Repost: Sebelum Kebosanan Melanda (Lagi)

Day 2,380, 07:50 Published in Indonesia Indonesia by Munawar Musso

Akhir-akhir ini mulai banyak para (katakanlah) sepuh erepindo yang mulai bergerak untuk mengaktifkan kembali fitur media dalam game. Sebutlah Pak Dendi Uzumaki dengan artikel-artikel nostalgia dan aksi colek-colek terhadap PKeI nya hingga yang terbaru yaitu Kambink dengan utopia persatuan, roleplay, dan “kritik elegannya”.

Dalam dunia politik RL, pers dan dunia politik memang tak dapat dipisahkan. Sejak Demokrasi Terpimpin partai politik telah menggunakan pers dalam mendukung maupun menjadi oposisi dari pemerintahan yang berkuasa. Sebutlah PKI dengan Harian Rakjat dan Bintang Merahnya, PSI dengan Harian Pedoman, maupun Masjumi dengan Harian Abadi nya. Bahkan dalam Pileg dan Pilpres 2014 ini pun masih terasa, tentunya dengan kualitas jurnalistik dan argumentasi yang berbeda dibanding jaman dulu.


Contoh kampanye PKI pada Pemilu 1955 sekaligus kritik terhadap kebijakan Sjafruddin Prawiranegara 1950



Erepublik sebagai massive multiplayer online strategy game punya fitur media untuk menunjang eKehidupan sosial dan politik para playernya. Mengharapkan modul militer sebagai satu-satunya daya tarik dari game tentu aneh. Apa yang seru dari perang dengan klik tombol fight saja? Maka wajarlah ketika media sepi, maka eKehidupan pun menjadi sepi.

Dalam artikelnya, Kambink mengingatkan agar mengingatkan dengan cara yang “elegan”. Elegan seperti apa? Kata-kata santun nan mendayu-dayu kah?

Bagi sebagian besar orang mungkin beranggapan seperti itu. Layaknya pencitraan politisi pada pemilu-pemilu lalu yang menggambarkan dirinya santun nan beradab dalam politik. Saya memang bukan orang yang terlalu suka bicara kotor, namun adakalanya dalam kritik menggunakan bahasa lugas menjurus kasar itu kadang diperlukan. Karena ada orang yang cukup diingatkan untuk mau mengerti, ada juga yang perlu ditampar.






Sebutlah seorang jurnalis Sarekat Rakyat bernama Mas Marco Kartodikromo (bukan charnya pak wowox ya) yang menyingkat Welvaart comissie (Komisi yang dibentuk Belanda untuk menangani kemisikinan di masa Politik Etis) dengan sebutan WC dan menyebut petinggi-petingginya dengan sebutan “doekoen tak kompeten” dalam tulisan-tulisan kritiknya. Atau julukan “setan desa” yang diberikan PKI kepada para alim ulama untuk mengkritik kepemilikan lahan di desa pada saat itu.


Karikatur Harian Rakjat pada 3 Juli 1964 tentang “setan desa”



Terakhir, saya akan repost kritikan dari mantan Ketua Umum PKeI, Reborn of The Gankz, yang berjudul Ketika Kebosanan Melanda. Tentunya saya tidak tahu apakah ini termasuk kriteria “elegannya” Kambink atau tidak, keh keh keh.

Kronologinya, kritikan ini waktu itu ditujukan untuk CP-CP hasil koalisi waktu itu (kalau tidak salah namanya KPeI, beranggotakan PReI, PKS, dan IDS). Mulai dari banyaknya gesekan di dalam tubuh aliansi COT (Masalah dengan eBrazil, perintah CoT agar eIndo meminta maaf, dll) sampai kebosanan yang melanda karena tidak adanya war penting dan tujuan. Mirip dengan kondisi sekarang, eh? Keh keh keh



Salam sama rasa sama rata,

Selamat pagi, siang, sore, malam. Kapanpun dan dimanapun kalian membaca artikel ini. Gak bisa tidur ane, jadi sengaja bikin artikel ini. Kerjaan menumpuk di RL, pengen ngalihin ke game eRepublik ini untuk melupakan RL ternyata lebih membosankan. 1 hal yang sangat membosankan adalah saat game perang yang seharusnya berperang, tapi malah disuruh menabung, menunggu, dan membantu. Oklah untuk sisi membantu ga terlalu dimasalahkan, tapi kalau disuruh membantu terus-menerus ya bosen juga.

Bukan menuntut perang semata dengan asal-asal perang saja. Yang ane minta perang untuk mempertahankan "pride". Ane sendiri selalu berharap ada sesuatu yang baru didalam eIndonesia. Tidak terbayang 3 bulan permainan kita selalu ditarik-ulur dalam ketidakpastian.

Bulan pertama arisan dimulai dengan itelat sebagai CPnya kita ditarik ulur dengan perang dengan eChina atau tidak diawalnya ternyata batal. Muncullah konflik dengan eBrazil dan dilanjutkan penyelesainnya pada jaman Rygnwn, pada jaman CP ini masalah sempat selesai. Tapi kembali bergejolak lagi.
Sampai digantung oleh CoT. Dan setelah ini berlanjutlah ke jaman Canester sebagai CP. Kita akan berdamai dengan CoT, ya lumayan tenanglah, walaupun sebenernya gondok. Tapi ada satu permintaan CoT untuk eIndonesia untuk meminta maaf karena telah melanggar charter CoT. Ada apa ini? Apa CP kita yang terhormat perlu diingatkan tentang kelakuan CoT?

Pembukaan RW disabah yang dilakukan oleh eBulgaria. CP yang terhormat selalu berkata bahwa itu adalah perbuatan mercenaries. Oklah ane terima walaupun gak masuk akal banyak mercenaries yang dikoordinir dan banyak yang berasal dari eBulgaria. Tapi ya sudahlah anggap saja apa yang dibilang CP yang terhormat adalah benar adanya. Lalu bagaimana dengan shout yang dikeluarkan Supreme Commander CoT chukcha yang mengkoordinir RW di EC. Apa itu juga disebut mercenaries oleh CP yang terhormat. Oklah kalau begitu silahkan CP terhormat menyimpulkan hal yang sama. Ane se cuma erakyat yang bodoh.

Sebagai erakyat ane cuma berpikir 1 hal yang simpel dan mudah. Kalo demi harga diri bangsa ane bisa kasih apapun, tapi kalo itu ngejatuhin harga diri bangsa dengan minta maaf kepada orang-orang yang uda ngerugiin eIndonesia. Jangan harap ane mau ngakuin dan membiarkan hal itu terjadi.

Selanjutnya ane mau bicarain soal kebosanan yang dialami pemain eIndonesia. Inilah fakta yang bener-bener ada. Peringkat kita semakin menurun secara jumlah penduduk, selain kebosanan yang melanda juga ada upaya pemerintah kita yang lalu mengakomodir sebagian erakyat untuk memburu gold mines (kami kaum proletar menganggap ini sifat kapitalis) oklah pandangan sebagian orang ini tidak salah.

Kami juga punya pandangan sendiri kan. Artinya kalo nantinya eIndonesia rata orang-orang ini akan pergi meninggalkan eIndonesia, dan jika eIndonesia makmur orang-orang ini juga yang akan mengeruk paling banyak.
Tapi sudahlah kita ambil saja point tentang kebosanan yang menderita pemain eIndonesia. Apakah ini kenyataan yang harus ada? Atau pemerintah kita sudah berusaha menutup mata dengan kenyataan yang ada? Pengen rasanya berteriak ke kongres. GAK USAH NE YANG DIPENCET MANA IMPEACHNYA AND SAY YES!!
Tapi kurang bijak rasanya. Mari kita introspeksi juga masing-masing pemain. Sudah terbukti dengan pembukaan 4 RW habis dalam sehari. Bukti kehausan erakyat. Trus apa mau RW aja? RW itu cuma membuang senjata, damage, untuk hal yang ga penting (menurut ane lebih penting kalo ada war yang besar). Oh ya, kalo kata CP kita, akan ada perang besar. SIAP-SIAP RATA DAN ORANG-ORANG KAUM KAPITALIS YANG KATANYA CINTA EINDONESIA AKAN MENGUNGSI.

Untuk temen-temen PKeI. Ini adalah akhir dari perjalanan ane sebagai ketua umum PKeI. Sudah beberapa hal ane dan teman-teman lakukan. Dan juga ada beberapa hal yang belum bisa dilaksanakan, dengan harapan dapat dilanjutkan oleh penerus ane. Ini adalah hal yang sudah dan belum ane kerjakan. Ini juga sebagai laporan pertanggung jawaban ane.

1. Yayasan.
Yayasan yang dikelola oleh LordDeceiver dan timnya telah berhasil berkontribusi banyak bagi anggota partai. Anggota RG dan PKeI telah berhasil masuk kedalam yayasan dan mendapatkan manfaatnya. Bagi yang belum bergabung dapat bertanya kepada penerus selanjutnya. Ane harapkan bisa diteruskan dan diperbaiki lagi.

2. Sabtu Merah
Sabtu Merah kembali diaktifkan dan banyak berkontribusi. Walaupun ane akui masih banyak kelemahan seperti tidak dilaksanakan pada sabtu kemaren. Tapi ane angkat topi dan salut kepada neo_Ryan dan team yang telah berusaha mengumpulkan dan mendistribusikan Sabtu Merah.

3. Keberlangsungan RG
Baiklah ini favorit ane. RG kembali aktif mewarnai eIndonesia. Ransum kembali bergulir, pendataan anggota RG yang aktif telah berjalan, dan pembagian resimen berdasarkan divisi telah berjalan dengan sangat baik. Terimakasih kepada Commandan tryd dan jajarannya yang telah mengembalikan RG pada posisi yang seharusnya. Untuk selanjutnya harap dipikirkan untuk mengadakan warbar rutin.

4. Revisi AD/ART
Ini mungkin yang belum bisa ane laksanain secara sepenuhnya. Ane harapin selanjutnya bisa menyelesaikan hal ini pada kepengurusan selanjutnya.

5. Pendidikan eKomunis
Ini salah satu yang akan dan sedang digodok oleh tim jual-kecap. Ane harapkan bisa untuk segera dilaksanakan pada masa kepengurusan selanjutnya, dan membawa hasil positif bagi partai secara khusus dan ekomunis internasional secara umum.

6. eCommunist Internasional.
Ini juga sedang digodok oleh Fitzgerald13, ane harapin bisa berjalan kedepannya dengan baik untuk menancapkan nama PKeI secara Internasional dan berkontribusi untuk secara internasional.

Baiklah sebagai salam perpisahan ane akan mengadakan rapat penutupan dan juga serah terima jabatan kepada pengurus selanjutnya pada :

Hari, tanggal : Selasa, 16 April 2013

Pukul : 20.00 WIB

Tempat : http://client01.chat.mibbit.com/ Server : Rizon, Channel : #ErepindoPKeI

Karena hal ini bersifat penting, maka rapat ini diwajibkan bagi seluruh anggota PKeI


Paragraf terakhir yang berisikan LPJ tentu mengingatkan saya ke memori ketika awal-awal bermain. Masa-masa ketika saya baru main-main ke Gedung Merah langsung ditanya-tanya dengan pertanyaan seperti “Komunis macam apa kau?” (yang lucunya pernah ditanyakan om Dendi kepada saya setahun kemudian disela-sela perang dengan eGreece, serasa dejavu).

Mulai dari disangka sebagai pemain sepuh yang reborn sampai dikira intel (padahal sudah jelas yang intel itu kan bang boncoz). Hampir setiap malam ada diskusi-diskusi aneh bin ajaib ditemani kamerad-kamerad macam kak PQ, LordDeceiver (aka rxshadow), F13, rekan-rekan sesama angkatan ke V (ryukazo aka jendral kancil, zatsuma13, reds army, dll), strangers (sebelum jadi dansa-dansi), neo_ryan (sayang dulu tidak penah sempat belajar ekonomi erep dari beliau), koenings, cutiechan yang suka cerita aneh-aneh, ROTG, RTG, ndan trydo, dan masih banyak lainnya. Perlu beberapa bulan saya “diospek” sampai dapat akses di Gedung Merah dan diperbolehkan mengikuti rapat di ruangan sakral #gendjergendjer.

Penulis artikel di atas, Reborn of The Gankz, menurut saya adalah salah satu Ketum PKeI yang paling banyak membuat artikel-artikel berisi pandangannya tentang kondisi Erepindo, terlepas dari kontennya. Sebuah refleksi tentunya bagi anggota biasa, anggota congress, dan jajaran pengurus PKeI saat ini. Yuk mari, sebelum kebosanan melanda (lagi).

Salam Romansa,




NB: Tanknya sudah saya kembalikan, cukuplah artikel ini sebagai pengingat.