Ketika eJepang dikuasai Otaku eASU....

Day 863, 19:45 Published in Indonesia Indonesia by Sychev Draienfeld

Pagi ini, sahabat ane, dan salah satu temen ane yang kebetulan tau game ini dari ane yang nama erepnya Chigusa Emiya ngirim Offline Message (OM) via YM ke ane, sepertinya dia baru mudeng kondisi di eJepang dan langsung ngamuk ketika dia baca artikel dari presidennya ini.

OMnya bahasa Inggris panjang yang agak kacau (masih lebih berkualitas daripada bahasa Inggrisnya mbah gugel), tapi ane kasih translatenya aja supaya lebih gampang, bahasanya formal aje ye:

"Saya sekarang mengerti maksud anda, saya sudah cukup tidak nyaman ketika pertama kali saya coba browsing artikel-artikel di media eJepang. Kebanyakan dari mereka berbahasa Inggris, kalaupun ada artikel berbahasa Jepang, itu pun hanya artikel-artikel trivial (kurang penting - red.). Saya berharap banyak ketika saya melihat judul berita yang ditulis dengan Kanji, tapi ternyata yang saya temukan hanyalah berita tentang hiburan terbaru, bahkan terakhir kali saya melihat berita, yang saya lihat adalah 'bagaimana cara memasak pork salad'. Akhirnya di eRepublik saya membatasi kegiatan saya sebagai two clicker (ditambah beberapa klik untuk fight). Saya cukup melihat 'Latest Events' saja untuk mengerti apa yang terjadi di New World ini, entah kenapa dengan begitu sudah cukup untuk membuat saya tidak bosan dengan game sederhana ini.

Karena iseng saya kambuh, saya coba baca artikel paling atas di media eJepang. Walaupun saya hanya mengerti beberapa kata, jika saya menghubungkan artikel itu dengan cerita dan link* yang pernah anda kirim di chat kita beberapa minggu yang lalu (yang menyebabkan saya pindah ke eRusia), kontan saya langsung naik darah. Saya masih bisa mengerti dan masih berbaik sangka ketika anda bercerita soal mundurnya eJepang untuk membuka jalan untuk eAmerika ke Asia demi membebaskan eChina, mengingat eIndonesia juga pernah menembus Kyushu untuk menyerang eAmerika, mungkin semuanya jadi adil. Tapi begitu membaca artikel itu saya langsung berburuk sangka seburuk-buruknya, saya tahu bahwa ePresiden saya tidak bisa bahasa Jepang, seolah-olah juga, seakan ia ingin mengamankan posisi eAmerika di eJepang jika Karnataka suatu saat nanti lepas dan kontrol politisnya di Asia menghilang. eAmerika kapan saja bisa lewat Kyushu dengan dalih "satu aliansi", bukankah itu berarti e-negara saya tidak punya kehormatan sama sekali, dengan membiarkan negara lain mengibarkan bendera mereka walau hanya sementara, walaupun ini hanya sekedar permainan?

Betul, ketika saya pikir kembali, ini hanyalah permainan. Sah-sah saja orang luar (di RL- red) untuk menetap di eJepang dan ikut serta dalam politik eJepang dengan KTP-KTPan (citizenship - red). Tapi kalau mereka melakukannya untuk kepentingan negara RL mereka di eRepublik, jelas-jelas saya keberatan. Apapun yang presiden jadi-jadian itu katakan, saya tidak mau dikibuli.

Lagipula bayangkan, eJepang seolah-olah tidak memiliki identitas. Dibandingkan dengan artikel-artikel yang berisi berita, iklan, senda gurau semacamnya di negara-negara lain yang menggunakan bahasa mereka masing-masing. Media eJepang dipenuhi dengan artikel bahasa Inggris yang isinya aneh seperti yang sudah saya bahas diatas. Tidak semua orang Jepang mengerti bahasa Inggris, dan sungguh menggelikan rasanya melihat tokoh Manga diikutsertakan dalam perbincangan. Maka saya simpulkan, kebanyakan orang eJepang adalah orang-orang Amerika yang merasa bahwa mereka orang Jepang, identitas mereka masih menetap sebagai orang Amerika ketika mereka mendaftarkan diri sebagai warga eJepang.

Sekali lagi, eRepublik memang sebuah game, tapi tetap saja sakit rasanya melihat negara yang menggunakan nama "Jepang" untuk menjadi boneka orang-orang asing dan menggunakannya untuk kepentingan mereka sendiri.

Kalau begitu, eJepang bukanlah eJepang, eJepang adalah perpanjangan tangan dari eAmerika. Saya juga, berarti, boleh kehilangan identitas saya sebagai warga eJepang. Jika suatu saat nanti eRusia memutuskan untuk membawa artileri mereka ke Honshu (pulau utama di Jepang-red), dengan ikhlas saya akan menekan tombol "Fight" di sisi eRusia dengan senjata Q5, tidak peduli walaupun bendera Jepang masih tersemat di dalam diri saya.

Mungkin saya baru temukan alasan saya bermain eRepublik, akan sulit untuk membuat saya bosan sekarang [~😁~]

PS: kalau ada berita, kabari saja, pakai bahasa Jepang kalau bisa."


* link pembahasan PTO-er Jepang di salah satu forum bernama FoH. Kalau mau lihat percakapannya nanti aja di IRC ane kasih kalau mau. Terakhir kali ane post lewat news ane kena Forfeit Point karena di RA sama orang-orang eASU. :/.

======================================== ================================

Prediksi di artikel ane kemarin mulai mendekati kenyataan setelah eJepang memutuskan untuk meninggalkan sisa-sisa kenetralitasannya dan bergabung di blok baru milik eASU, "Bromance" (Kependekan dari Brotherly Romance(?), it sounds maho, I know)

Di mata PHOENIX, mayoritas sudah mengerti maksud dari artikel itu. eAmerika tidak butuh banyak sebenarnya, hanya jalan ke Asia yang terjamin, yaitu Kyushu. Dengan absolitas dimana eJepang sekarang resmi menjadi salah satu "ally" dari eAmerika, maka secara teknis eJepang boleh meretreat regionnya atas dasar "kepentingan teman/ally". PTO Jepang total tuntas sudah, baik secara pemerintahan dan diplomasi. Dengan ini newbie-newbie Jepang yang tidak membaca sejarah eRepublik akan menurut pada akar baru mereka, bahwa eJepang adalah "ally" dari eAmerika.

eJepang adalah salah satu dari lima negara termalang versi Dishmcds, dimana hampir tidak ada aspek budaya RL yang ada di negara itu, menggelikan memang, eJepang yang menjadi negara pertama yang menjalin eDiplomasi dengan kita, membangun aliansi kecil dengan kita (FIST), bergabung dengan PEACE bersama kita, akhirnya bergabung dengan blok eASU, padahal eASU notabene adalah musuh bebuyutan kita. Ini jelas-jelas menyegel kemungkinan kita untuk merekonsiliasikan hubungan kita, sama halnya dengan yang terjadi pada eBritania Raya dan eIrlandia akhir-akhir ini setelah eIrlandia bergabung dengan Bromance.

Dengan eIndia dan eJepang dibawah kendali eASU (yang sudah berkali-kali dibahas sebelumnya), serta eChina yang babyboom dengan image eASU sebagai "sang pembebas" (eASU caper ke eChina, dengan janji membebaskan Liaoning dan Heilongjiang, eChina gimana gak seneng coba). Yang penting Karnataka secure. Nah, dengan eChina dan eIndia yang siap sebagai shield eASU, dan eJepang yang memastikan jalan untuk kembali ke Karnataka kalau sewaktu-waktu Karnataka diconquer Phoenix. Rasanya percuma kalau mau ambil Karnataka sekarang, posisi kita (eIndonesia), juga sedang dilandlock.... maka yang paling mungkin adalah...

Ini:

Courtesy of The World Down Under by Dartreal

Jangan lupa sumbang gaji hari Jumat (hari ini jow) ke NBI kalau mau lihat Provinsi Australia lagi 😛

BTW, merdekakan eJepang anyone?

Hail eIndonesia!