[VAROKAH] In Search of Idealism

Day 4,188, 00:59 Published in Indonesia Indonesia by Si.Badut

Artikel ini merupakan syarat untuk mengikuti kompetisi Buah Pikir Varokah

---
Sekembalinya dari petualangan di Negeri Paman Sam, Dimar kembali ke kesatuan militer yang dulu pernah menempanya, ABeRI. Politik merupakan hal terakhir yang terlintas di benaknya, berkaca pada pengalamannya yang pahit saat diaspora maupun saat Ia masih bermain di akun sebelumnya. Namun pandangannya itu berubah saat Ia melihat kehadiran Partai Varokah. Kisahnya berkecimpung di Partai Varokah pun dimulai..

Ketika memutuskan untuk bergabung, Dimar lantas tidak langsung aktif ambil bagian dalam kepengurusan partai. Ia ingin melihat apakah partai ini sama dengan partai-partai lainnya. Ternyata keraguannya terjawab. Varokah bukan sekadar partai, Varokah adalah sebuah keluarga, tempat tumbuh kembang bersama. Berbagi dan bertukar pikiran dengan sesama.

Di usianya yang masih muda, ketimbang kambing bandot lain di kancah perpolitikan eIndonesia, Varokah mempertahankan eksistensinya dengan menjadi parpol yang idealis, mandiri dan transparan. Kenapa Varokah disebut idealis? karena Varokah tidak mengenal politik mahar.

Tidak seperti partai tiga huruf yang mewajibkan Varokah membayar sejumlah uang, agar dapat berkoalisi dengannya. Varokah sangat memahami adagium no free lunch dalam interaksi politik, namun Varokah menampik itu semua, eIndonesia tidak bisa dibangun dengan cara kotor. Hal itu membuat Dimar berpikir, berapa kas negara yang dikuras oleh gerombolan tiga huruf itu saat mereka bersarang di Istana Negara beberapa waktu silam. Tidak mengagetkan sekarang mereka menyerang Varokah, karena Varokah menolak untuk mengamini logika koruptif mereka.



Dimar menemukan dirinya dalam Varokah, hingga Ia memutuskan untuk memastikan eIndonesia bisa lebih sejahtera dibawah pemerintahan Varokah. Viva Varokah!