[VOS] Bab 2 : Gedung Merah

Day 834, 08:35 Published in Indonesia Indonesia by sjahrir

Day 834 of the New World
http://i655.photobucket.com/albums/uu275/pradhana2004/IMG_0031_resize_resize.jpg">

Gedung Merah; Day 833
Gedung pusat Parta Komunis eIndonesia. Hanyalah sebuah bangunan 3 lantai bergaya modern-sederhana, yang terinspirasi dari Gedung Pusat CCCP di Moskow. Semua orang awam yang pertama melihatnya akan berpikiran bahwa gedung ini bernuansa suram. Catnya yang putih mulai mengelupas, tamannya yang terkesan rimbun akan pohon, serta hiasan-hiasan propaganda khas sebuah partai komunis. Nama julukannya pun, yang terdengar suram dan berkesan angker - Gedung Merah -, akan membuat orang awam untuk berpikir dua kali untuk mendekatinya.

Walaupun begitu kesan suram dan angker itu akan sirna bila dilihat lebih cermat. Tiadanya pagar tinggi serta pintu gerbang yang megah, menandakan bahwa gedung ini menyimbolkan keterbukaan dan suasana friendly kepada rakyat. Kesan sederhana dari gaya bangunannya menyimbolkan bahwa partai ini mempunyai visi sederhana. Hanya satu kekhasan dari gedung ini dibandingkan gedung-gedung di sekitarnya. Lambang dari sebuah ideologi kekirian dan terbuat dari plat baja biasa, yang dibentuk oleh tangan-tangan dingin pendahulu, dipajang di atas atap menghadap jalan besar. Cerita dari para kader partai mulai bersliweran mengenai lambang itu, bahwa eksistensi partai ini akan sirna ketika lambang itu jatuh dari gedung merah ini. Tetapi untuk sementara, lambang itu masih terlihat kuat. Menopang harapan dari para kadernya.

Ketika memasuki gedung merah tersebut, melewati pintu dari kayu yang cukup tebal, maka pertama kali akan memasuki ruangan lobi yang cukup luas. Tidak ada pengamanan yang berlebihan dalam lobi tersebut, sehingga sulit untuk membedakan antara kadernya atau orang non-kader. Pengamanan yang ada hanya berupa cctv di tiap pojok lobi tersebut, walaupun nampak berumur cukup tua. Tidak akan ada decak kagum bila memperhatikan gaya interior lobi tersebut. Hanya ruangan persegi biasa, beralaskan ubin polos berwarna abu-abu. Dindingnya pun hanya diselimuti dengan wallpaper kusam. Satu-satunya yang memeriahkan suasana lobi tersebut hanyalah sepasang bendera di samping tangga besar yang menanti di ujung lobi. Di sebelah kanan, tampak bendera merah putih menempel pada suatu tiang. Di sebelah kiri, tampak bendera merah polos dengan lambang ideologi kekirian tersebut. Entah disengaja atau tidak, perletakan bendera merah polos itu sangat terkesan untuk mendukung ideologi partai tersebut.

Ketika berjalan melewati lobi itu, dan berbelok ke kiri, maka disanalah terdapat lorong dimana mengarah pada ruangan Biro Kaderisasi. Ruangan tersebut ditempatkan sedemikian rupa agar penjaringan kader baru berjalan lancar, tanpa adanya keruwetan birokrasi. Ditambah lagi ruangan itu akan mudah terjangkau bagi para calon kader yang iseng berkunjung dan ingin mencari informasi. Apabila berbelok ke kanan, hanya ada pintu kecil dengan plakat bertuliskan -Ruang Keamanan-, dimana berisi ruang kerja, ruang loker serta ruang kontrol cctv.

Biro Kaderisasi; Day 833
Memasuki lorong di sebelah kanan lobi tersebut, maka para calon kader atau pengunjung biasa sekalipun, akan berdecak kagum. Lorong itu beralaskan karpet tebal dengan guratan pola abstrak berwarna duo hitam-putih. Kanan kiri dinding lorong itu tidak sekedar dinding kusam, melainkan bak pameran lukisan. Lukisan propaganda serta gambar-gambar penyemangat kaum buruh dan petani, serta tulisan-tulisan besar khas propaganda, yang menjadi pengisi harian pameran lukisan lorong tersebut. Lorong yang disetting minim cahaya itu, makin mendukung sinar lampu redup yang mengarah pada masing-masing lukisan dan gambar.

Inilah strategi baru dari pengurus Biro Kaderisasi periode sebelumnya, bahwa para calon kader ingin dimanjakan matanya dan pikirannya dengan memadukan seni serta propaganda. Lalu di ujung lorong tersebut nampak pintu cukup besar, dimana di atas kusen teratas terdapat plakat cukup besar dengan font Times New Roman
BIRO KADERISASI
- tempat persalinan revolusi dilahirkan -

Propagandapun dijual pada nama sebuah ruangan. Karena propagandalah yang menjadi kekuatan dan esensi dasar bagi partai yang mau menjalankan ideologi kekirian tersebut. Berbeda dengan hari biasanya dimana ruangan itu terbuka lebar bagi siapapun, namun hari itu pintu tersebut tertutup rapat. Rapat bagai mengunci sebuah rahasia.

Dering telepon; 04.03 AM
Walaupun terkunci rapat, tidak ada satupun barang berharga di dalam ruangan Biro Kaderisasi tersebut. Yang ada hanyalah kertas-kertas dokumen serta meja-meja para pengurus. Yang mungkin menjadi barang berharga, adalah brankas yang berada di belakang meja Sang Pengurus biro ini. Meja itu hanyalah meja biasa dari kayu. Berukuran luas penampang 1,5 X 1 m, tergeletak dokumen-dokumen berserakan, sebuah telepon, plakat nama, dan sebuah asbak penuh puntung rokok.

Plakat itupun belum diganti namanya semenjak pergantian pengurus baru. Bahkan ruangan itupun masih tercium gaya kepengurusan yang lama. Pengurus yang baru ini tidak begitu mempedulikan mengenai interior ruangan. Namun hanya satu yang digantikan. Pigura besar yang membingkai foto besar pengurus yang lama, sebelumnya menghiasi dinding di belakang meja, kin sudah tak nampak. Kini tergantikan oleh bentang bendera merah putih yang suci. Alasannya pun sederhana, bahwa Pengurus yang baru ini tidak mau mencium bau martabak di dalam kantornya.

Satu-satunya penghuni di ruangan tersebut pada jam 4 pagi hanyalah kesunyian serta terang rembulan yang menerawang jendela ruangan tersebut. Sudah tidak ada keaktifan lagi, bahkan khusus hari itu, kesibukan gedung merah terpusat pada ruang sidang. Huru-hara politik belakangan, membuat partai ini menunjukkan sikapnya kepada pihak luar. Oleh karena itulah, semua kader dan pengurus partai, tak terkecuali petugas keamanan, berkumpul di ruang sidang itu. Khusus hari itu.

Tiba-tiba penghuni baru ruangan tersebut bertambah. Dering telepon. Dering itu mengisi kesunyian dari ruangan tersebut. Tidak ada yang mengangkat. Dering pertama berlalu, dering kedua, hingga dering kelima. Di telepon tersebut terpasang mesin perekam, dimana hingga dering kelima tidak ada yang menjawab, maka akan tersambung pada pita rekaman.

Dan dering kelimapun berlalu. Lalu pita rekaman pun berputar dan menyampaikan pesan otomatis.

&quot😉isini Biro Kaderisasi PKeI. Mohon maaf apabila tidak ada yang melayani. Mohon tinggalkan pesan pada bunyi klik berikut. Terima kasih."

KLIK

"........dengarkan baik-baik, mulai saat ini, anggap saja jumlah kadermu berkurang satu.........."

KLEK
[Bersambung]
======================================== =========================
Semoga terhibur, sebab hanya ini yang pantas aku lakukan

Bukan sekedar kata-kata,
Bukan sekedar goresan tinta,
Melainkan semangat sosialisme yang membara....

Salam solidaritas

Sjahrir,
kader PKeI dan Pelayan NUBI