Export ... Belajar dari Kisah Bisnis

Day 232, 00:14 Published in Indonesia Indonesia by eIndonesiaGroup

Okeh. Jadi gini, salah satu solusi atas sulitnya berbisnis di eIndonesia, adalah dengan mengekspor keluar. Siapkan 25 GOLD, masuk ke Menu Perusahaan >> Export License >> Pilih Negara Tujuan, dan sudah bisa mulai bisnis.

Sekarang masalahnya, mengeksport ke luar negeri, sulitkah?
Jawabnya, Tergantung pada kemampuan GM mengkombinasikan 4 faktor ini : PRICE, INFORMATION, CONNECTION, dan LUCK.

PRICE, alias harga. Harga kamu minimal harus bisa menyaingi harga terendah di negara tujuan. Dan biasanya, itu diukur terhadap nilai tukar GOLD di negara itu. Misalnya, modalnya produk kamu di eIndonesia 10 IDR. Kurs GOLD eI kan, 1 GOLD = 20 IDR. Berarti, modal kamu tuh, 0,5 GOLD. Kamu jual ke UK (misalnya), disana 1 GOLD = 25 GBP. Berarti, minimal kamu jual dengan harga 12.5 GDP. Kalo dibawah itu, rugi. Tapi inget, BEI kan mau mulai lagi program Dual Core-nya. Jadinya itungannya pasti berubah ... Berubahnya gimana? Itung sendiri dunk. Katanya pengusaha .... 😃

#1 Apakah kalo harga kita lebih murah, sudah pasti laku?
Secara logika, sulit menjual dengan harga lebih murah dari tuan rumah. Nyaris seluruh negara menerapkan kebijakan export tax 99%. Manfaatkan negara-negara yang punya hubungan dagang dengan kita (lihat di page Country Economy), soalnya, ada perlakuan pajak khusus. Satu lagi, lebih murah kadang tidak menjamin laku.

Dulu, dengan perusahaan weapon-ku Hellsing (sebelum kontrak eksklusif dengan ABeRI), kurasakan susahnya menjual produk di UK. Penjulan perusahan lain stabil, padahal harga mereka lebih mahal. Bangsa mereka punya nasionalisme hebat (Gak tau kalo sekarang ya ...). Semoga rakyat eIndonesia punya nasionalisme yang sama.

Satu lagi negara yang (sepertinya) susah ditembus walau produk kita lebih murah adalah /v/akistan. Itu bukan negara. Lebih cocok disebut Kuil Pemujaan, dengan Dio Brando (Presidennya) sebagai Dewanya, dan Fasisme sebagai agamanya.

#2 Kalo memang secara logika produk asing harusnya lebih mahal, mengapa mereka bisa jual lebih murah di eIndonesia?

Itu namanya dumping, sengaja menjual produk lebih murah di luar negeri. Kadang sengaja memprovokasi perang, menghancurkan perusahaan lokal, dll. Bukan berarti mereka lebih jago dari pengusaha lokal, tapi memang sengaja nyari masalah. Dulu masalah dumping bisa jadi issue serius antara dua negara. eIndonesia pernah ribut dengan UK karena adu dumping ini.

#2 Gimana kalo Monex di negara tujuan, harganya gak wajar. Misalnya Thailand, yang 1 GOLDnya = 100 Bath, atau hanya sedikit yang jual GOLD?
Nah, ini dilema. Kalau begini, kamu gak bisa menukarkan hasil penjualanmu ke GOLD, dan kalau modal kerjamu tipis, mending jangan deh. Bisa aja sih, mengkapitalisasi modal dalam bentuk uang asing, dengan kata lain, membiarkan saja semua hasil penjualan, gak ditukar ke GOLD, sambil mengharapkan suatu saat bisa ditukar jadi GOLD. Perusahaan Food-ku, Yummy! sekitar bulan Februari kalo gak salah, pernah membuka jalur dagang ke Argentina, padahal disana tuh 1 GOLD = 200 ARS, dan cuma 5 GOLD yang dioffer. Ya udah, ku anggap aja misi sosial (hahahhaaa). Lagian waktu itu kasian, produksi food lebih kecil dari jumlah penduduk. Sebagian hasil penjualan ku tukar ke GOLD, walau harganya gak wajar. Sekitar 500 ARS kukapitalisasi, sampai tiga hari yang lalu, ku tukar dengan kurs 1 GOLD = 50 ARS. Dapet 10 GOLD. Lumayanlah, buat subsidi perusahaan.

INFORMATION, alias kabar. Harus sering main ke forum, liat-liat sub artikel Economy. Kadang ada info bagus. Atau kadang-kadang sebuah PM masuk pun bisa jadi peluang bisnis lho. Perusahaan Moving-ku, Fly With Us, pernah mendulang untung lumayan dari Informasi ini. Bermula dari kabar kalo banyak warga Denmark mau keluar dari Denmark, karena muak dengan presidennya, si Grev Per. Aku buka jalur ke Denmark, jualan tiket dengan harga 125 DRK. Dalam dua minggu, laku 20 unit! 2500 DRK waktu itu kutukar jadi sekitar 30 GOLD. Tapi selama dua minggu jadinya saling hujat dengan si Grev Per, karena dia gak suka Fly With Us masuk ke Denmark. Dia tuh, Presiden Fasis Gila ... www.erepublik.com/article-184251.html

Kabar perang yang melanda suatu negara juga berarti bagus lo. Di sebuah negara yang sedang perang, umumnya produk jadi laris, terutama senjata. Kadang malah mereka yang PM ke kita minta bantuan. Tapi hati-hati, Presiden Hungaria waktu perang Juni lalu pernah mem-PM aku, bilang dia akan kasi 25 GOLD ke Hellsing kalau Hellsing mau jualan di Hungaria. Aku bilang, "I'm on an exclusive contract with eIndonesian government. But if my fellow weapon company open a route to Hongary, will you pass your 25 GOLD to him?" Dia jawab Yes, dan tak lama, perusahaan temen pun jualan di Hungary. Apaan ... Gak dapet 25 GOLDnya ... Tipuuuu ...

CONNECTION, alias koneksi. Jangankan bisnis di eRep, bisnis di RL pun penting banget yang namanya koneksi. Apalagi koneksi dengan para pejabat tinggi negara-negara lain. Manfaatin! Dulu Yummy mengekspor ke Argentina. Karena ada koneksi dengan presidennya, si Jumihado (kalo gak salah, gini namanya), kuminta ada keringanan pajak. Tak lama, pajak ekspor dari 99% turun jadi 10%. Baek bangeeeet ... Tapi ternyata tak lama, DDB (Dunia Dalam Berita, korannya n3m0) menyiarkan kalo Jumihado menggelapkan GOLD Argentina. OMG. Penipu rupanya ... Hhahhaa ...

Juga dulu waktu Fly With Us membuka jalur ke Romania, PM2an ama pengusaha Moving disana. Dia bilang, gak lama lagi, akan ada booming permintaan ticket. Ya udah, produk kutarik dari pasar eIndonesia, ku alihkan ke Rumania. Bener, ada booming, Walau sampe sekarang gak tau kenapa bisa ada booming itu ...

LUCK, alias nasib. Yah, ini faktor dunia gaib. Hhhahhaaa .. Kalo memang hoki, mau buka jalur kemana aja mah, bisa dapet duit ..

Sepanjang karir bisnis aku, satu yang bisa kusimpulkan. Tidak Mudah Mengekspor Keluar. But this is where the fun is. Itulah seninya, cuma pebisnis sejati yang bisa melakukannya. Itulah makanya aku salut ama si kancutrobek dari Blue Airlines, pengusaha tiket yang punya 6 export license (Wew!). Pebisnis tulen, men ... Imbang-imbang sama si Kaleb (UK), atau Carrefour (Prancis), perusahaan legendaris yang punya banyak export license.

Ayo, GM yang belum punya export license, buka dong, jalur perdagangan. Analisa negara tujuan, worth it gak eksport kesana? Buka diplomasi dengan orang-orang asing. Ekonomi eIndonesia lagi gak menguntungkan. Daripada bunuh-bunuhan, mending jualan di negara orang. Susah? Ayolah, kamu pengusaha kan? Bukan sekedar clone-master, kan? 😛

Peserta Lomba Menulis

Salam,

Bong
Kader IDS