[VS] BUDGET-TAX-CUSTOM !!!

Day 1,011, 07:16 Published in Indonesia Indonesia by Masila

Gak usah basa-basi, langsung aje ye...

Baru-baru ini ada artikel dari saudara Sunardi mengenai lemahnya kongres bulan lalu. Saya secara pribadi tidak setuju dengan artikel tersebut, terutama mengenai permasalahan pajak.


Dalam pandangan saya, perumusan Rancangan Undang-Undang Perpajakan eIndonesia sudah layak dan sepantasnya berada di tangan eksekutif bukan di tangan legislatif. Pemerintah sebagai lembaga eksekutif negara akan membawa rancangan undang-undang tersebut ke rapat kongres dan mempresentasikan maksud penerapan tarif pajak bila mau diadakan perubahan. Nanti, kongres akan menilai apakah proposal ini dapat dipertanggungjawabkan atau tidak, apakah sesuai dengan kondisi perekonomian saat ini. Kongres dapat menerima, menerima dengan beberapa perubahan, atau menolaknya.


Mengapa sih harus eksekutif bukan legislatif?
Karena pemerintahlah yang mengerti mengenai pos-pos pengeluaran negara. Mereka yang tau program-progam yang ada di Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian/Lembaga. Mereka yang tau biaya-biaya yang dibutuhkan untuk menjalankan program-program tersebut... Bukan Kongres!


Misalnya kita tau bahwa kita butuh menurunkan pajak agar banyak investor asing datang ke Indonesia untuk mengeksplor Titanium kita... Tapi di sisi yang lain negara butuh pendapatan pajak untuk membiayai program penting semisal pendidikan atau booster semangat bagi nubi-nubi hasil babyboom kecil baru-baru ini.
Kongres hanya melihatnya dari satu sisi, sedangkan pemerintah bisa melihatnya dari kedua sisi...
Pertimbangan-pertimbangan dari kacamata pemerintah tentu akan lebih matang dari para wakil rakyat di gedung kongres.
Jangan sampai investor masuk, penerimaan pajak negara bulan depan akan meningkat, tapi puluhan nubi terlantar dan out dari game ini.


Lalu seperti yang sudah sering sekali saya ungkapkan, dan kembali saya kemukakan...
Mohon pemerintah memfasilitasi untuk diadakan rapat besar antara pengusaha, buruh, ABeRI, dan pihak-pihak terkait mengenai tarif pajak yang pas untuk negara ini. Misalnya tarif minimal dan maksimal ataupun terobosan2 di bidang perpajakan.
Selama ini bila negara kekurangan dana, apa yang dilakukan? PRINT IDR!!!
Terlalu banyak print IDR tanpa perencanaan dan perhitungan yang matang akan menghancurkan monatery market di negara ini, sedangkan pendapatan pajak akan memutar uang yang sudah ada di negara dan relatif lebih aman terhadap fluktuasi harga monex.
Kalau bisa dibuat cadangan uang negara, batas minimal yang harus ada di NBI. Sehingga tetap terdapat nada cadangan bila terjadi force majeur atau hal-hal lain.



Dan sebagai penutup...
KITA PUNYA BANYAK ANAK PAJAK!
Kalau tidak salah hitung, minimal ada 7 orang yang saya kenal.
Pernah nggak pemerintah konsultasi sama anak2 pajak di RL?
Mereka sudah dibekali dan mengaplikasikan sistem pajak di RL, mungkin saja keahlian profesional mereka dapat berguna juga di eRepublik...
Tanya yah 🙂




Dunia Ini Takkan Berwarna Bila Tiada Merah Di Sana
-by dede bayi since 90s-