Polling Inter Gath batal

Day 1,555, 03:18 Published in Indonesia Indonesia by Miss*AllSunday

Mode Serius

Artikel ini dibuat oleh psy_cho, thanks buat miss*allsunday yang membantu menerbitkannya. Jadi bahasanya akan lebih tajam dan jauh berbeda dengan bahasa artikel-artikel miss*allsunday sebelumnya, harap maklum dan jangan takut dengan miss*allsunday karena artikel ini.

Tujuan artikel ini adalah konfirmasi kepada teman-teman saya di Indonesia mengenai polemik Gathnas dengan Asia-Australia Meeting yang kemudian lebih familiar dengan sebutan gath inter. Artikel ini ditulis oleh saya menyusul artikel buatan miss*allsunday kemarin. Sekaligus menanggapi beberapa tuduhan mengenai ego, keakuan dan cuci tangan.

Semua berawal ketika saya membaca artikel Rhual. Setelah membaca artikel itu dan mengamati komen2 nya, seketika itu juga sebuah ide muncul dalam benak saya. Mengapa kita tidak membuat gath internasional versi kita untuk pemain yang tinggal di wilayah yang sangat jauh dari Eropa. Saya ingin menunjukan Asia, Australia dan khususnya Indonesia bisa mengadakan gathering yang berskala internasional.

Berhubungan dengan adanya gathnas bulan Maret, saya ingin mengupgrade gathnas menjadi gath internasional. Mengapa? Karena gathnas di desain untuk mengakomodir banyak peserta, panitia yang sudah terbentuk !!! Saat itu tidak terlintas sama sekali kalau harus diadakan satu gath khusus untuk gath inter ini.

Namun saya tidak ingin gegabah seperti bulubaok sehingga idenya ditolak mentah-mentah oleh panitia (just kidding bulubaok 😛). Apalagi kalau seseorang pertama kali dengar ide ini, 90% orang-orang akan skeptis dan beranggapan orang luar negri ga ada yang tertarik. "Ngapain sih jauh2 keluar negri?" Tapi saya tidak patah semangat. Saya mencari akal agar panitia tidak mempunyai alasan menolak ide saya ini. Saya ingin menjadikan ide ini matang dan siap jalan.

Saya menghubungi teman saya yang menerbitkan artikel mengenai gath inter di Polandia, Rhual. Saya meminta saran dia dan nasehat dia agar acara ini bisa terlaksana. Rhual menyarankan agar saya membuat artikel terlebih dahulu. Dia membuat sebuah gdocs kosong dan menyuruh saya menulis. Bahkan dia dengan tidak bertanggung jawabnya mengubah status pemilik gdocs itu ke saya. Padahal awalnya saya tidak mau menulis artikel apapun dan hanya ingin menjajaki ide sebelum memberikannya ke panitia gathnas.

Saya juga mencari konfirmasi ke pihak luar negri. Saya tidak ingin artikel ini hanya bergaung di Indonesia saja, tanpa bantuan contact person di luar negri, acara ini dapat dipastikan gagal total. Hampir tiap malam saya bergerilya mencari kenalan-kenalan lama maupun kenalan-kenalan baru. Dimulai dari bertukar pikiran mengenai kemungkinan gath internasional tersebut, meminta bantuan mereka, hingga mengajak mereka secara persuasif untuk datang ke gath tersebut.

Banyak hambatan dan rintangan saya hadapi. Mulai dari nada-nada skeptis, pesimis hingga secara terang-terangan mengatakan, "Saya tidak akan datang, dan saya ragu orang lain mau datang ke acara tersebut." Namun saya tidak pantang menyerah. Kebanyakan tuntutan awal mereka yaitu ingin melihat artikel saya terlebih dahulu. Akhirnya saya meminta miss*allsunday untuk membantu saya membuat artikel-artikel tersebut.

Dibantu oleh beberapa orang baik saran maupun membantu membuat artikel, saya mulai melangkah. Pembuatan artikel itu lebih dari 2 minggu. Hal ini dibutuhkan untuk
1. Mencari koneksi di luar negri. Teman-teman dari berbagai negara dihubungi kembali, dari rayuan gombal sampai rayuan jarit digunakan untuk menarik minat dan perhatian mereka.
2. Mengumpulkan saran. Selain miss_allsunday, ada banyak orang yang saya mintai saran. Semisal bulubaok, badmail, elle, cimporong, dendi dll. Semuanya demi mendapatkan opsi-opsi terbaik dan bisa mewakili kepentingan bersama.
3. Berkomunikasi dengan panitia. Masih kurang jelas???? BERKOMUNIKASI DENGAN PANITIA.

Setelah semuanya siap dan matang, saya pun memberanikan diri mengusulkan sebuah konsep gath baru. Sebuah wacana untuk mengubah aura gathnas menjadi internasional. FYI, awalnya, opsinya di artikel miss*allsunday tidaklah seperti itu. Opsi orisinalnya,
1. Gathnas diundur dan dijadikan satu di Jogja. Namun, setelah berkomunikasi dengan salah satu petinggi panitia, dia malah mengusulkan agar opsi ke-1 diganti, tidak harus jogja sebagai tuan rumah. Setelah mendapatkan restu dari beliau sayapun mengubah opsi pertama. Mungkin ketika itu beliau berpikiran kalau gaung gathnas sudah sedemikian besar, sehingga banyak orang akan memilih jogja sebagai tuan rumah kembali.

2. Gathnas dan gath internasional dipisah. Alasan dipisah agar gath inter bisa dirapatin di Gathnas. Jadi persiapannya lebih matang. Tuduhan kalau opsi kedua dibuat untuk merongrong gathnas itu ga beralasan sama sekali.

Tidak hanya sampai disitu saja, ada 2 orang lagi di susunan kepanitiaan yang saya berikan akses ke gdocs artikel. Bahkan salah satunya saya minta mengecek grammar saya, sebelum Rhual memberikan finishing touch. Sampai detik itu, TIDAK ADA komplain atau protes satupun dari pihak panitia. Justru pihak luar negri terus menerus meminta update mengenai lokasi yang bagus, susunan acara yang mungkin diadakan hingga daftar harga pesawat ke Indonesia. Sampai-sampai miss*allsunday kewalahan dalam membuat artikel tersebut.

FAQ [Warning, bahasanya beda dari yang diatas]
1. Kenapa artikelnya dibuat duluan baru ngomong ke panitia?
Karena itu permintaan orang luar negri agar mereka yakin dengan baca gdocs gw. Kalau mereka ga yakin dan ga mem back up ide gw, gw ragu panitia bakalan setuju. Waktu itu gw bisa meyakinkan panitia karena gw sebut nama orang2 luar negri yg mau bantu dan orang singapore yang bilang "Bandung would be a good start" baru panitia ngasih acc.
Kedua, (jujur saja) publikasi panitia sendiri untuk gathnas terhitung sedikit (no offense). Ente kira dari India, Pakistan, Aussie mau nerbitin, bahkan di beberapa negara seperti China, Korea dan Filipina di translate ke bahasa asli itu karena mukjizat? Itu hasil berjam-jam ngendong di warnet (inet kosan ga diperpanjang, awalnya sih biar fokus skripsi.... ternyata) nyari orang2 di IRC, secara persuasif membujuk mereka.

2. kenapa bukan panitia yang nerbitin?
Miss*allsunday membuat 60%-80% artikel tersebut dan gw sisanya. Sementara salah satu panitia tadi dan Rhual jadi tukang cek grammar. Kalau gw minta panitia yang nerbitin namanya gw ga "ngemani atine miss_allsunday". Ide awalnya sendiri bukan dari panitia dan dia yang kerja keras bikin artikel agar orang luar negri tertarik. Salah satu petinggi panitia juga mengijinkan dia nerbitin artikel itu. Lalu lw suruh orang lain yg nerbitin?

3. Bisa ga gath inter diadakan?
Stupid question, apa bedanya gathnas sama gath inter? Hampir ga da bedanya. Sama-sama menginap di satu tempat, makan bersama, have fun bareng2. Kalau alasan makanan, minum2an dan kebiasaan yang berbeda.... come on. This is Asia-Australia meeting. Kayak lw ga pernah makan fuyunghai, capcai, sushi (gw lom pernah 🙁 ), makanan-makanan lain. Semua makanan di Asia itu mempunyai kemiripan, yaitu kaya akan rempah-rempah. Lidah mereka ga bakal sulit menyesuaikan diri. Kalau orang aussie, berapa sulit sih kita menemukan roti gandum di Indonesia? Kita tinggal menyesuaikan sedikit.

Minum2? Mereka juga tahu adat istiadat kita yang sebagian besar muslim. Tinggal kita atur acaranya. Misal minum2 diijinkan kalau sudah malam diatas jam 11 dan disediakan tempat khusus buat ngobrol dan minum agar tidak mengganggu yg lain. Bukan kita yang mengikuti adat mereka, mereka yang mengikuti adat kita dengan beberapa toleransi tertentu agar mereka betah. Memangnya berapa kali ada orang2 minum di gath regional sebelumnya? Waktunya pun bulan juli, masih lama untuk tiap bulan publikasi baik internet maupun di RL.

4. Ada hal-hal yang membuat kecewa dari segi semangat rakyat Indonesia?
Gw sangat kecewa. Awalnya tujuan gw membuat artikel itu agar menarik imajinasi dan inisiatif yang lain. Gw udah sampaikan ini ke panitia pas ada kang bolo semalam di #interGATH. Kenapa ga da yang promosikan kotanya dan kesiapannya? Misal Tegal, kenapa ga promosikan di artikel yang isinya, iniloh penginapan yang mau dipakai, daerah2 wisata yang mau didatangi adalah ini dan itu, ceritakan semua persiapan yang sudah siap, apa aja yang akan didapat jika memilih Yogya. Akhir kata, PILIHLAH TEGAL atau TEGAL PILIHAN KITA seperti slogan-slogan kampanye. Atau bisa juga ke room-room umum lalu promosi gath Tegal. Biar banyak orang tahu dan tertarik. Promosi-promosi simpel kayak gitu aja ga da yang berinisiatif membuat. Daripada terus menerus mengeluh dan kritik tanpa solusi membangun.

Buat ide2 kreatif. Kemarin gw punya ide untuk tukeran supenir sama gath eropa. Bahkan alpho sebagai ketua panitia disana sudah ngasih email admin untuk membahas suvenir dari admin. itu suatu kegiatan yang bisa menarik orang datang ke gath kita. Atau misalkan dengan teleconference dengan orang Eropa, itu sendiri sudah sangat menggoda untuk bisa berbicara langsung dengan admin. Intinya, STOP BITCHING AND START WORKING

5. Kenapa mundur dari pelaksanaan gath inter?
Simpel, karena gw muak. Banyak tuduhan kalau gw itu keakuan lah, egois, ra ngemani atine wong yang itu semua bikin gw emosi. Karena seolah-olah gw mau menghancurkan gathnas dan memaksakan gath inter. Padahal sebelum terbit ada 3 orang panitia yang tahu rencana ini. Dua diantaranya punya akses ke gdocs sebelum di publish. Sebelum terbit ga da satupun komplain dari manapun. Tiba-tiba setelah terbit muncul segelintir panitia dan pihak pro panitia yang protes. Walaupun gw teriak-teriak kalau panitia udah setuju, stigma kalau gw itu egois masih aja melekat. Masih aja orang2 yang nuduh gw itu mau bertempur ego. Karena menurut sumber gw, panitia ga rela kalau host pindah dari jogja dengan beragam alasan.

Okelah kalau ada yang bilang gw ga tahu perjuangan panitia. Tapi dengan 1 orang petinggi panitia, 1 orang selevel bendahara/sekretaris ditambah 1 orang panitia biasa yang dikasih tahu dan 2 orang diantaranya ada akses ke gdocs sebelum terbit dan pas gw tanya ternyata ga da yang protes kala itu. apakah itu artinya panitia belum setuju?

Gw merasa dikhianati dan nama gw seolah2 muncul sebagai pemecah belah komunitas. Itu adalah hal yang sangat gw ga terima. Soalnya semua langkah gw udah dilihat panitia dan mereka setuju, terbukti dengan ga da komplain sebelum terbit. Bahkan gw teriak2 di #preihall setelah gw keluar prei. Ada bulubaok, judast, mark_hoopus, yessy, belakangan koye ama kerta ol. Gw tegasin kalau panitia maunya beda, miss*allsunday dan gw siap ga nerbitin artikel. Tapi ternyata malah diminta cepet2 nerbitin sama panitia. Lebih baik gw mundur dan mengalah daripada dituduh egois dan nantinya kalau jadi pindah ke jakarta ereper se Yogya boikot gath inter. Gw ga ngurus lagi gath inter, terserah panitia gathnas aja mau diadin ga. Yang jelas polling mengenai pemilihan kota dibatalkan.

Gw bukan orang yang mengatakan rekonsiliasi itu sebagai lips service dan gw lebih memilih tindakan nyata. Gw harap dengan dibatalkannya pollingnya dan gw mundur, ereper se Yogya bisa datang gathnas / gath inter di Yogya. Gw lebih milih banyak orang yang datang daripada memperjuangkan hal yang kecil kek gini. Terserah kalau lw mau ngatain cemen, gw prefer komunitas dan banyak yg datang gath.

PS :
- Memang panitia ga bilang apa2 masalah boikot, cuma mereka juga ga bilang apa2 pas mereka ga setuju artikel miss*allsunday. Apa jaminannya mereka juga ga setuju kalau dipindah keluar jogja dan akhirnya boikot? Wong sama aja diemnya sama kemarin2 sebelum artikel miss*allsunday terbit.
- Awalnya mau bantuin lagi setelah kemarin malam dibujuk kang bolo, cuma setelah baca artikel ini akhirnya gw sadar. Sentimen buruk ke gw sebagai pemecah belah komunitas masih ramai. Suatu tuduhan menyesakkan yang hanya dikarenakan ga tahu kerja keras gw dan upaya gw untuk berkomunikasi sama panitia. Mending gw mundur aja deh dan menyerahkan semuanya ke panitia gathnas. Toh waktunya bulan juli, masih lama untuk kontak2 orang luar negri.
- Ini pendapat pribadi gw, terakhir gw denger miss*allsunday masih bersedia bantu2 gath inter. Silahkan hubungi yang bersangkutan.