Degradasi Kredibilitas Media
Diikhlaskan
Dalam sebuah pernyataan, Diikhlaskan menuturkan terpaksa membatalkan sejumlah agenda yang sedianya dihadiri karena harus turun dalam menyembuhkan akal sehat bermedia yang dianggap bonafit dan kredibel, padahal tidak sama sekali. Dia pun meminta maaf akan hal tersebut.
"Saya meminta maaf karena tidak dapat menghadiri sejumlah kegiatan, yang direncanakan oleh berbagai pihak yang sebelumnya saya niatkan untuk saya penuhi. Sebagai seorang pimpinan Ormas, tentu saya memiliki tanggung jawab moral untuk membenahi kekacauan berpikir seperti ini," tutur Diikhlaskan dalam sebuah keterangan pers kepada Kabar Diikhlaskan, Kamis (14/2).
Diikhlaskan menyampaikan bahwa ada media media tertentu yang berusaha untuk menulis artikel-artikel sampah dengan cara berpikir yang sampah dan analogi sampah.
"Saya membaca artikel di sebuah koran, yang mempertanyakan perlukah MU dipertahankan atau di bubarkan. saya kira ini adalah cerminan tidak mengertinya media tersebut mengenai konsep berepublik" Lanjut Diikhlaskan.
"Pertama, media tersebut membuka artikelnya diawali dengan pembahasan struktur perusahaan. kemudian dilanjutkan dengan analogi perusahaan dan negara, semakin kebawah semakin ngawur senggol-senggol menteri dan tiba tiba masuk ke MultiMU. saya kira kalau memang substansinya adalah ingin mengembalikan atau meluruskan fungsi MU, langsung saja to the point tak perlu menggunakan jembatan perusahaan ngalor ngidul segala."
"saya jelaskan kepada antum mengapa banyak MU yang bermunculan hilang dan pergi dan kenapa harus ada MU. seluruh negara di belahan dunia ini menganut sistem dwi fungsi militer. artinya tentara ya punya perusahaan. tentara ya jadi karyawan. tentara ya jadi presiden, tentara ya jadi elit parpol, semua orang di dunia ini adalah tentara, wajib jadi tentara, dan memang harus jadi tentara. paham antum?" Jelas Diikhlaskan.
"dunia ini tidak mensupport individu untuk fokus pada 1 profesi. kalaupun iya. karir nya akan stuck di satu titik dan tidak akan bergerak. oleh karena semua orang adalah tentara. maka sudah barang tentu harus ada MU. dan satu MU tidak akan cukup untuk mengakomodasi itu semua. masalah MU itu akan bertahan atau tidak itu hanya masalah dinamika"
Diikhlaskan juga meminta media yang bersangkutan untuk berhenti melakukan publikasi-publikasi yang demikian. media haruslah mencerdaskan, dan bukan sebaliknya.
"jadi saya minta berhentilah mempertanyakan hal hal bodoh seperti ini kepada publik. publik perlu dicerdaskan. bodoh boleh, cuman antum sendiri saja. jangan ajak-ajak orang banyak. tapi tidak apa apa, koran ini lumayan ada gunanya. kebetulan tissue toilet saya sedang habis" tutup Diikhlaskan.
Comments
Pertamaxx
hadir
keren
Sapinya sendiri dipuji. Masturbasi.
Sapi saya cuma Romper sama ABeR1 aja om
Boleh disewa gak sapinya pak Pres selama 2 minggu, biar bisa kerja buat rumah. Soalnya mau nabung untuk buka holding ke 3 di Indonesia pak Presiden...
Ntar saya bisikin email sama password nya
Terima kasih atas bantuan nya pak Pres....
Sesat berpikir kok keren? Gara-gara saya mention Om Tuki di artikel saya, jangan jadi sensi dong Om.
Saya bilang keren karena jarang orang yang mau bikin koran belakangan ini. Saya apresiasi dia karena sudah meramaikan media Indonesia.
Kok kamu berfikiran negatif dari kata "Keren" saja.
Yasudah nanti kamu bikin artikel, saya komentari keren
Meramaikan dengan kesesatan publik? Saya sih ngga akan bilang keren, Om. Content over sensation.
Sesat dan tidaknya sebuah artikel itu tergantung individu yang membaca. Saya menghargai setiap pendapat orang lain. Tapi menurut saya, artikel agan yang sesat
Jangan saling tuduh yang lain sesat para Jurangan, soalnya fitnah (saling tuduh) itu berat. Biar setan aja yang ngejalani nya...
Saling akur untuk menjaga perdamaian e-Indonesia. #SalamBAJAKLAUT
Kalo gw ntar nulis artikel, ga perlu dikomen keren, tapi donate za.
Donatenya cukup 6 digit cc 🙂
"Saya membaca sebuah artikel di sebuah koran.." usul edit "Saya membaca sebuah JUDUL artikel di sebuah koran" kalau dibaca isinya pasti ga bakal terbit artikel ini.
komen aja
koran mantap jiwa minggu ini...t o p gan...
Sesat berpikir kok mantap jiwa? 🙁
gimana ya mo ngejelasinnya ...bagi saia ini artikel mayan mantep gan..diluar itu ada hubungan dengan artikel ente lho ya ... dan bagi orang lama kek saia gini..artikel seperti ini dah rada jarang..jd klo saia pribadi ..saia apresiasi koran ini 😁
seperti ada pepatah mario sepuh...
lubang yang sama belum tentu menawarkan cita rasa yang sama bagi pribadi insan yang berbeda
salam bapuk xD
Ini lubang yang dimaksud lubang yang mana ya
Lubang cacing mungkin om
Wah, ni Yg ane suka, tumben Om Ancient Square lsg to the point lsg ngomongin lubang 😃
Sudah jangan bertengkar, yang begini bisa memperkeruh suasana. Lebih baik tentram & saling jaga solidaritas #SalamBAJAKLAUT
Hush2..maho liat kata lubang aja langsung pada ngumpul..hush2
Tadinya saya ngga mau menanggapi, toh komentar di sini akan menaikkan publisitas artikel ini.
Tapi untuk menyanggah Anda, saya coba jawab ya. Mungkin yang Anda maksud adalah artikel yang saya tulis di sini:
https://www.erepublik.com/id/article/mu-eindonesia-bubarkan-saja--2690602/1/20
Kalau Anda perhatikan, tidak ada satupun pernyataan saya yang memprovokasi pembubaran MU selama memang berfungsi dan bermanfaat.
Dalam analogi saya, negara itu seperti perusahaan. Ada Departemen Pertahanan (MoD) yang kadang-kadang mengeluarkan arahan terkait perang (walau sudah mulai jarang).
Tampaknya, peran beberapa MU saat ini ngga ada bedanya dengan kicauan burung yang me-retweet peran Dephan tersebut. Tidak ada pembinaan e-warga ataupun penyediaan ransum untuk perang, apalagi suplai senjata. Saya berbicara ini dalam konteks kondisi beberapa MU saat ini.
Saya kutip pernyataan Anda:
"jadi saya minta berhentilah mempertanyakan hal hal bodoh seperti ini kepada publik. publik perlu dicerdaskan. bodoh boleh, cuman antum sendiri saja. jangan ajak-ajak orang banyak. tapi tidak apa apa, koran ini lumayan ada gunanya. kebetulan tissue toilet saya sedang habis" tutup Diikhlaskan.
Jadi yang pembodohan di sisi mana? Tolong jangan menyebarkan fitnah yang nantinya akan backfire ke koran Anda dan kredibilitas Anda sendiri.
Anyway, saya melihat dan mengapresiasi cara Anda menyusun artikel ini yang tidak buruk dari segi struktural, tapi sangat rendah dalam hal esensi dan konten. Tingkatkan terus 🙂
Ni akun diikhlaskan adalah sapi yg lepas dr kandang trus nulis artikel sampah kaya gini.
Kk @real ga usah cape2 baca artikel dia wkwkwk
Makanya saya komen, siapa pun pemilik sapi ini, emang dia ga baca substansi tulisannya real.yout kalau dia baca dan paham konteksnya, ga bakal dia bikin tulisan untuk menanggapi artikelnya real.yout. Yang menyedihkan, banyak yang mengamini artikel ini, artinya banyak yang ga paham substansi dan konteks tulisan real.yout. Mari budayakan membaca dan wajib belajar 9 tahun..
Dalam analogi saya, negara itu seperti perusahaan. Ada Departemen Pertahanan (MoD) yang kadang-kadang mengeluarkan arahan terkait perang (walau sudah mulai jarang).
meluruskan om, MoD rutin sekali kasih arahan perang kok, mana perang yg dilepas mana yg defend, mana yg hard defend, selalu ada setiap hari kok
Terima kasih Om tanggapannya. Maaf basis saya menyatakan itu tadi dari publikasi koran Dephan yang mulai jarang saya temui
https://www.erepublik.com/id/main/newspaper/dephan-orders-32721/1
ordernya di country feed om, kadang MoD kadang CP yg kasih order
Oh feed itu dari MoD ya Om bukan MU. Menarik juga...
sering-sering perhatikan feed indonesia. saya lebih sering memberikan shout mengenai arahan perang disana.
seharusnya memang menggunakan koran resmi MoD. Cuma saya males. Jadi mohon maaf
Satu lagi, Varokah News tidak pernah membully ataupun merendahkan suatu karya dengan menganalogikannya dengan tissue toilet.
Ini mencerminkan siapa Anda dan cara Anda membangun opini sesat di publik.
Kalo ditampar, balas tonjok. Jangan nyodorin pipi yg satu lagi ekwkwkwkwk
Sudah saya sleding
Selamat ya, sekarang udah masuk 5 besar
5 besar atau tidak kami tetap fokus pada pembangunan ekonomi eIndonesia kak 😁
Ditunggu koran eSyukurannya 🍻
// Ini pernyataan Anda yang paling ngawur dan ngga ada isinya:
"saya jelaskan kepada antum mengapa banyak MU yang bermunculan hilang dan pergi dan kenapa harus ada MU. seluruh negara di belahan dunia ini menganut sistem dwi fungsi militer. artinya tentara ya punya perusahaan. tentara ya jadi karyawan. tentara ya jadi presiden, tentara ya jadi elit parpol, semua orang di dunia ini adalah tentara, wajib jadi tentara, dan memang harus jadi tentara. paham antum?" Jelas Diikhlaskan.
"dunia ini tidak mensupport individu untuk fokus pada 1 profesi. kalaupun iya. karir nya akan stuck di satu titik dan tidak akan bergerak. oleh karena semua orang adalah tentara. maka sudah barang tentu harus ada MU. dan satu MU tidak akan cukup untuk mengakomodasi itu semua. masalah MU itu akan bertahan atau tidak itu hanya masalah dinamika"
// Saya lihat Anda belum baca artikel saya dengan lengkap. Di bagian mana saya membahas tentang profesi seseorang? Semua players juga tahu kali kalau kita memang bisa jadi apa saja di sini. Mau jadi ketua partai sekaligus kapten MU sekaligus konglomerat semuanya memang bisa dilakukan bersamaan.
Jadi di bagian mana saya membahas ini? Hahahaa, koran Anda memang ngga ada isinya sejak awal.
Keren nih, kaya bales-balesan pantun. Ekwkwkwkwkwkwk
diikhlaskan saja..
xD
Buat apa diciptakan 2 tangan kalo tidak baku hantan?
- Nurhadi
typo ternyata
ahahahha tingg ente aja ni om, kamerad lain kmana nih biar rame lagi
Om petung masih ada kok
Serius baca yg diatas.. eh, pas baca komen Om anti.longcat langsung lepas ketawa.. 😁
Ngapain juga bawa serius. Debat capres RL dah bikin mumet. Nambah lagi disini keributan
sapi? tuduhan macam apa ini...
Akhirnya ane "denger" lagi kata2 lawas yg sempat populer dulu wkwkwk
Maap dopost
--
Makanya saya komen, siapa pun pemilik sapi ini, emang dia ga baca substansi tulisannya real.yout kalau dia baca dan paham konteksnya, ga bakal dia bikin tulisan untuk menanggapi artikelnya real.yout. Yang menyedihkan, banyak yang mengamini artikel ini, artinya banyak yang ga paham substansi dan konteks tulisan real.yout. Mari budayakan membaca dan wajib belajar 9 tahun..