[Independent Writers] BAG. 4 "RAHASIA ANGSA HITAM"

Day 1,722, 08:08 Published in Indonesia Indonesia by zbarata


[img][/img]

BAGIAN 4

RAHASIA ANGSA HITAM

by Azil Sumabrata aka zbarata

Setelah bersalaman aku segera menuju lift. Sambil menunggu Lift saya memperhatikan kartu nama yang diberikannya.
[img][/img]

Wow, ternyata gadis muda itu benar – benar orang sukses. Saya tahu itu karena dia sudah menjadi partner di sebuah perusahaan akuntan publik ternama di republik ini bahkan mungkin dunia, hampir semua lulusan jurusan akuntansi ingin masuk bekerja di sana tentunya termasuk aku. Dan dia bukan hanya karyawan tapi partner… huiiih, beruntung sekali laki – laki yang menjadi pasangannya…

Sampai di Lobby, aku segera menuju taxi dan segera tancap gas menuju pool dengan tujuan pulang. Cukup sudah hari ini, aku khawatir kalau di paksakan narik nanti malah ada kejadian aneh lagi.

Waktu sudah menunjukan pukul 16.30 sore, memang hari masih sore tapi yah apa boleh buat, badan ini sudah lemas dengan kejadian – kejadian hari ini. Sampai di pool semua orang bingung kenapa aku sudah pulang. Tanpa banyak bicara setelah taxi saya serah terimakan ke mang Dadang, saya segera menuju Bagian Keuangan untuk menyerahkan setoran hari ini. Setelah tuntas langsung menuju warung makan dekat kos ku. Selesai aku makan, aku langsung pulang menuju kos.

Setiba ditempat kos, aku langsung berbaring. Sambil menerawang aku mereview kejadian – kejadian hari ini. Tiba – tiba sekilas aku teringat bahwa catatan yang aku dapat bukan Cuma dari pak Widagdo tapi juga dari Alm. Pak Jalal. Segera aku bangkit dan mengambil tas pinggang ku. Aku bongkar semua isinya tapi tidak ketemu. Aku berpikir keras dimana aku menyimpannya.

“astaga… kan aku tinggal di taxi…”
tiba – tiba aku teringat dimana aku meletakan catatan itu. Aku melihat jam di dinding. Saat ini sudah jam 19.05. masih bisa ke Pool nih, nudah – mudahan taxi ku tidak di aplusin.

Segera aku berlari kearah pool. Taxi ku tidak ada ditempat! Kulihat sekeliling dan aku melihat Disana ada Bondan security shift malam. Segera aku berlari ke arahnya. Bondan kaget melihat ku datang dengan tergesa – gesa.
“kenapa Tung?”
tanyanya penasaran melihat ku lari seperti di kejar setan. Sambil tersengal – sengal dan mengatur nafas dalam – dalam aku mencoba bertanya

“ Dan… uhnm. Lihat mmm taxi ku hme nggak…?”
“4371?” tanyanya,
aku Cuma bisa mengangguk karena masih harus mengatur nafas.

“sepertinya tadi dibawa keluar sama Mang Dadang, katanya mau ngetes rem sama isi bensin. katanya kamu yang nyuruh?”.

Alamak baru ingat aku, tadi setelah pulang aku minta tolong sama Mang Dadang untuk isi bensin biar besok pagi bisa langsung jalan. Itu memang sudah menjadi kebiasaan aku untuk isi full tank sebelum pulang ke Pool.

“sudah lama belum perginya?”,
tanyaku sambil terus memandang gerbang Pool

“baru 5 menit yang lalu. Emang kenapa, mau jalan lagi?” Tanya Bondan,
“nggak Cuma ada yang ketinggalan di taxi” aku berusaha memberikan penjelasan

“oh… sebentar lagi juga balik, itu kalau Pom Bensinnya nggak ngantri loh, jam pulang kantor nih” jawabnya berusaha menenangkan ku

“tunggu sini aja” lanjutnya mencoba menenangkan ku.
Akhirnya dengan terpaksa aku menerima tawaran Bondan untuk menunggu di Pos Keamanan.


TAS HITAM YANG MISTERIUS

Setelah Marzuki pulang, Intan kembali berkutat dengan tas hitam misterius itu. Intan, lengkapnya Intan Tirtadipati. Putri hasil buah kasih Widagdo Tirtadipati seorang Jawa tulen dan Meilani Gienanjar putri pengusaha sukses Gie Hok Liem yang Setelah lulus SMA dari sebuah sekolah swasta Ternama di daerah Puloraya Jakarta, dia melanjutkan pendidikan di Princeton University USA. Disana dia tinggal bersama tantenya sedangkan orang tuanya tetap tinggal di Jakarta.

Di Negara Paman Sam itu Intan melanjutkan pendidikan hingga mencapai gelar Master of Science dibidang Accounting. Setelah lulus Intan langsung bekerja di sebuah Perusahaan Akuntan Publik ternama SMITH & PARTNER. Karirnya melesat bagaikan meteor ketika setelah 4 tahun bekerja sebagai senior accountant dia ditawari untuk menjadi Partner.

Latar belakang keberangkatannya untuk melanjutkan study di amerika sebenarnya lebih dikarenakan kesedihannya karena meninggalnya sang Ibunda karena sakit kanker yang diderita ibunya. Itu sebabnya dia menjadi anak tunggal karena sang ibu sudah tidak bisa lagi memberikan adik bagi Intan.

“bisa di bongkar nggak ya?”

pikirnya dalam hati karena penasaran. Tiba – tiba dia dikagetkan dengan panggilan SMS dari Iphone nya yang terletak tidak jauh dari dirinya. Intan berdiri dan mengambil Iphonenya dan segera membuka pesan baru. Intan melihat pesan dari nomor +6283868xxxx sebuah nomor yang tidak dia kenal. Dengan cekatan dia segera membuka pesan tersebut dan membacanya

Jangan buka paksa
Ada perangkap jika buka paksa
Gunakan no. kombinasi yang benar
Hanya 3 x kesempatan
Percaya pada Marzuki, supercab 4371

Intan terperanjat membaca berita itu, dengan sigap jari – jari mungilnya segera mencoba menghubungi nomor si pemberi pesan, tapi yang dia dapat hanyalah pesan bahwa nomor tersebut sedang tidak aktif. Berkali – kali dia mencoba, dan jawaban yang sama yang dia dapatkan, hingga akhinya jari – jari mungil itu menyerah kelelahan.

Bukan Intan namanya kalau cepat menyerah. Dia segera menghubungi operator telepon selular tersebut dan meminta kepada operator untuk memberikan informasi pengirim SMS terakhir. Setelah berpanjang lebar alasan mengapa dia membutuhkan pengirim SMS tersebut akhirnya Intan hanya dapat memperoleh bahwa nomor tersebut adalah nomor Prabayar dan baru diaktifkan 20 menit sebelum waktu SMS dikirim.

Dari sekelumit informasi yang diperoleh, Intan yakin bahwa pengirimnya adalah papanya, pak Widagdo. Akhirnya Intan menghenyakkan tubuhnya diatas tempat tidur dan menutupkan mata mencoba mengingat – ingat ucapan mamanya ketika dia menemani malam – malam 2 hari sebelum beliau menghembuskan nafasnya terakhir.

“intan…” panggilnya lirih…
“ya mam, Intan disini…”.
Intan mendekatkan dirinya ke tempat tidur dan menggengam tangan ibunya dengan erat.

“intan… sebenarnya ada rahasia yang harus kamu tahu…, papa mu itu bukan sekedar Dosen… tapi dia juga seorang agen rahasia…”
ujarnya lirih…. Pada saat itu Intan kaget bukan main, ternyata papanya yang dia kenal halus dan sangat cinta keluarga ternyata….

“mama juga tahunya tidak sengaja… mama mempergoki dia saat dia menerima telepon dari atasannya untuk mengawasi gerakan mahasiswa di kampus tempatnya mengajar…”.

“Intan… , ini rahasia besar. Mama harap kamu bisa menjaga rahasia ini demi keselamatan papamu dan juga dirimu…”. lanjutnya lirih

“iya ma, intan akan jaga rahasia ini baik – baik…”.
Intan menjawab sambil memejamkan matanya menahan diri untuk tidak menangis didepan ibunda tersayang.

Di tempat tidur dimana Intan berbaring sekarang sudut mata Intan terjatuh butir – butir airmata. Dia tersenyum mengenang saat - saat masa kecil bersama mama dan papanya. Masa – masa yang ingin dia ulang. Ingatan masa kecil ini menjadi oase di kerasnya hidup dan pekerjaan yang dia hadapi sekarang… dan akhirnya… dia tertidur membawa serta kenangan indah masa kecilnya menjadi mimpinya malam ini.

Bersambung ke bagian 5...

===========================================================================

PEDULI AMAT DENGAN POLITIK
TANPA MELIHAT PERBEDAAN
HANYA SATU TUJUAN...
...............................
BERJUANG BERSAMA
MENUJU KEJAYAAN NUSANTARA...!!!

zbarata
http://www.erepublik.com/en/citizen/profile/6226402