The Dead Empire

Day 1,632, 23:29 Published in Indonesia Indonesia by OrangBajo

If Plan A doesn't work, trust Plan Bee


Karena Plan BEE berusaha keras memberikan yang terbaik untuk Anda semua
😁

Buzz Off, Military Analysis




The Dead Empire

Sang Naga sudah melupakan dirinya dan menjadi cacing, sang Garuda sudah melupakan cara untuk terbang dan memilih untuk memelas dalam sangkar!

Cerita dari The Dead Empire ini bermula pada suatu ketika saat sebuah negara bernama eChina meminta izin untuk jalan-jalan. Namun demikian, ternyata eChina harus melewati halaman rumah Sang Kaisar Tua. Sang Kaisar Tua segera menutup pintu rumahnya rapat-rapat dengan memotong Mindanao tepat saat eChina mengetuk pintu pagar di Luzon. Di dalam rumah, Sang Kaisar Tua ketakutan setengah mati oleh tamu tersebut yang memiliki nama besar sebagai penguasa Asia dan separuh Timur Tengah. Nampaknya Sang Kaisar Tua sudah pikun dan rabun sehingga tidak melihat semua piala kegemilangannya yang tersimpan rapat di lemari emas megah miliknya.

Ibu Pertiwi kemudian berkata padanya, “Wahai eIndonesia, mata dunia saat ini tertuju pada pertempuran di Visayas, mereka ingin melihat sejauh mana kekuatanmu masih tersisa. Walau engkau telah menjadi sangat renta....”

“Aku tidak renta!” tegas Sang Kaisar, dengan pandangan yang tajam. “Aku masih bisa melawan! Aku masih bisa menggigit mereka hingga putus lengan dan kakinya!”

Ibu Pertiwi tersenyum, “Kalau begitu keluarlah dan sambut tamu-mu itu. Berikan mereka perlawanan. Tunjukkan bahwa untuk melewati pekaranganmu pun mereka harus berkeringat darah”.

Singkat cerita, The Aging Empire tersebut memilih untuk menyambut tamu-nya dengan gagah. Dunia menyambut semangat-nya dengan hormat. Dengan sangat apik dia memperlihatkan seperti apa seorang Kaisar itu harus bersikap. Seorang pemenang tetaplah menjadi pemenang selama dia tidak memilih untuk kalah. Sang Kaisar Tua pun memenangkan kehormatannya, dia tidak pernah kalah.

—end



Dulu kita adalah negara yang paling ditakuti, satu-satunya negara yang menancapkan kekuasaannya di 5 benua. Sekarang mereka menyebut kita The Aging Empire. Sudikah kalian membiarkan Ibu Pertiwi menangis karena kita kemudian akan dikenang sebagai The Dead Empire?

eChina menyerang kita dengan alasan bahwa tanpa direct war populasi mereka akan terus menurun drastis. Perlu kita ingat kembali dari mana eChina mendapatkan kekuatannya: foreign legion! Sesekali cobalah berkenjung ke negeri eChina, lihat betapa sedikitnya penduduk asli mereka, lihat betapa sedikitnya koran asli mereka yang di-vote.

Mereka sama seperti kita, telah menjadi tua dengan cepat. Tapi mereka selalu ingin tampil muda. Mereka bertindak lebih cepat untuk melancarkan Operasi Amoeba, sebuah operasi yang telah kita rencanakan sejak lama. Banyak yang berkata, bahwa eChina jika ingin melakukan Operasi Amoeba adalah hal yang wajar, mereka memiliki kapabilitas dan kekuatan.

eIndonesia?

eIndonesia pun mampu, jika semua negara tujuan jalan-jalan kita adalah negara penakut! Seorang penakut yang dengan mudahnya mempersilahkan sang tamu untuk lewat. Jika Operasi Amoeba bisa semulus itu, negara terlemah sekalipun di eWorld ini SANGGUP melakukan Operasi Amoeba.

Ingatlah kawan, dengan membiarkan eChina masuk dengan mudahnya, semua dunia akan menutup mata pada kita. Kita bukan lagi negara yang patut diperhitungkan. Kita adalah bangsa penakut.

Sambutlah eChina di medan perang. Tunjukkan pada mereka bahwa rumput di halaman rumah kita adalah paku, semakin jauh mereka melangkah, semakin pincang kaki mereka.

Perlihatkan bahwa eChina sebetulnya telah menjadi tua, yang menyamarkan diri menggunakan pakaian kaum muda penuh semangat ala kaum Alay, hingga terlihat awet muda. dan labil

Perlihatkan bahwa dengan mememasuki wilayah kita mereka harus bersiap kehilangan semua daerah jajahan mereka!


Watch the sting of the bee
We swarm the battlefield
We buzz the victory!