Negeri Mafia

Day 1,682, 00:29 Published in Indonesia Indonesia by Ardyaa

Perbedaan yang sangat kentara antara keberadaan angkatan bersenjata di RL dibandingkan dengan angkatan bersenjata yang ada di erepublik. Semuanya berawal dari kebebasan produksi senjata bagi masing masing personel. Yah... namanya juga game. Namun justru yang miris, tatkala game ini mencoba mengangkat poin nasionalism namun memberikan fasilitas yang justru sangat memungkinkan sikap kesebalikannya. Kemudahan perpindahan region, negara, bahkan citizenship. Namun bukan itu yang menjadi masalah utama, melainkan mentalitas game yang memang sudah semenjak awal berbeda dengan mentalitas bela negara dalam RL.

eIndonesia tak ubahnya bagai sebuah negeri mafia.
Sudah pernah dulu kita melihat nasionlisme yang terjual pada kekuatan ikatan kelompok, mohon maaf saya tidak membahas aberi karena konteksnya aberi adalah hasil dari konflik politik vs militer yang memang akhirnya berujung pada hal yang sama, penjualan nasionalisme pada ikatan kelompok. Jauh sebelum permasalahan aberi ini muncul, seingat saya di akhir modul v1 sebelum memasuki rising dan v2. Semangat kesatuan nasionalisme sudah mulai terjual oleh kepentingan memajukan masing masing kelompok. Saat itu pertanda yang muncul persaingan kekuatan politik yang bahkan hamir menyamai sensai perebutan region asing, persaingan pencarian pengikut golongan bahkan sampai menggunakan kekuatan kekayaan (money politic) dengan alih alih pelayanan pada nubie, dan sebuah pertanda yang menjadi awal terjualnya nasionalism adalah Military Unit (dulu disebut sebgai Battle Group) swasta berdasar atas kelompok bermunculan masih dengan menggunakan alasan fasilitas bagi anggota kelompok.

Sebuah kebijakan yang baik tatkala memang berjalan sebagaimana visi awalnya sebagai media berlatih dan meningkatkan ikatan emosional dalam suatu kelompok tertentu, namun sayangnya tidak diimbangi dengan pemahaman kesatuan dan kenegaraan yang cukup, walhasil aberi sebagai sebuah elemen negara menjadi bagian yang tersisihkan dan sebagai kambing hitam mengingat posisinya yang berada dibawah pemerintah. Ditambah pola persaingan politik yang tak sehat dan keruh. Namun pada akhirnya kembali, kesetiaan yang selama ini dijaga runtuh sebagai tindakan pembelaan dan pembuktian diri dan kemudian dalam bentuk resultan nasionalism yang akhirnya terjual pada kekuatan ikatan kelompok.

as time goes by...
eIndonesia yang tidak memiliki militer negara bagaikan negara mafia, masing masing kelompok memiliki kekuatan tempur sendiri. Untungnya tak ada fitur perang saudara ataupun fitur murderer secara langsung. Seandainya ada bisa jadi dalam satu negara karena perbedaan pola pandang atau bahkan hanya karena ingin unjuk kekuatan sampai harus mengorbankan negaranya sendiri. Mungkin dulu pernah terjadi dengan tindakan releasing region oleh sekelompok tertentu, namun tidak dengan region asli eIndonesia.

TNeI sebuah harapan baru atau sebuah celaan baru.
Kini sudah ada lagi sebuah Military Unit negara yang baru, TNeI. Namun sebuah pertanyaan kembali muncul, "akankah semangat nasionalism kembali terjual pada ikatan kelompok?". Atau dengan adanya TNeI ini akan mampu menjadi solusi kebutuhan eIndonesia. Apakah ketergabungan dalam TNeI merupakan satu satunya bentuk nasionalism sebagai seorang warga negara eIndonesia, ataukah ada bentuk yang lain? Tak perlu lah pembaca sekalian menjawab dengan kata kata di komentar yang tersedia di bawah, tak perlu membuat disclaimer saya sudah melakukan ini itu, sementara belakangan ini koran koran dari dalam negeri terkesan lesu tanpa adanya "pembelian voter dan subs", input tegas yang memunculkan pilihan solusi dengan kemampuan analisa masing masing tak pernah lagi muncul yang ada hanyalah tuntutan terhadap hal ini dan itu, pembahasan permasalhan negara yang hanya "berpola pandang baiknya bagi saya bukan bagi kami dan mereka".

Ah... biarlah, jaman sudah berganti, bukan lagi siasat dan propaganda yang sekarang dibutuhkan untuk memajukan sebuah bangsa, melainkan besaran influence dan kekayaan Gold untuk menjadi "seseorang" dalam sebuah kelompok. Mungkin hampir tak ada yang mau memanggul beratnya sebuah prinsip yang dinjunjung seorang perwira dalam dunia nyata

hilang tidak dicari..
mati tidak diakui..
berhasil tidak dipuji..
gagal dicaci maki..


/me angkat topi buat e😜etinggi aberi dan semua pihak yang mengusahakan terbentuknya TNeI