Daun Lontar 940 - Kisah Buaya Dan Cicak di Kerajaan Australayan

Day 940, 19:36 Published in Australia Indonesia by o0n3m00o
*This article related to eRepublik and contain instructions only for native Indonesian*

Kisanak! Marilah kita mengheningkan cipta hari ini... mengheningkan cipta... dimulai!...
Eit! wkwkwk hush hush gak ada yagn mati hari ini, gak ada yang patut disesali hari ini. Hanya satu yang pasti, jerih payah kita sudah mulai terbukti.

Buaya tak menyangka, cicak bisa bersatu padu dan membuat gelisah mereka. Bintang gemerlap berputar-putar dijidat mereka, sebagai tanda atas kepeningan dan kekesalan mereka. Hati-hati kisanak, buaya akan membuat sebuah gerakan yang sungguh nyeleneh tapi nyata. Bagaimanakah itu?
Buaya merencanakan untuk berubah diri, menjadi seorang cicak tak tahu diri. Membuat berita dengan bahasa buaya ke cicak-cicakan, dengan harapan bisa membuat cicak terganggu dan malu.
Oleh karena itu kisanak, janganlah terpancing bila nanti ada banyak buaya berubah sikap. 🙂

Jagat gonjang ganjing angin puting beliung menari-nari, itulah yang terjadi saat ini. Seluruh dunia diterpa badai, tukang tembok seluruh dunia tak ada yang bersantai. Begitu pula ditanah Australayan ini, beberapa waktu terlewat, mereka manyatakan perang terhadap tanah keramat. BAgaimana kita bersikap?
Wahai warga Australayan, titah dari istana adalah kita tetap bertahan disini sampai geger ujian dewa selesai. Kaum dasamuka melakukan itu, karena ingin membuat kita kabur. Pusing mereka tak terkira, gelisah mereka tiada tara. Tetaplah kisanak bertahan disini, sampai ada arahan yang lain lagi.

Ayok kisanak mari kita terus nongkrong di alun-alun, tunggu hiburan ketika kaum dasamuka manyun.

Celana Dalem Istana,
n3m0