WE PROUD BORN AS A LION

Day 876, 08:27 Published in Indonesia Hungary by Rifqi the Great

Tersebutlah sebuah daerah yg terletak antara 95 – 141 BT dan 6 LU – 11 LS. Daerah hangat nan hijau yang dipenuhi dengan hutan hujan tropis membuat daerah kami hangat sepanjang tahun. Dua bulan yang lalu saya terlahir sebagai seekor singa. Sedihnya pada masa itu kami terlahir tanpa cakar, taring, dan nyaris mati. Beruntung region memberikan tempat berteduh yang nyaman dan mendidik semua singa muda agar bisa terus bertahan dengan melatih skill berburu kami yang beraneka ragam. Setiap hari saya dan singa muda lainnya dilatih untuk membela diri dan mendapatkan banyak sekali experience sampai akhirnya kami siap membantu garda depan region tenggara walaupun hanya dengan cakar mungil kami.



Disela-sela waktu senggang, saya suka bermain keperkumpulan para singa-singa besar yang terlihat berwibawa dengan rambut mereka yang melingkari leher hingga wajahnya. Bentuknya pun beranekaragam, umumnya rambut mereka berwarna kehitaman dan berotot sangat kekar. Sebagian lagi berambut merah dengan banyak luka yang melilit otot mereka hingga sedikit goresan di wajahnya, mereka terlihat sangat arogan dari luar seakan tidak senang melihat kami singa muda yang nantinya akan tumbuh seperti mereka. Dan bagian kecil lainnya berambut keemasan seperti singa yg biasa kita lihat didunia, mungkin perbedaan pola pikir, kolonisasi dan gaya hidup membuat kami terlihat berbeda.

Sebut saja saya simba, singa muda yang selalu ingin tahu dan terus mencari tahu. Pada masa itu kami warga tenggara dipimpin oleh seekor singa dengan rambut merah yang bernama plontos, melihat figur pemimpin bulu kuduk simba berdiri dan berharap suatu saat nanti simbalah yg akan berdiri ditahta tertinggi dibukit itu dan memberikan instruksi. Simba banyak bertemu dan bertanya dengan singa berambut hitam dan memang diantara mereka imba tidak menemukan kehangatan dan dianggap bukanlah bagian koloni ini karena kami tidak punya cakar yg tangguh.

Satu kali pernah saya bertemu dengan seekor singa yg mulai tumbuh rambut dan cakarnya yg kemerahan dan menceritakan banyak kisah serta pengalaman hidupnya, seakan dia pernah hidup dibelantara tenggara ini dan dilahirkan kembali karena suatu alas an. Sebut saja dia sigila yang bodoh. Seiring berjalannya waktu ternyata simba banyak mengenal singa-singa dewasa dan belajar banyak dari mereka, sampai akhirnya satu waktu simba dapat berdiskusi panjang lebar dengan plontos sang pemimpin yang agung. Berdebar-debar dan grogi yang teramat sangat mungkin itulah yang simba rasakan. Gila, satu kata yang terbenak dipikiranku ternyata singa dengan rambut merah ini bukanlah singa biasa, otaknya sangat brilian dan menguasai hamper seluruh permasalahan di bumi tenggara ini. Hanya saja beliau memiliki pola piker yang sedikit aneh dan diluar kebiasaan kami pada umumnya.

Pada masa itu kami para singa muda beruntung karena rumah sakit memberikan kami imunisasi kompleks dari A hingga Z sehingga kami bias mempertahankan kesejahteraan untuk tetap hidup dan bertahan. Dua minggu berlalu dan simba sangat kaget ketika diajak oleh sigila yang bodoh untuk bertemu seluruh anggota singa yang berambut merah. LUAR BIASA!! tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata, simba merasakan aliran darah yang sama dengan mereka semua. Gayanya yang brutal, tingkahnya yang arogan, tapi penyayang dan melindungi clannya dengan tetesan darah dan keringat. Anehnya lagi selama dua minggu ini simba perhatikan ternyata mereka memiliki penasehat pribadi, mereka adalah :
1. Singa rambut hitam, penasehat pribadi “Sang Ular dan Tikus”
2. Singa rambut emas “Sang Kelinci dan Elang“
3. Singa rambut merah “ Sang Lebah dan Gorila”
aneh dan sungguh aneh, mengapa rambut merah beraliansi dengan binatang yg bijak, frontal, dan senang berbagi.

Ya keputusan sudah final, simba akan bergabung dan menumbuhkan helai demi helai rambut merah ini. Lima hari bergabung dan berdiskusi banyak dengan singa-singa merah, para lebah, dan juga beberapa gorila ternyata dalam waktu dekat akan diadakan pemilihan umum untuk ketua koloni merah ini dan sigila yang bodoh dengan bijaknya banyak memberi masukan kepada simba agar ambil bagian didalamnya. Dia menjelaskan bahwa segala sesuatu itu dimulai dari bawah dan kegagalan bukanlah akhir dari segalanya. Ya seorang gorila yg bernama Legendaris pun ikut memberikan dukungan penuh kepada simba. Dan hasil pemilihan menunjukkan bahwa sigila yang bodohlah yg berhak memimpin kami.

Sebagai singa yang beranjak remaja simba mulai bisa merasakan cakar, taring, dan rambut yg tumbuh kemerahan. huuaaaaaaaahh senangnya, dan ternyata disana simba diamanahi yayasan koloni merah ditemani oleh dua singa remaja cantik yg bernama si lucu dan pecel-pecel. Tujuannya sederhana :
1. Melatih dan membina singa-singa muda dan remaja hingga bisa berdiri sendiri
2. Memberikan madu dan perlengkapan tempur kepada mereka sebagai tanda termakasih
3. Memberikan akselerasi kepada jendral-jendral gorila kami agar cepat naik tahta.

Pergantian jabatan pun bergulir, naiklah singa dengan rambut hitam yang bernama blackmenthol dengan beberapa tujuan nasional yg diusungnya, keadaan Negara morat-marit dan hasil berburu melimpah sehingga terjadilah deflasi. Terus terang simba rada segan melihat pendamping singa yg beracun dan berjenis pengerat. Tapi kehidupan masih harus berlanjut, seiring dengan berjalannya waktu ternyata dewa mengubah sistem kehidupan dan segalanya pun berantakan. Kebijakan baru pun dikeluarkan yakni : pelatihan diluar tenggara dan suntik mati singa muda dan remaja yang penyakitan. Sontak koloni merah mrah besar, begitu pun sang lebah dia tak berhentinya menangis sedih dengan kebijakan ini, tak lupa pula sang gorila dia ngamuk sejadi-jadinya. Berteriak lantang mengecam kebijakan ini dan siap memberikan hutan, madu, dan sedikit cakarnya untuk mencegah suntik mati dan migrasi besar-besaran. Tapi anehnya kami ditertawakan, saya bisa meilhat sang ular meneteskan liurnya dan si tikus sedang mengelus-ngelus rambut singa hitam.GILA!!dunia macam apa ini…..

Kami yg merah tidak pernah berhenti berteriak agar yang mau hasil buruan, madu, dan perlengkapan tempur agar bergabung dengan kami. Ternyata hasilnya tidaklah mengecewakan kami mendapat banyak singa muda, remaja, bahkan beberapa singa dengan rambut lain yg siap dimetamorforsa menjadi singa merah. Dengan keringat dan darah kita bertahan. Simba masih ingat betul kejadiaan dimana singa merah dengan otot yang teramat sangat kekar harus berbagi hasil buruan dan senjata serta kehilangan kesejahteraan mereka hanya untuk berbagi dengan kami yang masih nol ini. Kami sering makan bareng, bercerita, dan tanpa sadar kami yg muda meneteskan air mata bahwa pengorbanan bukanlah sesuatu yg sia-sia.

Mereka bilang kami kolot, tidak demokrasi, sumber korupsi, dll. Tak kenal maka tak sayang, ya itulah kata yg paling tepat diungkapkan. Disini kami menemukan demokrasi yang sebenarnya, politik yang luar biasa hebat, sistem perekonomian yang kokoh, dan saling mengingatkan. Hanya satu tujuannya “TENGGARA DAPAT BERJAYA”. Dan jangan lupakan sejarah kami yang gila dan tidak dapat ditebak. Banyak yg menghina, tapi lebih banyak yang cinta, tidak masalah bukan??
Waktu berjalan dan bergulir, sistem baru membuat kepemimpinan blackmenthol seakan sukses, nilai tukar menguat inflasi pun dating, semua sektor kehidupan menjadi bergairah. Ya memang harus diakui keadaan ekonomi menjadi lebih baik. Terimakasih blackmenthol karena es mu cukup membuat kami nyaman. Ternyata pergantian pimpinan koloni tidak bisa dielakkan, naiklah singa dengan rambut hitam kembali dan bahkan kali ini terlihat lebih gila. Saya kurang paham siapa beliau dan bagaimana sepak terjangnya tetapi keputusan telah diambil. Analisa simba beliau naik berkat koloni yg memiliki donasi gen yang berkembang secara pembelahan meosis menjadi 4 dan kelipatannya. Pembelahan ini cacat karena tidak akan mencapai dewasa dan akan disemayamkan untuk diambil hasil buruannya. (Maaf untuk nubi yg belum mengerti bisa Tanya para seniornya 😁).

Benar saja dalam hitungan hari TENGGARA menggila, kita menyerbu kangguru-kangguru lucu yang sudah dengan jelas mengangkat bendera putih terhadap kita para singa. Lucunya kita menerkam dari belakang, seakan lupa jati diri kita yang memiliki rahang dan cakar yg kuat. Dalih punya dalih ternyata kita punya sejarah diterkam yg sama oleh kangguru. Aneh ya?
Memang region itu kaya akan segala-galanya, satu daerah dua hasil buruan yg high…wow sangat menggiurkan memang. Tetapi karena nila setitik rusak susu sebelanga, karena cacat segores akan retak permukaan. Kita membuang harga diri dan melupakan kebanggaan kita sebagai singa pembebas. Pernah suatu saat simba berfikir untuk tetap bertahan disini dan berbuat banyak tidak hanya untuk koloni merah, tetapi semua singa.



Satu bulan setengah berlalu, bulu merah, cakar dan taring sudah mulai tumbuh. Saatnya simba memulai segala sesuatu dari awal. Jumlah teman, link keluar, dan dasar pengembangan koloni merah sudah terukir tajam didalam otak. Walaupun simba belum punya luka besar disekitar otot, tapi itu bukanlah halangan. Dengan segenap keberanian, kebanggaan cakar tajam yang telah diasah oleh gorila, dan banyak madu yg telah diberikan. Simba ingin maju dan meminta doa restu dari semua singa muda, remaja, dan para tetua yg telah memiliki tirai merah dan memegang panji. Apa yg akan simba lakukan?

yap, pertanyaan bagus

#1. Revitalisasi, menatap tajam segala sesuatu yg dianggap vital utk koloni ini

#2. Restrukturisasi, jika diperlukan

#3. Regenerasi, dimohon absennya untuk semua singa yg ingin ke yayasan,come please.

#4. Rekomunikasi, kepada singa ditenggara dan juga singa merah internasional

#5. SOM, Secret Operation of Medallion…yang ini masih rahasia ya 😁

#6. Komersialisasi Battle Group of Red Guirella, we’ll be assassins as soon…pray for me

#7. Perkuat aliansi dengan Golkus Frontal, dan lainnya (menyusul tergantung hasil rapat)

#8. mendapatkan 200 anggota baru “YANG BUKAN SAPI”

itulah tema yang akan simba usung kalau memang para koloni merah berkenan memberikan kesempatan kepada saya untuk menjadi pimpinan tertinggi disini. Dengan segenap keberanian dan kebanggaan…Bismillah saya siap!!

terakhir simba a.k.a RifqiTheGreatz ingin mengucapkan belasungkawa yg sedalam-dalamnya kepada :

1. boncos a.k.a roy_f mantan presiden dan guru besar RTG dalam mengarungi TENGGARA.

2. Stephanusn alias sang lebah yg tidak pernah lepasnya memberikan madu kepada kami.

3. 8uj3l sang gorilla yang frontal dan tegas.

karena telah dijemput para dewa. Ingatlah kawan koloni merah, hilangnya satu bagian bukan berarti akhir dari segalanya. Tetapi adalah kelahiran 1000 singa merah, lebah, dan gorila baru yang akan meramaikan kehidupan ini.

With love…

RifqiTHeGreatz

hail PKeI, hail eIndonesia