Daun Lontar 935 - Mendung di Kerajaan Australayan - Thank You Admin!

Day 935, 07:42 Published in Australia Indonesia by o0n3m00o

Yes, I am thanking you admins because you hear my appeal after you banned me because previously suspected that my article not related to eRepublik.

Actually, all of my articles are related to eRepublik, you didn’t allow me to use l33t language, so I write in Indonesian; however, I put the real message behind the story. Of course I don’t want my secret info revealed by my rival, that's why I made it only Indonesian would understand.

To my great friend also my enemy, good luck on finding the code in this article. We didn’t PTO your country silently which is we actually could. But we did it openly so you have a chance to compete and of course do your best for your country. It’s not immoral or not, I am here only to do my best as citizen of my country. So, enjoy the show 🙂.

==========😃aun Lontar dari Istana==============

Sigogog berkaing-kaing numpang beol di daun lontar yang telah terbit, hampir saja saya mati tertimbun kaing-kaing si gogog tapi sukurlah masih ada yang baik hati diantara mimin. Kaum dasamuka mencoba segala cara untuk membungkam corong sang pemuka, tapi camkanlah kisanak janganlah ikut terluka dan menjadi banteng liar membabi buta. Jadilah angin sepoi-sepoi untuk terus elus-elus kaum dasamuka buat mereka kesal tak terkira lihat kita bercengkrama tanpa terhina.

Ngerti kan maksudnya? 🙂

Tadi kami sudah ungkapkan, apadaya daun lontar terlalu kotor oleh kotoran untuk bisa kembali dibaca (alias gak kesave), tapi intisari cerita adalah tanah keramat kita dalam prahara dan beban begitu berat ada di pundak kerajaan yang belum jejak berdiri, yaitu kita kerajaan Australayan.
Ujian sang dewa sudah semakin dekat.. baik dalam gangsal welas maupun tanggal selangkung, para tetua suku supaya bersiap. Belum lagi dalam hitungan minggu, sesuai dengan kitab mimin bab kiamat akan terjadi badai dalam hitungan minggu. Disisi lain, para pemuka tanah leluhur malu mengungkap betapa kopongnya peti-peti benggol untuk pertahankan diri bila kaum dasamuka tak berhasil kita bendung disini.

Nah oleh karena itu kisanak, janganlah putus asa, bisa maupun tidak, kita berikan yang terbaik untuk tanah leluhur dan juga kerajaan kita. Memang terlihat mendung itu kelabu diatas kita, tapi kisanak tidak sendiri. Ada kami semua disini.

Mungkin itu saja petuah yang terucap hari ini, semoga hal ini bisa menghibur diri.
Kesian deh elo... udah RA, berhasil ngasih temp. banned gw, udah sorak2x eeeeh.. bisa keluar lagi kwkkwwkwk
Selamat menterjemahkan kawan dasamuka! wkkwwkkwk

Abdi Dalem Istana,
n3m0