Daun Lontar 933 - Titah dari Istana: Mari Ramaikan Alun-alun Kita!
o0n3m00o
Waktu terus berjalan menuju ujian sang Dewa, seperti kita ketahui bersama, sang Dewa begitu sayang akan suku putih yang telah tinggal ditanah ini sekian lama. Ini tentu merupakan tantangan hebat untuk kita sebagai anak turun dari tanah keramat. Apakah kita mampu untuk kesekian kalinya melawan suku putih dengan lindungan sang dewa? Semuanya akan terjawab nanti pada saat ujian dari sang dewa terjadi.
Mengingat hal tersebut, kepada para tetua suku-tetua suku dari bangsa Australayan, harap untuk bisa terus memonitor dan mengevaluasi persiapan dari masing-masing suku untuk menuju ujian Dewa. Jangan sampai terburu-buru mendekati hari akhir dari ujian Dewa. Jadi teruslah berkomunikasi dan teruslah bertukar informasi. Ada titah dari istana, para tetua suku agar hadir di ruangan sebelah #alun-alun demi membicarakan hal ini setelah beduk Isya bertalu malam ini.
Menginjak hari kedua titah dari istana disampaikan melalui Daun Lontar ini, perlu ada penekanan yang perlu disampaikan. Mari meriahkanlah #alun-alun kita, karena indikator dari ramai atau tidaknya kita bisa dilihat dari riuh atau tidaknya #alun-alun. Untuk membicarakan hal-hal yang tidak perlu diketahui oleh telik sandi suku putih, silahkan berbicara di ruangan sebelah #alun-alun. Tapi #alun-alun ini harus riuh dan ramai! Buka #alun-alun untk umum, biarkan semua warga dari berbagai suku di negeri ini masuk #alun-alun, dan mari berikan telik sandi suku putih berita tak jelas di #alun-alun ini.
Mudah-mudahan warga Australayan mengerti akan pituah-pituah yang disampaikan dalam daun lontar ini.
Ada pertanyaan dari beberapa suku tentang berapa lama kita akan disini. Hamba katakan selama yang kita mampu. Kita serius membangun kerajaan ini menjadi kerajaan Australayan yang megah. Tak akan kita buat jadi wilayah tanah keramat, tapi akan menjadi budak kita. Budak kita untuk terus maju melanglang dunia menuju jalur selatan yang jauh dan panjang.
Jadi teruslah singsingkan lengan! Kami tunggu anda di #alun-alun
Abdi Dalem Istana,
n3m0
Comments
pertamax mate
manut keberapa maxxx
kill the white clan 😃
damm my avatar is white 😑
to all australayans...
/join #alun-alun
🙂
klimaxx
lalilulelo
"white tribe"? racism.
hadir
racism ? lol
\o\ \o\ \o\ \o\
/o/ /o/ /o/ /o/
\o\ \o\ \o\ \o\
/o/ /o/ /o/ /o/
\o\ \o\ \o\ \o\
/o/ /o/ /o/ /o/
wew nyimak dl ah
/me siapin mizon sm kcang rebus buat dagangan d alun-alun
/me still nongkrong in #alun-alun
Typical racist Indonesians.
saia itut om.....................
gara2 ikut pemilu osi dari maluku,kena palu deh....lahir lagi...
hayu' kita buat pucing si bule
the sapis are coming, the sapis are coming!
keren lah nemo artikelnya.
congrats 2 eIndo karena udah ada artikel quality yang terbit kembali
yeaaah jadi kangguru alay
bahasa sandinya itu lho, manstab bgt..
😉
BAIKLAH KI SANAK...
Clash of the titans
Yah, semoga sukses lah.
\o
kang guru is back
\o/
si wally wilson bacot pisan sih.. 😑"
Kisanak, kita ngumpulnya di alun-alun utara atau selatan?
*memangnya alun2 jogja tong... 😑"
gile keren banget
siap lanjutgan!!!!!
wew..