Belajar Dari Karna

Day 1,880, 20:03 Published in Indonesia Indonesia by Wizuray
Adipati Karna, adalah salah satu tokoh dalam cerita Mahabharata. Ia adalah masih saudara satu ibu dengan para Pandawa. Sebab ibunya, Kunti pernah mencoba sebuah aji pada masa kecilnya untuk memanggil seorang Dewa. Yang dipanggilnya adalah Dewa Matahari dan beliau membuatnya hamil. Putranya tersebut keluar dari telinga untuk menjaga keperawanan Kunti,dan dinamakannya Karna. Oleh ibunya, Karna dihanyutkan di sungai sampai ia ditemukan oleh seorang Prabu Radeya dan diangkat anak, dan ia dibesarkan oleh seorang sais prabu Dretarastra, yang bernama Nandana atau Adirata.


Gambar diambil dari wikipedia.org

Walaupun Karna masih saudara seibu dengan Pandawa, tetapi Pandawa tidak mengetahuinya. Sehingga mereka suka menghinanya.

Karna sangat mahir menggunakan senjata panah. Kesaktiannya setara dengan Arjuna. Kunta merupakan senjata andalannya. Suatu ketika, ketika terjadi uji tanding antara Korawa dengan Pandawa sebagi murid-murid Dorna, Karna berhasil menandingi kesaktian Arjuna. Namun karena Karna bukan raja atau anak raja maka beliau diusir dari arena. Karena mengetahui kesaktiannya, maka Duryodana, ketua para Korawa mengangkatnya menjadi raja Awangga. Sejak itu Karna bersumpah setia kepada Duryodana.

Kresna mengetahui bahwa Karna adalah pandawa sulung, namun lain ayah. Dan semua tahu bahwa Karna lah pemilik Kunta. Kresna sempat ingin membuat Karna memihak pandawa pada Bharatayuda mendatang dan ia mengatur sebuah pertemuan rahasia antara Karna dan ibunya Kunti. Karna pun memelas setelah ia melihat ibunya menangis namun ia menganjurkan ibunya untuk tetap tegar karena ia melakukan kewajiban bela negara ia juga memberi tahu ibunya bahwa selain dia berkorban demi negara ia juga akan menyelamatkan para Pandawa lima karena ia tidak akan menggunakan panah kunta untuk membunuh Arjuna dan saat ia berperang dengan Arjuna, dia memastikan bahwa Arjuna tidak tahu bahwa Karna adalah kakaknya sendiri sehingga tidak segan membunuhnya. Pada perang Bharatayuddha, ia membunuh Gatotkaca dan terbunuh oleh Arjuna.

Karna adalah seorang figur the others dalam cerita mahabarata. Dia bisa dikatakan sebagai seseorang yang memiliki pandangan yang lain dalam melihat sesuatu (dalam hal ini adalah siapa yang harus ia bela). Karna mengetahui betapa jahatnya Duryodana. Ia juga tahu bahwa ia merupakan bagian dari Pandawa, namun hal ini tidak serta merta membawanya membela Pandawa saat perang di Padang Kurusetra.

Karna mampu membedakan hal-hal yang memang harus dibedakan. Dia memahami alasan mengapa harus berhadapan dengan Pandawa. Dan dalam dunia ini kita memang harus bisa memilah, mencerna dan memahami dunia "ini". Dunia yang kita geluti ini, yang kita mainkan ini memang harus kita pahami, dan kita pun bisa memilahnya. Banyak hal yang dapat kita pelajari dan banyak pula yang harus kita lupakan. Terlalu addict membuat kita lupa siapa kita sesungguhnya.

Atau kita semua telah terjangkit penyakit Skizofrenia? Sehingga kita Sering kali mengalami delusi (keyakinan yang salah) dan halusinasi (persepsi tanpa ada rangsang pancaindra).

Ada rindu
Ada sesal
Ada juga cinta yang terus memburu
Aku terpental dari jagad yang telah lama kita kenal
Dari malam dan siang yang kita temui setiap harinya.


__Wizuray__

NB; GW PENGEN MEDAL JADI GW MOHON UNTUK SUB N VOTE KORAN INI...
GW PENGEN MEDAL...GW PENGEN MEDAL...