[Editorial] Polemik Konsesi Titanium

Day 4,966, 08:27 Published in Indonesia Indonesia by richi arditya baru

RPULnya break bentar

By
Journalist :
-Richi

Narasumber :
-Bibim (Sumber + Tukang itung)
-Fakfak (Sumber)
-Xbuzter
-Rahmat Kyubi
-Riyo
-Parjan (nonton doang)




Polemik Konsesi Titanium
Tidak banyak yang tahu kalau dibelakang layar Tokoh Negarawan dari Presiden, Anggota Kabinet dan Anggota Conggress sedang hangat memperbincangkan apakah konsesi Titanium masih worth? (apakah masih feasible?)

Topik ini juga sempat timbul dipermukaan ketika Bu AG.DF memberi pertanyaan kepada Calon Presiden Bulan ini di ajang Diskusi Capres bulanan. Di mana kedua calon pada waktu itu masih mau mempertahankan program konsesi ini.

Menilik data as day 4917 s/d day 4946 (30 hari), total jumlah yang harus dibayarkan untuk konsesi (melalui treasury langsung) adalah 6,4jt sedangkan Tax Refund periode tsb adalah 5.6jt. Sehingga Treasury kita perbulannya minus sekitar 800.000 cc.

Pendapatan perbulan eIndonesia dari sektor yang dipengaruhi langsung oleh industri senjata pesawat adalah pajak work dan Pajak VAT, walau kedua pajak tersebut terdapat pajak dari sektor lain, karena data dari ingame tidak dapat diketahui berapa persentasinya maka kita anggap saja sektor tersebut menyumbang 50%.

Pajak Work dari periode yang sama day 4917 s/d day 4946 (30 hari) memberikan Indonesia pendapatan sebesar 1.010.000 cc x 50% kotribusi = 505.000 cc
dan Pajak VAT memberikan 600.000 x 50% kontribusi = 300.000 cc

Dari sini jika menilik pendapatan - biaya konsesi = 505rb + 300rb - 800rb = 5000 cc, atau Break Even Point.

menilik dari perhitungan tersebut dapat dibuat kesimpuan awal bahwa konsesi Titanium masih barely feasible (Bakbuk/Impas). namun sebelum memberi kesimpulan akhir, jika konsesi titanium dihentikan effeknya apa? perusahaan pada pindah keluar negeri, eIndonesia tidak produksi AWQ5 lagi, akankah work tax turun dan berapa penurunannya? akankah gaji di dalam negri akan turun? akankah eIndonesia kehilangan pengaruh/leverage dalam diplomasi internasional?

Sebelum menghentikan konsesi secara full ada beberapa cara yang bisa dicoba agar konsesi ini dapat memberikan pendapatan positif di sisi finansial untuk pemerintah, yaitu:
1. Menaikan import tax senjata AWQ5 sebesar 10-20% untuk melindungi pengusaha lokal, dan
2. Menaikan VAT untuk AWQ5 sebesar 2-5%,

Untuk saat ini Concession Tax untuk Titanium adalah 2% GDP sedangkan VAT cuma 1% (seperti keadaan saat ini) jelaslah pemerintah akan menanggung selisih tersebut ( yang sekarang masih tertutupi oleh work tax ). Namun hal ini perlu diiringi dengan kesadaran warga/pengusaha untuk taat membayar pajak, karena gossipnya masih banyak pengusaha menghidari membayar VAT walau cuma 1%, Jika VAT dinaikan terlalu tinggi kemungkinan lebih banyak lagi pengusaha yang menjual senjata dibawah tangan.

Dan jika VAT terlalu tinggi maka AWQ5 asal eIndonesia juga akan susah bersaing di pasar Internasional.

========================================
Copyright©2021 by Dunia Dalam Berita Palsu
Subscribe dan Vote supaya kami termotivasi
"Game itu hanya formalitas gan,
yang penting itu komunitas." -n3m0
========================================


Satu eIndonesia
Jayalah eIndonesia


Richi Arditya