatkan untuk saya penuhi. Sebagai seorang pimpinan Ormas, tentu saya memiliki tanggung jawab moral untuk membenahi kekacauan berpikir seperti ini," tutur Diikhlaskan dalam sebuah keterangan pers kepada Kabar Diikhlaskan, Kamis (14/2).

Diikhlaskan menyampaikan bahwa ada media media tertentu yang berusaha untuk menulis artikel-artikel sampah dengan cara berpikir yang sampah dan analogi sampah.

"Saya membaca artikel di sebuah koran, yang mempertanyakan perlukah MU dipertahankan atau di bubarkan. saya kira ini adalah cerminan tidak mengertinya media tersebut mengenai konsep berepublik" Lanjut Diikhlaskan.

"Pertama, media tersebut membuka artikelnya diawali dengan pembahasan struktur perusahaan. kemudian dilanjutkan dengan analogi perusahaan dan negara, semakin kebawah semakin ngawur senggol-senggol menteri dan tiba tiba masuk ke MultiMU. saya kira kalau memang substansinya adalah ingin mengembalikan atau meluruskan fungsi MU, langsung saja to the point tak perlu menggunakan jembatan perusahaan ngalor ngidul segala."

"saya jelaskan kepada antum mengapa banyak MU yang bermunculan hilang dan pergi dan kenapa harus ada MU. seluruh negara di belahan dunia ini menganut sistem dwi fungsi militer. artinya tentara ya punya perusahaan. tentara ya jadi karyawan. tentara ya jadi presiden, tentara ya jadi elit parpol, semua orang di dunia ini adalah tentara, wajib jadi tentara, dan memang harus jadi tentara. paham antum?" Jelas Diikhlaskan.

"dunia ini tidak mensupport individu untuk fokus pada 1 profesi. kalaupun iya. karir nya akan stuck di satu titik dan tidak akan bergerak. oleh karena semua orang adalah tentara. maka sudah barang tentu harus ada MU. dan satu MU tidak akan cukup untuk mengakomodasi itu semua. masalah MU itu akan bertahan atau tidak itu hanya masalah dinamika"

Diikhlaskan juga meminta media yang bersangkutan untuk berhenti melakukan publikasi-publikasi yang demikian. media haruslah mencerdaskan, dan bukan sebaliknya.

"jadi saya minta berhentilah mempertanyakan hal hal bodoh seperti ini kepada publik. publik perlu dicerdaskan. bodoh boleh, cuman antum sendiri saja. jangan ajak-ajak orang banyak. tapi tidak apa apa, koran ini lumayan ada gunanya. kebetulan tissue toilet saya sedang habis" tutup Diikhlaskan.