[INI-CITA CITAKU] Inspirasi Sri Kresna Membawa eI Terbang di 5 Benua

Day 1,609, 10:50 Published in Indonesia Indonesia by BigBlackLong
"...Secara umum, ia dipuja sebagai awatara (inkarnasi) Dewa Wisnu kedelapan di antara sepuluh awatara Wisnu..."
(Wikipedia/Kresna)




Ya, kisah Kresna (Kṛṣṇa atau कृष्ण) sedikit banyak mengilhami kelahiranku. Jasadku terlahir melalui melalui "transmisi mental" dari pikiran seseorang yang pernah hidup di edunia dari tahun 2008. Ruhku meninggalkan jasad lamaku (dan memberikannya secara permanen kepada orang yang bisa dipercaya) pada bulan Agustus 2011 dan memutuskan untuk menetap di dunia kahyangan. Apa di nyana, akhir bulan Februari, ada bisikan dari Batara Guru kepada Sang Wisnu untuk kembali turun ke edunia fana dan menitis kepada sesosok bayi yang tergeletak di pinggir Sungai Amreps. Nama sungai tersebut belakangan mengilhami pemberian nama terhadap bayi tersebut, BigBlackLong (silakan tafsirkan sendiri mengenai hubungan keduanya).


Avatarku ketika bergabung dengan MU Red Guerilla

Avatarku kini setelah bergabung dengan Republican Army

"Nama BigBlackLong dipilih dengan pertimbangan bahwa nama ini cukup unik, dan bisa dengan mudah menarik perhatian orang (meskipun kadang susah di-spell). Nama ini juga dipilih sebagai simbol bahwa orang sedemikian mudah untuk digiring arah pemikiran dan apriorinya..."

Bayi yang lahir pada tanggal 29 Februari 2012, berjalan tertatih-tatih meninggalkan Sungai Amreps menuju perkotaan. Meskipun ruh yang menitis pada jasadnya cukup memiliki jam terbang yang tinggi pada masanya, namun tak urung, banyak perubahan yang terjadi di edunia selama ia tinggalkan selama hampir setahun penuh. Ia pun lantas mencoba untuk napak tilas jejak masa lampau selama menitis pada jasad terdahulu.



"Pada awal-awal kembali, aku hidup tanpa pegangan yang pasti. Beberapa kebiasaan memang masih belum berubah, namun secara keseluruhan, perubahan yang terjadi sungguh sangat signifikan, terutama dari strategi dan teknologi perangnya"

Ruh yang menitis ke dalam jasadku pun akhirnya membawaku ke akun-alun mentornubi, tempat di mana semua orang berbaur dari rakyat jelata sampai saudagar, dari bayi sampai kakek-kakek. Aku pun sedikit trenyuh ketika mendapati alun-alun lama, erepindo-talk yang berubah menjadi tempat yang sunyi dan tak terawat. Langkah kakiku terus menyusuri jalan kecil dan sampailah aku ke tempat ketika dulu ruh yang menitisnya pernah bertahta, yakni Kerajaan PReI (Partai Republik eIndonesia). Di sana tak kutemui orang-orang yang dulu dekat sama sang ruh. Akhirnya aku berusaha menyapa orang-orang sekitar, berusaha mengais beberapa pengetahuan yang terjadi selama sang ruh pergi. Sang ruh pun merasa sedih ketika mendapati beberapa warisan Dewi Latifa terkesan tak terurus. Dari situlah aku bertekad untuk meneruskan cita-cita sang dewi!



"Niatnya cuman iseng doang login erep untuk menyapa beberapa kawan lama, namun akhirnya kembali terjerumus karena tergerak untuk meneruskan cita-cita mendiang latifa azalanda...(miss you sis...)"

Aku pun mencoba memenangi sayembara pemilihan raja PReI dan akhirnya berhasil. Pelahan tapi pasti, beberapa peninggalan sang dewi kurintis kembali. Kerajaan pun mulai hidup. Beberapa punggawa dari kerajaan tetangga pun memilih bergabung untuk menambah kekuatan kerajaan PReI. Dan dari titik inilah cita-citaku kupancangkan!

"Dalam kurun waktu sebulan lebih, belum banyak jabatan yang kupegang. Aku menjadi Ketua Umum PReI periode Maret-APril 2012 dan menjadi anggota congress dari region Maluku Islands periode Maret 2012 sampai sekarang"

Ya, aku sudah terlanjur (kembali) terjerumus! Kagok edan sakalian! Harapanku cuma satu: eIndonesia kembali menjadi negara superpower di erepublik. Meskipun dengan situasi sekarang, harapan itu sungguh terasa berat untuk diwujudkan, namun bukan berarti tidak mungkin! Sebelum menjadi kuat di edunia, kita harus kuat di dalam terlebih dahulu. Menurutku ada beberapa aspek yang harus dibenahi demi terwujudnya harapan itu.



Lantas, apa cita-cita pribadiku?



"... Akan tetapi Kresna menikahi mereka untuk mengembalikan status mereka di masyarakat. Pernikahan dengan 16.100 putri tawanan tersebut kurang lebih merupakan rehabilitasi wanita massal. Dalam tradisi Waisnawa, dipercaya bahwa para istri Kresna merupakan manifestasi Dewi Laksmi—pasangan Dewa Wisnu—atau merupakan jiwa istimewa yang melewati kualifikasi setelah menghabiskan banyak masa hidup dalam tapasya..."
(Wikipedia/Kresna)


Kembali terilhami oleh Kresna, enikah adalah salah satu cita-citaku. Dengan siapa? dengan berapa orang? Itu masalah nanti, karena percobaan pertamaku sudah kandas. Meskipun rasanya mustahil untuk mengejar marriage medal (enikah dengan masing-masing 25 wanita di 50 negara!), namun aku tetap yakin bahwa suatu saat, jasad ini akan merasakan kehangatan seorang eistri.

Cita-citaku yang lain adalah, melebihi perolehan jasad terdahulu!
1. Menjadi negarawan yang handal
2. Menjadi politisi yang superb
3. Membawa eIndonesia berkibar di 5 benua


Itulah cita-cita dan harapanku di erepublik ini. Di atas kertas, semua terasa begitu sederhana dan mudah. Namun pengejawantahannya adalah suatu tantangan tersendiri. Hidup eIndonesia!!!

Titisan Kresna,