My Story with Latifa (kaisepo inside)

Day 1,278, 10:33 Published in Indonesia Indonesia by deeNdaa

Tulisan ini mungkin terlambat, namun baru hari ini aku mampu tuk merangkum semua yg telah kita jalani selama ini.

Aku seakan belum percaya bahwa semua ini telah nyata adanya, semua masih terasa seperti mimpi saat terakhir kali kau buzz ym mohon doa untuk operasimu. Ya disanalah aku berjanji padamu kan membuatkanmu puisi lagi jika kau telah sembuh dari sakitmu, karena aku percaya kau seorang yang kuat tuk menghadapi operasi itu, aku percaya semangatmu dalam hidup.

Pertama kali kita bertemu di sebuah room penyambutan nubi #pwb,disanalah pertama kali aku melihatmu bersama nubi nubi lain. Dulu kita terlalu beda untuk disatukan, kita sering tertawa saat mengenang masa-masa itu, semua orang menjuluki kita tom and jerry karena awalnya kita hanya saling menyakiti dan semua warga pwb menjadi saksi pertarungan kita.

Tak pernah kusangka juga kita akhirnya bisa bersama, karena awalnya aku hanyalah pak comblangmu dengan kira kurama, ya dia seorang teman dan pegawai pada companyku, kira selalu bertanya tentangmu padaku dan kau pun sering bertanya tentang dia padaku. Ketika kalian telah bersama baru aku sadar bahwa aku pun menyukaimu, aku pun hanya berharap kita bisa bersama. Untung lah Tuhan mengabulkan harapan ku itu.

Ingatkah kau dengan tanggal 1? aku selalu tersenyum mengingatnya, karena itu lah alibi yang kugunakan tuk pertama kali mendekatimu.
Ya pada tanggal itu kukirimkan sebuah puisi cinta ke emailmu, kau pun heran dengan perubahanku. Aku hanya menjawab karena ini tanggal 1 dan hanya tanggal itu aku akan baik padamu. Namun, akhirnya esoknya pun tetaplah tanggal 1 bagi kita.

Kita pun selalu ngbrol lewat puisi, ntah sudah berapa puluh puisi kita buat. Kau pun pernah berkata membuat folder khusus untuk mebacanya kembali suatu saat nanti, dan itu pun yg kulakukan sekarang 🙂

Aku masih ingat juga ketika kau mendeadline ku tuk melamarmu sampe akhir bulan januari, dengan terburu buru kita siapkan semua, sampe akhirnya tanggal 28 Januari kita enikah. Sebuah kekonyolan kubuat di acara sakral kita, saat mengucapkan ikrar aku pun hanya copas dari penghulu tanpa editing, sehingga suasana yang harusnya serius menjadi hancur.

Kita pun lalu membangun rumah kita #syifa, ya disanalah kita banyak menghabiskan waktu bersama. Disana ada tawamu, marahmu, senyumu, ngambekmu semua yang akan kurindukan darimu ada disana. Disana juga kau menemaniku tuk memperoleh FM, kau rela tidak tidur sampe pagi membantuku di battlefield luzon sebagai suplier senjata, kita pun tertawa sampe pagi saat itu. Sungguh aku beruntung pernah merasakan saat itu.

Banyak sekali kejadian hebat yg kualami bersamamu. Kan terus kukenang semua itu, bagaimana kau membantuku merebut kursi pres thai, bawa kabur uang thai, berbagi cerita masa kecil, beradu pandangan politik, bahkan berkali kali memarahiku tuk berhenti berternak. Sungguh aku beruntung pernah menjadi bagian kisah hebatmu walau hanya dalam dunia binary ini.

Satu tahun terakhir ini, telah banyak kita habiskan bersama melalui kata-kata di layar kita. Memori yg saat indah ketika kembali kubaca semua 3 hari ini.

Kita mungkin belum pernah bertemu di rl, namun tak perlu pertemuan fisik untuk mengetahui betapa anggunnya hatimu, betapa kuatnya semangatmu, betapa cerianya dirimu kepada dunia.

Sungguh aku bersaksi janjiNYA adalah benar
Sungguh aku bersaksi Maha Penyayangnya Ia adalah benar
dan sungguh aku percaya Ia akan menyayangimu lebih dari kami menyayangimu disini.

Bahagialah dalam genggaman sang Maha Penyayang, hanya doa yg bisa kupanjatkan dari sini

Selamat Jalan Latifa Azalanda, kau akan selalu ada dihati ini. dan kututup kumpulan puisi kita dengan sebuah puisi yg telah kujanjikan padamu.


"sang putri pun tertidur panjang dalam senyuman dan ketenangan"
tertutuplah sebuah kisah indah tentang franz-latifa

Selalu akan merindukan kebersamaan ini


Franz kaisepo