Melirik Pertempuran Melawan Singapore

Day 3,096, 06:58 Published in Indonesia Indonesia by Coockatoo

Pahamilah ini sebagai opini seekor burung kakatua.

Penguasa eIndonesia !!! dengarlah nyanyian 'merdu' burung kakatua.

Nampaknya perang melawan negara-negara tetangga bukanlah sekedar mempertahankan martabat bangsa atau menunjukan kedaulatan bangsa. Perang melawan Singapore, apakah disebabkan oleh persoalan ekonomi politik ? atau gagalnya diplomasi para pejabat tinggi eIndonesia. Pertempuran dalam dunia virtual, tidak diputuskan sepihak oleh mereka yang memiliki kepentingan berhasrat menguasai 'pasar' e-global. Bijak, apabila diberikan penjelasan yang spesifik terhadap kami para newbie.

Pertempuran telah menjadi arena (field) memperebutkan status e-sosial. Sebagai newbie, kami dipaksa mengikuti pertempuran untuk menaikan pangkat, berlatih untuk menambah kekuatan, bekerja untuk memperoleh pendapatan. Om Pierre Bourdieu bilang 'Habitus', pemilik modal menjadi penguasa yang dominan dan mereka yang tidak memiliki modal menjadi kaum marjinal atau subordinat.

e-life, sebuah sistem yang dibentuk dengan tujuan untuk mengamati rekayasa sosial tetapi membatasi ruang gerak newbie, bukan lagi tentang masalah adanya bug! atau tindakan e-kriminal oleh oknum yang mengatasnamakan e-Hacker tapi ini masalah e-demokrasi. e-Konsiprasi para petinggi negara beserta jajarannya terkait dengan'subsidi' (food & Weapon) yang dilakukan secara tertutup dalam forum-forum tertentu cenderung diakhiri dengan kepentingan kelompok/perorangan. Perhatikan mereka yang memiliki perusahan-perusahan besar dan gold yang banyak, mereka sedang berpolitik dan mengendarai bisnis. Om Putnam dan Om Fukuyama bilang 'ini pasti kerjaan aktor-aktor yang sibuk memperjuangkan kepentingan pribadi/kelompok dengan memanfaatkan modal sosial : jaringan, norma dan kepercayaan'. Identifikasi-lah pokok-pokok perdebatan para petinggi negara (legilsatif dan eksekutif) ketika perang melawan singapura hendak dimulai. Disana terjadi transaksi (black market/perdagangan gelap) yang akan memperlihatkan anda 'siapa yang paling diuntungkan ?' dari pertempuran ini. Ini adalah 'rahasia umum', Om Jurgen Habermas bilang 'itu terjadi dalam ruang' (sphere 😛ublic,private,market,state).

Kakatua selalu berteriak, menggelitik para pemodal yang sedang duduk santai menikmati hasil penjualan. Kakatua hanya seekor burung yang menyanyikan lagu 'merdu' bagi mereka yang mengarahkan eIndonesia menggunakan paham om Marx atau tetangganya om Lenin. Kakatua selalu berisik dan terusik meminta transparansi, menuntut akses terhadap informasi, mengharapkan kredibilitas dan akuntabilitas dari mereka yang mengarahkan negara eIndonesia.

Salam, Kakatua