[VS] BUDGET-TAX-CUSTOM !!!
Masila
Gak usah basa-basi, langsung aje ye...
Baru-baru ini ada artikel dari saudara Sunardi mengenai lemahnya kongres bulan lalu. Saya secara pribadi tidak setuju dengan artikel tersebut, terutama mengenai permasalahan pajak.
Dalam pandangan saya, perumusan Rancangan Undang-Undang Perpajakan eIndonesia sudah layak dan sepantasnya berada di tangan eksekutif bukan di tangan legislatif. Pemerintah sebagai lembaga eksekutif negara akan membawa rancangan undang-undang tersebut ke rapat kongres dan mempresentasikan maksud penerapan tarif pajak bila mau diadakan perubahan. Nanti, kongres akan menilai apakah proposal ini dapat dipertanggungjawabkan atau tidak, apakah sesuai dengan kondisi perekonomian saat ini. Kongres dapat menerima, menerima dengan beberapa perubahan, atau menolaknya.
Mengapa sih harus eksekutif bukan legislatif?
Karena pemerintahlah yang mengerti mengenai pos-pos pengeluaran negara. Mereka yang tau program-progam yang ada di Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian/Lembaga. Mereka yang tau biaya-biaya yang dibutuhkan untuk menjalankan program-program tersebut... Bukan Kongres!
Misalnya kita tau bahwa kita butuh menurunkan pajak agar banyak investor asing datang ke Indonesia untuk mengeksplor Titanium kita... Tapi di sisi yang lain negara butuh pendapatan pajak untuk membiayai program penting semisal pendidikan atau booster semangat bagi nubi-nubi hasil babyboom kecil baru-baru ini.
Kongres hanya melihatnya dari satu sisi, sedangkan pemerintah bisa melihatnya dari kedua sisi...
Pertimbangan-pertimbangan dari kacamata pemerintah tentu akan lebih matang dari para wakil rakyat di gedung kongres.
Jangan sampai investor masuk, penerimaan pajak negara bulan depan akan meningkat, tapi puluhan nubi terlantar dan out dari game ini.
Lalu seperti yang sudah sering sekali saya ungkapkan, dan kembali saya kemukakan...
Mohon pemerintah memfasilitasi untuk diadakan rapat besar antara pengusaha, buruh, ABeRI, dan pihak-pihak terkait mengenai tarif pajak yang pas untuk negara ini. Misalnya tarif minimal dan maksimal ataupun terobosan2 di bidang perpajakan.
Selama ini bila negara kekurangan dana, apa yang dilakukan? PRINT IDR!!!
Terlalu banyak print IDR tanpa perencanaan dan perhitungan yang matang akan menghancurkan monatery market di negara ini, sedangkan pendapatan pajak akan memutar uang yang sudah ada di negara dan relatif lebih aman terhadap fluktuasi harga monex.
Kalau bisa dibuat cadangan uang negara, batas minimal yang harus ada di NBI. Sehingga tetap terdapat nada cadangan bila terjadi force majeur atau hal-hal lain.
Dan sebagai penutup...
KITA PUNYA BANYAK ANAK PAJAK!
Kalau tidak salah hitung, minimal ada 7 orang yang saya kenal.
Pernah nggak pemerintah konsultasi sama anak2 pajak di RL?
Mereka sudah dibekali dan mengaplikasikan sistem pajak di RL, mungkin saja keahlian profesional mereka dapat berguna juga di eRepublik...
Tanya yah 🙂
Dunia Ini Takkan Berwarna Bila Tiada Merah Di Sana
-by dede bayi since 90s-
Comments
MasilaxXx!!! Bobo lagi...
keduaxxxx !
hihihi..
wahhhhhh!!!! aku anak teknik loh...kok skill gw harvester yeh...jauh2 sekolah gw jadi pembajak padi juga...huahahaa
vote *derfajr*
satujuu!
http://www.kaskus.us/showthread.php?t=5051621
oh...anak pajak di erep lebih dari itu om
saya tak mengerti pajak..
hanya ingin perang..
setuju sama TS
/me numpang eksis
sayangnya aku setuju sama ide om, masalahnya gini om, untuk merumuskan berapa besaran tarif pajak itu kan ada ilmu khusus, kalo ga salah keuangan publik apa keuangan negara gitu, dan itu kalo di RL cuma bisa didapet di tingkat S2, ada ga yang ngambil mata kuliah itu? kalo orang pajak menurut aku, kayaknya cuma paham sebatas administrasinya aja, bukan perumusannya (menurut aku lho ya), nah kalo kita udah ngerti tentang ilmu perumusan pajak itu, kan kita perlu data data untuk mencari dasar pengenaannya, misalnya income tax didasarkan pada data total salary di suatu negara, VAT didasarkan pada nilai sales di suatu negara, nah apakah admin memfasilitasi data data tersebut? menurut aku belum, liat aja country stats, GDP sama average salary aja blom bener, CMIIW
hu um cutie... data itu yang gak dapet... dulu pernah nanya kiri kanan.. ada gak tools buat ngitung gdp.. rataan gaji... tingkat konsumsi.. total produksi.. berapa pekerja aktif dsb... gak nemu... mungkin kalo bisa dapet data2 itu bisa lebih baik penentuan pajaknyah... kalo sekarang kan.. terbatas banget dasar analisisnya.. makanya sering pake asumsi ajah.. CMIIW
Taxation itu lebih ke Policy Making, banyak rumus yang dihitung dan itu ribet bener. Apalagi kalau melihat fungsi pajak itu sendiri yang bukan sekedar sumber pemasukan negara, tapi juga sebagai instrumen insentif-disinsentif untuk mendukung kebijakan-kebijakan ekonomi.
Kalau di erepublik, saya lebih melihat fungsi pajak yang kedua itu. Yaitu sebagai instrumen pemerintah untuk mendorong atau menahan produksi dan permintaan. Jelasnya begini:
-PPH / income tax turun -> dorong produksi
-PPH / income tax naik -> tahan produksi
-PPN / VAT turun -> dorong masyarakat untuk belanja (dorong demand)
-PPN / VAT naik -> tahan masyarakat untuk belanja (tahan demand)
Seharusnya Taxation bisa sekaligus untuk menjaga kesenjangan pendapatan, kalau pajak bisa diset berdasarkan variabel pendapatan atau mungkin variabel Q perusahaan untuk konteks erep. Cuma sayangnya di erep masih berlaku pajak flat. Cuma dibedakan oleh variabel jenis industri aja.
kalau data kagak ada... apa perlu dibikin sensus (bukan survey) ya? >_
Setuju ama om Avant. Berhubung game mekanik yang terbatas, ujung-ujungnya hanya bisa seperti itu. lebih ke mindset sih menurutku, dan congress harus lebih berani untuk membahas dan mengatur perubahan pajak.
setuju sih... cuma kan asumsi aja yang dipake tanpa bisa dievaluasi kebijakan pajaknya secara kuantitatif.. berapa tingkat pajak yang bener-bener dibutuhkan.. 1%, 5%, 10%, 99%, selagi masih make asumsi.. ya kebijakannya tentu sulit dievaluasi.. ahh.. kekecilan itu 1%.. ahh kegedean itu 99%... tapi indikator kuantitatifnya kita gak bisa liat... so... we keep assuming... (karena keterbatasan game mechanic sih..)
Gak usah basa-basi, langsung aje ye...
gua vote del..
Gak usah basa-basi, langsung aje ye...
gua ngerusuh
Gak usah basa-basi, langsung aje ye...
jgan mrah dah ma gua ,, wong namanya aja udah perusuh
Gak usah basa-basi, langsung aje ye...
page one habis ,, krena di rusuh ama si perusuh.. -by dede bayi since 80s-
mantap nih. Ayo Kamijo bikin rapat luar biasa.
wihh... anak pajak.... baru tau pajak bisa buat anak...
ya ampun ngeri2 lah yang komen2 disini!!!
gw manut aja ah!!
ajak ibu Sri Muliani maen eRep
emg banyak anak pajak kok
/me cari2 badmail 😛
cutiechan..harusnya mereka ngerti sih..krn klo gak salah nie..pas kuliah dapet teorinya 😛
ada satu orang yg gw kagumi data2nya... vladimir sapa gt..
coba aja dikontak dianya 😃
CMIWW
numpang eksis juga 😃
/me tendang balik ke goa 😃