Beri alasan, mengapa bule - bule harus dimatikan dari eindonesia (ekonomi)
mamangbakso
Mencoba bersikap terbuka dan mengumpulkan informasi, sesuai dengan judul
"Berikan kami penjelasan mengapa bule - bule harus dimatikan dari negeri E-Indonesia" terutama di bidang ekonomi
hadirnya bule, baik itu anggota PEACE ataupun dari negara lainnya membawa dampak baik dan buruk. Mari bersama kita kaji dan kita telaah.
* Membuat harga produk menjadi semakin kompetitif
Hal ini baik untuk rakyat kebanyakan yang merupakan pekerja dan kurang baik dari sisi pengusaha swasta karena keuntungan mereka jelas berkurang
* Gaji karyawan semakin bersaing
Jelas menguntungkan sisi pekerja yang notabene jauh lebih banyak jumlahnya daripada pengusaha. pengusaha pusing karena harus memberikan gaji yang bersaing dengan bule
* Pendapatan Negara
Dengan adanya roda ekonomi yang berputar, membuat GDP kita menjadi salah satu yang terkuat di game ini, jelas bule bule ini memberikan kontribusi yang tidak sedikit, baik itu dari VAT, pajak karyawan dan pajak perusahaan.
itu yang ada di benak saya sebagai seorang rakyat yang mungkin sudah teracuni oleh sistem kapitalis. Tolong yakinkan kami dan beri penjelasan kepada kami yang bisa membuat kami tergoda dengan sistem yang ditawarkan sosialis
sedikit pemikiran tentang wacana "LOKALISASI" dimana tercipta 2 dunia, dimana dunia lokal dan dunia asing hidup bertetanggaan.
Dunia lokal murni menggunakan ideologi sosialis tertutup sedangkan dunia asing hidup dalam dunianya sendiri namun masih dapat memberikan kontibusi bagi negara yang akan dikembalikan ke rakyat juga.
A + B = C
A = A
Jika memang sistem sosialis ternyata lebih baik, mari bersaing dengan sistem kapitalis. Buktikan gannnn !
Comments
Pertamaxxx gan
wew keren, sebagai salah satu negara adidaya kita menjadi tujuan para WNA, baik itu yang ingin berinvestasi mau pun yang ingin mencari kehidupan yang lebih baik.. itu lumrah, sabagaimana amrik di RL..
kehadiran bule2 di eIndo banyak juga postifnya: terutama saat perang, klo mau jujur sbenarnya jumlah WNI asli sedikit dibandingkan dengan bule2 itu, kalau kita terlalu maksain nerapin aturan yang kaku gue takutnya akan ada ksodus besar2an.
jelas situasi ini akan membuat kita semakin sulit kedepannya, aturan ketat gov bisa diterapin klo kita bisa menambah jumlah penduduk asli secara signifikan (baby boom)
@bodrex
kalau iklim usaha sudah tidak baik lagi, PASTI terjadi exodus besar - besaran
Kapitalis membuat batas didalam masyarakat,,
antara Kaya dan Miskin,,
pengusaha dan pekerja,,
yang kaya makin kaya, yang miskin tetap miskin,,
Hal seperti ini udah dipikirkan sebelumnya.
GOV hanya ingin mengutamakan warga asli eIndonesia(real player).
Dan mengenai masalah bule2 kita masih tetap merangkul selama mereka mau mengikuti aturan pemerintah.
GOV tidak anti bule,
GOV hanya berusaha mengutamakan warga asli eIndonesia(real pleyer), dan mengusir bule2 "nakal"
@putraordie
ya, itu benar adanya tetapi di dalam simulasi ini, saya sebagai PEKERJA yang tidak memiliki perusahaan, Semenjak hadirnya bule - bule, boz tempat gw bekerja langsung naekin gaji ane juragan.. katanya takut ane kerja sama bule yang nawarin gaji gede - gede waktu itu.
inti dari pertanyaan gw tetep. sosialis baik adanya dengan sistem BUMN dll, tetapi apakah harus sampai menekan bule - bule hingga keluar dari negeri ini ?
@bujel
tentunya aturan yang sehat, yang membuat iklim perekonomian tetap kondusif. Jika GOV menerapkan sebuah kebijakan entah apalah itu, yang membuat perekonomian menjadi tidak "menjual" lagi tentunya exodus pasti terjadi. apalagi selama ini indonesia menjadi salah satu basis perekonomian anggota Peace. CMIIW
dibutuhkan sebuah kombinasi perhitungan yang baik yang dapat menciptakan titik keseimbangan baru yang meenguntungkan bagi Negara tetapi masih dalam taraf toleransi asing
Mamangbakso
Terima kasih atas masukannya. 😃
Btw #lendir gak aktif yak, apa perlu kepres biar diaktifkan 😛
@bujel
sistem yang mungkin selama ini jalan diterapkan di perekomian "Partai PKEI" yang dianggap membawa hasil yang sangat positif bagi anggotanya. BISA diterapkan dalam SKALA yang lebih besar( bagi real player eindonesia yang berkisar tidak lebih dari 400 orang )
Jika dulu sistem perekonomian "Lokal PKEI" mampu hidup berdampingan dengan sistem yang sudah berjalan, mengapa sekarang dirasa sulit untuk hidup berdampingan.
@bujel
bah .. elu mah yang beginian udah tau dari kapan - kapan, gak perlu gw kasih tau juga pasti udah tau ... wkwkwkwkw
ini gw lagi menggalang opini masyarakat aja.... 😃
monggo dijawab bro gov..
ini juga pertanyaan gw yg concern..
apa semua perusahaan akan didata? peace? ally2 kita? apa akan dimasukkan ke dalam sistem ini juga?
kalau perusahaan miminia mah bebas.. mereka memang harus ditendang dengan segera dari sini
kebijakkan ekonomi sosial atau Munculnya kembali BUMN nantinya bukan berarti menekan bule2 keluar,, tetapi lebih kepada memfasilitasi pribumi untuk dapat menjadi tuan rumah dinegeri sendiri, bersama2 kuat dalam hal ekonomi (kebijakkan masalah rekanan perusahaan swasta dan pemerintah). dan mengatur dan mengendalikan perekonomian lokal (harga dll) oleh negara yang imbasnya untuk kesejahteraan rakyat dan pengusaha lokal.
jadi inti dari kebijakkan ekonomi sosial adalah kemampuan untuk mandiri secara ekonomi tanpa bergantung sama orang2 bule,, jadi kita dapat mengendalikan harga sendiri ,, semua ada dikendali kita
@putraordie
halah si boz masih berkutat di BUMN 🙂
boz.. BUMN itu.. memang mangstab abis boz...
tapi ini lho bang...
"tahap 3 : saya akan menaikan pajak perusahaan [VAT] sebesar 50 %"
yang ada di artikel http://www.erepublik.com/en/newspaper/pos-kota-183542/1" target="_blank">http://www.erepublik.com/en/newspaper/po[..]42/1
itu kan secara tidak langsung mematikan bule bule, persaingan yang tidak sehat karena menggunakan kekuasaan, dan bukan mengandalkan kebaikan dari sistem
Setuju dengan mamangbakso, program perlindungan efek kenaikan pajak begitu ekstrim yang ditawarakan masih belum jelas kayaknya, oke lah ada program perlindungan bagi pribumi di beberapa perusahaan, tapi bagaimana dengan mereka-mereka yang diluar itu?? apakah mereka yang diluar itu benar-benar harus dimatikan?, mematikan mereka apakah benar-benar akan begitu bermanfaat bagi perekonomian kita? atau justru akan memberika efek yang sebaliknya? mungkin sebaiknya program ekonomi yang ditawarkan pemerintah dimatangkan terlebih dahulu dengan bukan hanya memberikan lembaran pemaparan konsep yang "jelas" namun juga memberikan proyeksi bagaimana nasib perekonomian eIndonesia beserta rakyat dimasa yang akan datang. Selama ini mungkin konsep yang ditawarkan masih begitu mengambang, sehingga banyak diperdebatkan macam gini.
dimana mana kalu pake politik dumping. (VAT dinaikkan) biasanya ekonominya akan di embargo juga. akibatnya fatal. BUMn meski produksi besar dan jadi market leader di EI. gw rasa bakal kena embargo dari negara luar. dimana ada aksi pasti ada reaksi.
jangan lupa kalo erepublik bukan cuma EI doang. RL sendiri menbuktikan kalo mau full komunis ekomoni pasti jatoh kaya North Korea.
soal gap kaya - miskin. gw rasa ga bakal ada utopia dimana semua kaya sama rata. pemain EI sendiri banyak yang nyapi untuk memperkaya diri. yang gw suspect itu propaganda komunis cuma upaya buat memmperkaya diri sendiri aja..ya diri pejabat pejabat itu.
gw lebih suka pemerintahan yang bebas. rakyat bebeas kerja keras. bangun perusahaan. bikin program marketing bagus, branding, optimalisasi produksi. dan kalo mereka kaya karena itu. they deserve for it
1 lagi. bulan depan toh ga mungkin komunis lagi tho? gw rasa bujel dkk. buang waktu dan tenaga ngebikin program yang ga bakal dipake bulan depan
Pemerintah akan menaikan pajak VAT bukan berarti pemerintah mau menekan dan memberikan efek jelek bagi perusahaan swasta.
Pemerintah akan tetap menanggung beban perusahaan swasta tersebut dengan cara merangkul mereka(dng ketentuan yg berlaku) untuk menjadi perusahaan rekanan pemerintah yang nantinya akan disubsidi untuk menutupi pembayaran pajak tersebut.
numpang tanya juragan gaji bumn flat ato ngak yak? skill ane dapet brapa?
Hudiawan
Hahah memperkaya pejabat2; sory gua jadi presiden gak dibayar juga gpp, gua gak terlalu suka perang. Gua punya idr dikit aja masih bisa hidup dierep ini, gua punya idr banyak bingung gak bisa dipakai buat beli mendoan.
Hahah kalo situ emang bener anggap gua memperkaya diri sendiri, hahhaha mending gua mudik dengan tenang tanpa bawa enegara ke kampung gua, hahah bisa main ama tiqo dengan tenang, fitnah bro. Hahahhaha.
/me brb mau mikir ke florida naik apa 😃
@8uj3l , mungkin yang jadi masalah, bagaimana dengan perusahaan yang pengelolaannya diluar pemerintah, aset-aset kawan-kawan kita dari PEACE, mereka tentunya kan sangat keberatan pula dengan kenaikan pajak itu, apa mau ditanggung semua itu beban semua perusahaan ?, tentunya sulit dan repot sekali bang, kalaupun begitu pada akhirnya yang dilindungi hanya beberapa saja, dan yang lainnya akan mati, dan al ini terus memberikan efek lanjutan lagi buat ekonomi kita
Dasar bule. Hahaha!
pengusaha pusing karena harus memberikan gaji yang bersaing dengan bule
Jangka pendeknya memang baik...gaji naek terus, rakyat kaya gue bisa kecipratan. Tapi jangka panjangnya? Pengusaha lokal mati. Pengangguran kemudian ditampung oleh pengusaha asing. Jalan satu-satunya bertahan nyapi yang kemudian digrebek satpol admin. Lambat laun, kita gak bakal jadi tuan rumah di negeri sendiri. Itulah dia GDP semu itu teman.
Ada pajak memang untuk menghidupi negara, tapi berapa besar sih pajak itu dibanding proporsi keuntungan pengusaha?
Di sisi lain, jika memang para asing keberatan, khususnya sekutu kita, ini akan memicu sebuah diskusi baru tentang kerja sama lain di bidang non militer. Tentang bagaimana bekerja sama sambil bersama-sama membangun negara anggota aliansi. Belum ada road map ekonominya kan? Hanya ada rencana perang mulu perang mulu dan perang mulu.
@hudiyawan
Korut Jatuh?Pernah ke Korut bro? Gue pernah dan di sana gak ada slum area kaya brooklyn, gak ada gelandangan yang menghangatkan diri dengan api di tong sampah. Media rl terlalu banyak bohongnya.
@bujel
hahahaha ya sekedar asumsi aja kok. bukan berarti situ melakukan toh hehehe 😃
@pharaoh
gw lom pernah terus terang. tapi yang gw masalahin bukan masalah perut. tapi terkekang ide, kreativitas, teknologi. gw lebih milih korsel dari pada korut
@hudiyawan
bilang donk, gue kirain ngomongin masalah ekonomi. 😃
wew ...!?
salam newbie...
hehehe....
kalo dipandang secara awan (maklum udah lama ngga maen krena di ban)
adanya bule-bule hanya menguntungkan pekerja ,, sedangkan pengusaha pusing ngga ampe keliling...
untuk military pun keadaan bule-bule ini juga dibutuhkan untuk tambah daya kita sendiri..
(ni sebelum baca comment dari kawan² yg diatas ya...)
Selama2 bule2 msh ngasih keuntungan buat negara knp harus diusir? klo bisa sih yg ce2 cakep nya kita kawinin...biar keturunan kita bagus.....wkwkwkwkkw
bukannya dlu udah ada list kompeni2 asli eIndo, negara ally, dan kompeni2 busuk??
menurut saya kenapa gak di genjot di situ.. di publikasi-in biar kompeni itu berkembang. Toh klo sebuah kompeni sukses pegawainya juga di sejahtera-kan (khusus yg non-sapi)..
Ini cuma yg ada di pikiran saya aja, tetep keputusan di tangan GOV. Mudah2an bisa dapet solusi yg dmn dua pihak (pengusaha dan rakyat) senang..
cheers...
@pharaoh
Kalah bersaing dengan pengusaha asing adalah suatu kebodohan. Semua aspek bisa dikatakan setara (raw, gaji, sapi) malah pengusaha lokal disuport penjualannya dan berbagai hal lainnya. Kenapa dengan segala keterbatasan asing malah menjadikan mereka kuat dibidang ekonomi?
Pemasukan dari asing lebih besar dari pemasukan asli orang e-indo. Silahkan lakukan pengujian untuk hal ini. Pengujian inilah yg saya minta sebagai bahan rujukan bagi gov
/me nonton baelahhh .....
kalo bisa dibawa juga ke capres bulan depan yak.....
atau mo 2 periode juga silakan ....
Satu hal penting yang saya tahu... tidak semua pengusaha lokal kalah saing dengan asing. Mungkin hal yang ingin dibantu oleh pemerintah adalah pengusaha lokal yang kalah saing ini, sebut saja pengusaha lokal yang belum mapan.
Nah, soal kenaikan VAT saya kira ini adalah usaha pemerintah dalam memberantas kompeni asing yang nakal, dengan gaji yg tak terkira jumlahnya sehingga pekerja lokal lebih tertarik bekerja kepada pemerintah.
Masukan kepada pemerintah dan juga pekerja lokal dari saya, cukup pastikan bahwa anda semua bekerja di perusahaan lokal. Nantinya, perusahaan lokal yang menampung pekerja lokal ini lah yang menurut saya layak untuk disubsidi. Dengan begitu, pemerintah tidak melakukan keputusan final dengan menaikan VAT [maksud saya disini menaikan VAT adalah usaha terakhir pemerintah jika hal yang diatas tetap tidak berjalan dan kemungkinan dilaksanakan oleh pemerintah di periode selajutnya].
Karena bule, "ITU"na besar :hammer:
@Bong
itu salah satu alasan kenapa bule kudu diusir .. ! kalah bersaing kita Bong .. makanya mungkin srikandi - srikandi kita lebih milih produk luar :hammer:
@magendaris
ho oh... salah satu pengusaha gagal ya seperti saya, makanya jadi pegawai 😃 ilmunya kurang 🙂 jadinya kalah bersaing. pengusaha yang mampu bertahan memang benar - benar memiliki kapabilitas di bidangnya 🙂
@mamangbakso
lah..itu uda nulis sendiri pemasukan negara dari pengusaha asing lebih besar dibanding pemasukan negara yang berasal dari pengusaha lokal. Berarti orang lebih banyak produk mereka dari produk kita.bukannya itu yang mau dilindungi?
sori..uda lama gak maen, mungkin ada sumber pemasukan lain yang aku gak tau.buta game mechanic nih.
@pharaoh
asing memiliki siklus konsumsinya sendiri dan lokal seharusnya memiliki siklus konsumsinya sendiri juga, karena sudah dalam beberapa periode GOV selalu menghimbau, BELILAH PRODUK LOKAL
mungkin masih ada yang beli sama perusahaan asing, namun seharusnya sudah sangat dibatasi
Pendapatan negara = Siklus konsumsi asing + siklus konsumsi lokal
misalnya (belum diuji secara teknis)
600.000 idr = 360.000 (asing) + 240.000 (lokal)
catatan misalnya :
* asing 60 % + lokal 40 %
* player aktif indonesia (400 player) masing - masing memiliki 10 sapi = 4000 , total penduduk indo 13.000 sisa penduduk asing = 9.000 potong yang tidak aktif 3000 - 4000
jika asing diusir , maka pendapatan negara mungkin hanya tinggal 240.000 atau 300 .000 idr .
karena dengan jumlah populasi asli yang cuma segitu, konsumsi pun cuma segitu. kecuali mampu untuk export dan negoisasi tentang tarif IMPORT yang akan diberlakukan. tapi hal ini pasti mengalami sedikit kendala dengan kemungkinanannya "diembargo"
pemasukan negara didapat dari pajak vat , pajak karyawan setiap kali mereka bekerja dan partai politik
Aku bilang sih bukan dimatikan...pemerintah sekarang ingin memperlihatkan ke bule2 itu bahwa kita penguasa eI...kita ingin menentang sistem ekonomi egod. pemerintah ingin etuhan pun takluk oleh eI! bukankah sensasi "membunuh" etuhan lebih nikmat daripada menjajah negara2 erep? inilah kesempatan kita utk mencapai kata-kata: etuhan pun telah mati. masak dia aja yg bisa ngebanned, kita pun bisa ngebanned dia!
Tapi kalau menganggap itu sesuatu yg mustahil...apa yg mau awak bilang...brarti kawan2 peltu* semualah.
*peltu = nempel metu
setuju ama cowox
kalo memang masalahnya jumlah populasi orang asli Indo... ya harus ditingkatkan jumlah populasinya 😃
sebenernya itu yg tidak pernah bener2 kita pikirkan dan lakukan [selalu sebatas wacana], mungkin karena dua hal:
1. punya RL yg sangat tidak bisa diganggu gugat
2. merasa tidak terlalu penting karena bisa nyapi ;p
Nah... Alasan kedua ini sebenernya yg paling complicated. Terus terang gw ngga anti nyapi tapi dengan sangat menyesal gw harus bilang bahwa inilah dampak buruk dari nyapi. Klo ada alih2 yg bilang bahwa sapi jg banyak peranan penting ya emang... Tapi mohon diingat bahwa segala sesuatu itu ada dampak positif dan negatifnya.
Makin panjang makin bingung ya mang... ;p
@nietzche
Maksudlu ? Peltu ? Ejakulasi dini ? Mudah menyerah? Jelaskan lebih rinci sesuai dengan tingkat tata krama yg bro miliki
@magendaris
Semakin didalemin semakin menjadi dilema dalam mengambil keputusan. Wkwkwk makin pening, makanya butuh presentasi dan pemikiran2 yg kaya gini. Tujuannya agar sang pengambil keputusan bisa mendapatkan bahan yg lebih luas. Pening pening dah
Gw heran loh ma kata2 "pengusaha pasti kaya n rakyat pasti miskin". Mangx gampang bro jadi pengusaha?. Perusahaan gw aja ampe vakum karna gak imbangx gaji ma harga barang d pasaran. Ekonomi kita jalan karna pajak2 dari perusahaan. Skrg di mau di matikan pula perusahaan wepon ma food. Makin susah aja nyari keping di erep. Beda penguasa beda pula sistemx. Gak jauh ma indo diRL. Gw ngerasa jd spt klinci percobaan aja.
sori gan... numpang tanya apakah sudah ada yang membuat database mengenai kondisi perekonomian eI? Kira-kira seperti yang ada di ereptools, tapi lebih detil lagi misalnya:
1. Perusahaan (makanan, senjata, dsb)jumlah totalnya ada berapa?
2. Berapa jumlah q1, q2, sampe q5 dari masing2 kategori?
3. Berapa yg aktif dan profitable? Berapa yang hidup segan mati tak mau?
4. Berapa yang dimiliki WNI dan berapa yang dimiliki WNA?
5. Berapa rata-rata ongkos pekerja dan bahan baku untuk tiap kategori?
dsb
Terus data kependudukan:
1. Berapa WNI dan berapa WNA?
2. Berapa orang asli yang aktif dan bukan sapi?
3. Berapa orang WNA yang sepaham? dan berapa yang bisa diindikasikan cuma ngeruk duit?
dsb
Ane bukan orang ekonomi gan, tp menurut ane paham apapun yang ingin dijalankan apakah itu sosialis atau kapitalis tentunya harus berdasarkan data-data nyata di lapangan. Semua keputusan memiliki resiko tapi tentunya resiko itu harus bisa dihitung. Yaah... kira-kira ini seperti intelijen bisnis gitu loh
Kalau ada data-data konkrit, maka semua paham ekonomi bisa diperdebatkan dan dibuat Repelita yang bisa dijalankan oleh pemerentah2 selanjutnya.
Menurut saya ini eksperimen bagus dan menarik. Kalau berhasil membuat eIndonesia lebih maju, ini bisa jadi alternatif yang lebih baik daripada kapitalisme.
Namun bila gagal, ini sekali lagi akan membuktikan bahwa sistem ekonomi sosialisme komunis hanyalah utopia belaka yang tidak bisa diterapkan, sama seperti di RL (kehidupan nyata).
sepertinya ane punya artikel yang masih relevan, isinya usulan ttg ekonomi
http://www.erepublik.com/en/article/usulan-tentang-keadaan-ekonomi-eindonesia-hari-577-dunia-baru-834223/1/20" target="_blank">http://www.erepublik.com/en/article/usul[..]/1/20
@alfauniform
sistem ekonomi sosialisme komunis sangat bisa diterapkan dalam simulasi ini, dengan catatan melalui studi kelayakan dan beberapa modifikasi minor
@kembali desa
menuju TKP gan
xixixi...
kebetulan, saya mau beli senjata Q1 15 biji, ada pengusaha lokal yang mau jual murah? PM yah gan dari pada saya beli ke bule terus