[17-an] Kepundan Bakti Negeri Ujung Sanggurdi

Day 1,000, 22:44 Published in Indonesia Indonesia by Ksatria Pinandita

KEDANGKALAN DAYA RAMBAH ARTIKEL INI DIHARAPKAN TIDAK MENIHILKAN
DAYA UNGKITNYA DALAM MEMBINGKAI KEDALAMAN MAKNA 'PERDJOEANGAN' PARA
eINDONESIA's eREPUBLIKers DALAM MENOREH TINTA EMAS KEGEMILANGAN eINDONESIA



17-an dalam Kabut Malakut Kepundan Bakti
«Pembentang jenjang sayap Garuda Wibawa»

Siapapun Anda, di posisi manapapun Anda, entitas apapun pilihan Anda,
begitu terpapar binar pijar kebhinnekaan eIndonesia, maka:

«Dalam teduh altar nadi aliran darah Anda
Sang Garuda telah berikrar gagah tak terhujjah
Dalam sauh dasar sanubari ruang nirsadar Anda
Sang Dwi Warna telah berkibar megah tak tergoyah


---Senyap dalam keriuhrendahan perjuangan Anda...



17-an dalam Limpahan Kejeniusan Makna
«Bersimbah Berkah Berkalang Anugerah»

Pernahkah selepas terlintas, bahwa 17 Agustus bukanlah tanggal iseng tanpa aras?
Pernahkah sejelang terbayang, seandainya 17 Agustus bukanlah Hari Kemerdekaan kita?
Bersediakah sejenak menyimak, sejatinya 2 Januari bukanlah sandingan setara bagi makna berbangsa?
Marilah sekejap menyerap, gemerlap daya cipta terbaik pilihan putra bangsa...

---(Gimana klo sekelebat mengembat, nasi babat bulat dan padat? Halah, palelu pepat minggat di jidat!)

17 Agustus memberi keleluasaan inspirasi kepada para genius pendiri negeri ini untuk menghasilkan lambang negara yang begitu gagah indah,penuh kedalaman makna:

Garuda Pancasila

Tanggal 17 menjadi 17 helai sayap garuda, bulan 8 (Agustus) menjadi 8 helai ekor garuda, dan tahun '45 menjadi 45 bulu dada garuda:
17-08-'45: 17 Bulu sayap kanan kiri 8 bulu ekor dan 45 bulu dada.
---(1945 yang diambil 45-nya aja, gan, karena yang 1900 masih jadi bulu kuduk! Halah...x1)

Mari kita berjenius ria layaknya sang pencetus lambang negara kita. Seandainya Hari Kemerdekaan kita jatuh pada tanggal 2 Januari 1945, sejenius-jenius pilihan, lambang negara kita tidak akan jauh dari:

Capung Burik!

1-02-'45: 2 sayap kanan kiri 1 ekor dan 45 burik di dada!

Lebih sadis lagi kalo tanggal 1 januari 1945:

Kampret Bonyok nelen linggis!
---(Halah...x2) 1 helai sayap kanan kiri, 1 buntut 'linggis' dan 45 bonyok di dada!
---(Halah...x3)


17-an dalam Kodifikasi Altar Maknawi
«Kelana Minda, Misteri Makna Penuh Pesona »

17-an itu,
tanggal penuh makna itu,
tanggal penuh marwah ikrar itu
tanggal penuh marka warna suci mulia itu
tanggal penuh mantera gema pekik "merdeka!" itu

ternyata,
tidaklah hanya secarik kertas untuk dihingarbingari
bukanlah pula cuma selarik berkas untuk diharubirui

Mari cermati, resapi, hayati dan maknai

Dibalik 17 itu tersimpan kodifikasi berisi:
selaksa doa para pejuang yang telah mendahului
sejuta loka para pendiri negeri bagi pewaris generasi

Dalam 17-an (TUJU BELAS-AN),
terkandunglah makna keniscayaan cita-cita bangsa,
Dan ketika kita membacanya menjadi:
1-7-an (SATU TUJU-AN),
tersambunglah manzah kenirwanaan citra cinta bangsa
dalam merajut kegemilangan masa depan kemuliaan Indonesia

--«Wahai, betapa indahnya
kejeniusan para pendiri negeri tercinta
Mari menuai, sahnya hak kita
bergelimang bangga menjadi ahli warisnya...»--


Tuju(h) Belas-an dalam Satu Tuju(h)-an
«Kemuliaan Hati menuju Kegemilangan Sang Saka Sakti»

Saat RL (Real Life) Indonesia dibombardir dengan segudang bentuk kedangkalan hakekat,
di eIndonesia inilah akan tersemai kemuliaan hati para jenius kreatif
dalam menuai kedalaman makna bakti bagi pertiwi...

Saat RL Indonesia diserbu dari beribu penjuru dengan media penistaan martabat,
di eIndonesia inilah akan tertuai kebijaksanaan nurani para jenius kreatif
dalam menyemai keagungan makna hati bagi pertiwi...

Saat RL Indonesia semakin nanar tercemar,
diracuni propaganda 'inferiority syndrome'
dicandui paradigma 'fatalism'
dikubangi penjaja opini sekali jadi
digenangi mahzab pencitraan semu
dihalangi dari hakekatnya sebagai titisan pejuang sejati

Akan tiba titik jenuh itu! Akan segera terbuka titik balik itu!
Akan terpekakkan telinga para parasit itu!
Pekak oleh kepak sayap perkasa Garuda Sakti,
yang bergegas bangkit dari tidur panjangnya...

Laksana gagahnya erangan pahlawan kudus
dengan bambu runcing terhunus
dalam genggam kerelaan tulus
meregang nafas akhir demi generasi penerus:
"Mati satu tumbuh seribu!"

Dan, dalam senyum paling lembut
malaikat ajalpun gegas menjemput
seraya berbisik menyebut:
"Wahai jiwa tenang pejuang gagah berani,
di haribaan pertiwi nan suci ini,
ke pangkuan Tuhanmulah kau kembali..."


...maka, tunai sudah janji bakti...

Selamat 17-an, TUJU(H) BELAS-AN
dalam 1-7-an, SATU TUJU(H)-AN
menuju gemilangnya kemuliaan hati eBangsa eIndonesia



---
Merdeka!
(atau di-delete lagi?)

Aug, 16th, 2010
Salam (masih saja berasa) Nubie,
Ksatria P Nandita


Enchanting Nandita Footage Credits
---«Lead us 'elegantly': Negeri Ujung Sanggurdi ...
Hormat khidmat bagi: "Pedjoeang Pembela Bangsa Sejati" yang masih menunaikan bakti maupun yang telah gugur, pamrihmu sungguh luhur: Kemerdekaan Indonesia menuju Kemuliaan-Nya...
It's a 'solstice' of honor to remember you!»
---«For the inspiring patriot: eHero on the Making, let's eAppreciate all of the patriotic "veterans" of eIndonesia»