Apa yang Indonesia Pantas Dapatkan

Day 1,352, 07:02 Published in Indonesia Indonesia by Irvan Putra

Kk-kk teman sepermainan,
Salam sejahtera untuk semuanya. Mari kita syukur kita semua masih bisa bersama di Dunia Baru ini. Cepat lambat kita semua akan pensiun, meninggalkan dunia yang maya ini dan kembali ke dunia nyata. Tapi tidak hari ini. Saya berada di sini. Anda berada di sini. Kita semua berada di sini.

Saya sendiri pernah meninggalkan dunia ini. Didera kesehatan dan kesibukan di dunia nyata, saya pun bergua – istilah kita untuk yang sengaja meninggalkan dunia ini – selama sebulan lebih. Makanya walau saya sudah berumur di dunia ini, strength saya masih cukup kecil, walau juga karena jarang memakai booster training.

Bergua itu membuat saya ketinggalan, tidak hanya strength, tapi juga sebuah kejadian luar biasa, Indonesia untuk pertama kalinya merelakan sebuah wilayah aslinya – Sumatra, untuk kemudian mengumpulkan kekuatan di ibukota dan merebut kembali Sumatra.

Beberapa hari yang lalu saya kembali didera kesehatan dan kesibukan di dunia nyata. Saya pun bersiap-siap bergua: menyerahkan kunci Twitter @erepindo dan gSite Depdiknas kepada presiden, serta memohon maaf kepada orang-orang yang telah saya janjikan bantuan – tapi tidak sempat. Tentu saja saya menyempatkan diri sekali-kali kembali ke dunia ini untuk sekadar work, train, get reward, and fight. Hanya itu saja.

Tapi ternyata saya diberi sedikit kesehatan di dunia nyata. Saya pun membaca artikel-artikel. Orang yang saya berikan petunjuk telah memanfaatkannya dengan baik – tidak perlu saya bantu lagi. Sayangnya kunci-kunci belum diganti, tapi mendekati masa akhir jabatan saya yakin presiden satu ini mempersiapkan penggantinya. Tinggal satu hal yang kembali menghantui saya: Mendiknas. Dia menjadikan saya juri di lomba Depdiknas. Maka saya pun mendapatkan satu tanggung jawab lagi. Tidak apalah.

Sampai sini kehidupan saya di Dunia Baru tidak terlalu mencolok dan memang saya maksudkan begitu. Saya lebih terbiasa menjadi backup, istilah saya bahwa ketika tidak ada lagi yang mengerjakan, saya yang akan mengerjakan. Tapi jangan harap hasilnya bagus.

Makanya ketika kk-kk ada yang menginginkan saya jadi presiden, saya berpikir keras. Saya berikan syarat-syarat yang cukup berat untuk dilakukan – walau tidak mustahil. Saya ikut menghasut orang untuk memilih seorang calon. Pokoknya jangan sampai nama saya ada di daftar calon presiden. Saya hanyalah seorang backup.

Tapi sekeras apapun saya berusaha, akhirnya nama saya tetap di daftar kandidat presiden Indonesia. Bukannya saya tidak mau, tapi saya hanyalah seorang backup. Lalu saya berpikir, apa yang Indonesia pantas dapatkan?

Bukan apa yang Indonesia perlu dapatkan. Indonesia perlu seorang pemimpin yang siap berkomunikasi ke dunia ini setiap saat dan mempunyai menteri-menteri yang hebat. Itulah yang rakyat inginkan. Sudah banyak presiden yang dikritik karena tidak bisa siaga online setiap saat ataupun punya menteri yang pas-pasan.

Saya tidak bisa online setiap saat, bahkan satu-hari-sekali belum tentu bisa. Menteri bisa dicari, tapi saya belum mempunyai susunan sekarang. Bisa dikatakan saya bukanlah apa yang Indonesia perlu dapatkan.

Tapi jika saya adalah apa yang Indonesia pantas dapatkan, pilihlah saya.

Program kerja? Segera menyusul… jika saya mendapat 100 vote untuk artikel ini 😃