Bedebah, urusan mengidolakan ternyata bisa segetir ini.

Day 4,358, 19:48 Published in Indonesia Bulgaria by UdinLegug

“Kalau kau mengidolakan seseorang,“Kau harus menjaga jarak dengannya.”
Nasihat yang agak aneh dari penjual cc batangan. Yang namanya mengidolakan seseorang ya pasti kita akan berusaha sedekat mungkin dengan yang kita idolakan, ya tho? Bukannya malah menjaga jarak. Namun kelak, nasihat yang bagi saya aneh itu ternyata masuk akal dan justru saya amini betul.

Merasa dekat dengan seseorang yang kita idolakan ternyata tidak semenyenangkan yang saya pikir. Ada semacam perasaan aneh yang justru membuat kadar “pengidolaan” tersebut berkurang perlahan.
Suatu ketika, saya pernah mengidolakan LarasDea, jajaran gov paling cemerlang yang sekarang malah jadi pejabat paling akrab di RL, saat di karokean beliau sebagai kawan sekaligus gov paling care dengan hubungan luar negeri indonesia. Dulu saat masih mengenalnya sekadar nongkrong di pc dan sering banget koran org yang dia terbitkan, saya begitu kagum dengan sosoknya. Betapa koran koranya selalu mencari zona baru dalam memperbaiki eindonesia

Kelak, saya kemudian diajak Chemimut untuk ikut menulis di media yang dinamakan kelas menulis, saya lupa nama kelasnya yang sekarang jadi grup PWB setiap media yang sangat tidak mencerdaskan bangsa, media yang sekarang sedang Anda baca ini adalah contohnya

Saya kemudian mulai kenal baik dengan tukimin dan qriepiek dan mulai kehilangan jiwa-jiwa “pengidolaan” saya terhadap mereka berdua. Sebabnya simpel, semakin saya mengenalnya, maka semakin sering saya bertemu dengannya di mentor, semakin sering saya bercengkerama dengannya, dan kemudian, ia tak ubahnya seperti teman sendiri, yang saya tahu aktifitas keseharian dan kutipan oham yang selalu menyebar seperti virus komputer

Sekarang, tiap kali ia pak pres menulis, sebagus apa pun tulisannya, saya selalu merasa gengsi untuk memuji tulisannya. Sebab di mata saya, ia bukan lagi idola saya, sekadar presiden dan kawan yang kebetulan bisa menulis dengan baik. dan karena dialah aku berangkat ke bandung untuk menunjukan Bijik saya bersama pupujuku hyudo isei dan kidger, darceadrenalin dan maximus sumanto yang berhalangan hadir pada saat itu.

Pada kesempatan yang lain, saya pernah mengidolakan sosok chemimut. Ia penulis yang saya begitu takjub dan kagum dengan tulisan-tulisannya mendikbud kepepet yang selalu mencerdaskan bangsa di erep indo, yang super galak dengan eOmanya yang galak
Kelak, keadaan membuat saya dan Mereka berdua saling sapa di mentor nubi, padahal dimasalalu pernah berantem waktu program RTGC sampe sekarang beliau selau menyapa dimentor nubi

Batas antara seorang fans dengan idolanya semakin kabur. Sekarang, kalau saya melihat hadir di mentor nubi menjadi pengisi sebuah acara atau bagi bagi hadiah, saya merasa tidak perlu untuk meminta foto bareng beliau. Sebabnya ya itu tadi, saya sudah merasa ia bukan lagi idola saya karena saya sudah sering berinteraksi dengannya selama di mentor nubi

Pengalaman yang paling jelas soal “kadar pengidolaan” saya tentu saja adalah soal Sheila on 7, band yang, saya sebagai seorang remaja ’90-an, pastilah mengidolainya.

Saya selalu merasa Sheila on 7 sebagai band yang sangat nostalgia dan memorabel. Ia menghiasi masa-masa kecil dan remaja saya dengan lagu-lagunya. Keinginan untuk bertemu personel Sheila on 7 kemudian membuncah. Ingin sekali saya bertemu dan berfoto dengan mereka.

Namun kelak, saat saya kerja di bandung, keadaan memaksa saya untuk bertemu sangat sering dengan mereka.

Saya bekerja di emperan jalan yang mana lokasinya berada di sebelah persis kios es kelapa muda di depan terminal leuwipanjang kios tersebut ternyata sering disambangi oleh salahsatu personel dari so7, . Maka mau tak mau saya jadi sering bertemu dengan mereka, dan kemudian merasa tak ada lagi yang spesial dari dirinya sebagai seorang personel Sheila on 7.

Saya juga kerap bertemu dengan hyudo issei yang sering ribut di congres dengan jawaban jawaban absurnya, waktu ributin kick admin sama cendolstikfighter karena memang pada saat bertemu di bandung, keakraban itu sangat dekat dan akrab, begitu juga kidger dengan kebijakan kebijakanya waktu jadi gov, membuat mencerahkan nubi seperti saya, kini sudah biasa

Yang paling menggelikan tentu saja adalah tentang issei yang sampai saat ini belum nongol di koran, entah sibuk atau menghilang sejenak atau terkena kutukan, saya tidak tahu kadang rindu dengan koran pedasnya kini digantikan siong van gullon dengan bagii bagi food rutinya.

aku harus menerima kenyataan bahwa orang yang aku idolakan kidger, hyudo issey chemimut, dan larasdea juga qriepiek dan yang lainnya dan akhirnya pagi ini aku terdiam sungguh dan kisah diatas berupa fiksi dan fakta yang campuraduk yang tak bisa dipisahkan lagi, sungguh bedebah sekali, urusan mengidolakan ternyata bisa segetir ini

mohon maaf jika ada kesalahan penulisan hanya mengungkapkan kegalauan

Salam nanggung

udin legug

bantu saya untuk dapatkan senior jurnalis, satu misi lagi ini ribet banget, gak tau gimana caranya biar ini selesai