Untuk Pak Pres dan Ibu Sekretaris

Day 804, 09:38 Published in Indonesia Indonesia by E.I.N.H.A.N.D.E.R.X
Malam eIndonesia...

Mini Gathering Burger King akhir Januari kemarin sepertinya meninggalkan jejak yang kurang baik, terutama agenda mengenai baby boom. Awal Februari ini, saya baru bisa login dan baca-baca artikel sekitar jam 10 malem, dan kaget juga ketika membaca artikel pak presiden dan artikel bu sekretaris GLB

Untuk Pak Pres:

Pertama,
Ketika, saya diberi amanat untuk mengangkat agenda ini di Mini Gath kemarin, yang saya tangkap adalah agenda membahas mengenai "wacana" rencana GLB untuk memanfaatkan GLB. Dari situ saya menangkap bahwa wacana ini membutuhkan adanya review setidaknya dari orang-orang yang kebetulan hadir pada saat gath tersebut dan bukan untuk menentukan siapa aja yang bersedia ikut dalam event tersebut. Dari pembahasan yang mengalir, semua mempertanyakan ketepatan sasaran wacana tersebut dan sebagian juga menawarkan solusi lain untuk gerakan ledakan bayi (termasuk masukan mengenai pemasangan pamflet di warnet-warnet). Jika pak pres bertanya, "mau gak bantu pasangin pamflet di warnet-warnet?" Saya jawab, SAYA PRIBADI MAU!!! Sini pamfletnya, biar saya pasang di beberapa warnet, khususnya Bandung Selatan! Masalahnya ini baru usulan, kalo usulan diterima, mari kita discuss soal detail teknisnya. Pada saat gath, saya pribadi menilai (sekali lagi IMHO), untuk event Car Free Day, effort yang dikeluarkan rasanya terlalu besar jika mengingat sasarannya yang kurang fokus. Ketika kita bagi-bagi pamflet tentang erepublik di jalan, kita tidak bisa mengklasifikasikan segmentasi kebiasan berinternet orang yang kita bagi pamflet. Beda misalnya dengan bagi-bagi atau pasang pamflet di warnet yang jelas-jelas orang yang datang ke situ adalah untuk berinternet. Sekali lagi itu pendapat saya pribadi. Pun mengenai publisitas di media, 5-6 bulan terakhir ini saya coba mengkontak temen-temen saya yang bisa menjadi link agar tulisan saya tentang erepublik bisa dimuat (setidaknya untuk MZ saya sudah bisa tembus di detiksport) dan itu masih saya lakukan sampai sekarang.

Kedua,
Sejauh yang saya tahu, tidak ada statement yang mengatakan bahwa "Kagak mau gw ngeluarin duit buat game ini" dan "Kalo kagak ngiklan di TV ato Internet kaga bakalan bisa". Saya tegaskan TIDAK ADA YANG MENGELUARKAN STATEMENT SEPERTI ITU!!! Bahkan saya bilang ke latifa azalanda pada saat itu, saya, n3m0 dan pemain senior lain bisa bantu untuk masalah dana.

Untuk bu sekretaris GLB:

Entah saya yang ge-eran atau emang betul, tapi saya yang merasa bertanya, "Rencana GLB itu yg bisa dateng berapa orang? kok dikit banged? bukannya anggota GLB tu keknya banyak ?" Maaf kalo pertanyaan saya itu ditafsirkan negatif oleh ibu sekretaris, tapi saya coba koreksi lagi kalimat yang lebih lengkap. Ketika wacana car free day kurang mendapat respons yang bagus dari audience waktu itu, saya bilang begini, "Ya beginilah hasilnya kalo pertanyaan itu dilontarkan kepada orang-orang di sini yang notabene udah senior dan bahkan ada yang sudah tidak memiliki motivasi untuk maen erep, mungkin kalo para pemain baru yang spiritnya masih menggebu-gebu, hasilnya akan lain. Anggota GLB sendiri ada berapa sih latifa?" Waktu itu latifa menjawab, "Sekitar 10 orang" Saya bilang lagi, "eh perasaan di artikel masila jumlah anggota GLB itu lebih dari 10..." Intinya, saya tidak bertanya berapa orang anggota GLB yang bisa ikut dalam car free day tersebut, melainkan hanya memastikan jumlah anggota GLB thok.

Itu aja uneg-uneg dari saya. Lebih atau kurangnya saya minta maaf setulus-tulusnya. Tidak ada maksud sedikit pun untuk lepas tangan dan "tidak membantu upaya baby boom" di Indonesia ataupun menafikan kerja GLB. Pada dasarnya saya mendukung program ledakan bayi dan saya menghargai semua effort yang sudah dilakukan GLB.