[TANAH AIRKU TERCINTA SERIES] ERA GILA BELAJAR DAN KARIR POLITIKKU...

Day 559, 18:48 Published in Indonesia Indonesia by Wonder Forward
JGN LUPA VOTE DAN SUBSCRIBE!

- Masa gila membaca
Learn learn and learn
Crazy learning, mad love
It spurs you beyond heaven or hell
To the speed of comet and light
Away! Blight of darkness, here cometh a light of knowledge!

Tentu saja lama-lama pun aku malu mengemis, terutama sehabis insiden dapet Rumah itu. Lagipula, ketika skill gawe ku semakin tinggi semakin mudah dapat gaji, dan tidak perlu harus beli makanan mahal lagi. Aku menemukan sumber lahan penghasilan baru: membujuk teman main erep. Lalu setelah dia level 6, dia akan menambah kocekku 5 G. (Tentu saja ada beberapa bug, tapi overall saya tidak terlalu miskin…)

Saat pertama kali aku mulai main, dunia sedang berada dalam kesenyapan. Tidak ada perang sama sekali karena module perang sedang diubah. Itu adalah masa kegalauan, masa stagnasi ekonomi, masa di mana semua barang serba bersaing murah, dan masa kekacauan wellness. Banyak orang frustrasi waktu itu, terutama orang Indonesia. Kang Bolo pun meratap di shoutnya, karena program warnya tidak jalan… Tapi jelas fondasi buat presiden berikutnya sudah terbentuk (kabarnya gudang-gudang senjata, suntikan, pangan, dan tiket penuh sesak--- demikian juga musuh punya tapi siapa yang lebih siap? Well.. kalian bs lihat sendiri di bab V).

Untuk para pemain Erep, perang adalah sarana menaikkan wellness yang tercepat dan terbaik. Sebuah negeri yang memiliki RS Qualitas 5 bisa mendapatkan suntikan 50 wellness sehari (tidak terhitung ongkos perang). Lalu setelah dua minggu aku bermain, barulah aku bisa turun perang untuk pertama kalinya.

Fitur perang sendiri sangat simple. Setiap kali perang kita turun -10 wellness, dan kita berperang untuk menambah/mengurangi angka tembok suatu wilayah yang kita serang. Dalam waktu 24 jam ketika perang berakhir, jika angka tembok masih berada di wilayah tengah antara perbatasan dengan underground, maka perang dilanjutkan untuk keesokan harinya. Tetapi jika musuh berhasil menghalau penyerang sampai ke wilayah perbatasan (no man’s land) tombol menghalau musuh bakal nyala dan perang berakhir dengan kemenangan yang bertahan. Demikian juga sebaliknya.
Kembali ke kondisi keuangan sebelum perang meletus. Kawan-kawan yang kurekrut belum banyak. Uang belum lagi bertumbuh dan berbuah.

Jadi karena tidak bs ngapa2in selain WnT, aku membaca. Kubaca semua wikipedia soal erep. Kubaca mengenai Indonesia. Kubaca mengenai PEACE GC, ATLANTIS, cara jadi kongres, peperangan, sejarah perang USA-Canada, French Toast, South Africa, Australia, Book of Dio, Dioisme, Pakistan. Aku tenggelam dalam dunia informasi penuh intrik dan diplomasi, tak habis-habisnya fantasiku mengawang membayangkan seandainya… Seandainya aku bisa… jadi menteri, jadi diplomat, jadi kongres! Wuih!
Kulanggani koran-koran luar negeri yang bahasanya masih bisa kubaca (saat itu gw kaga tau ada google translate…). Lalu, pikiranku mulai berubah. Chiruu dan Hypno bicara soal angan-angan mereka menjadi pemilik perusahaan, menjadi GM atau pengusaha. Tapi aku sendiri tertarik dengan kata-kata, media, sejarah…

Saat aku Level 6 aku dapat 5 gold. Tapi aku merasa belum mau mencurahkan diri bikin media. Aku berpikir: tahu apa aku? Aku masih ingusan begini…?
Sampai aku bertemu dengan DDB: Dunia Dalam Berita dan Kang n3m0. Kang n3m0 adalah salah satu pemain paling sesepuh di eIndonesia. Beliau adalah mantan presiden, politikus, ahli media dan seorang pemimpin harian paling terkenal di Indonesia, ia juga pemimpin organisasi orang-orang ‘edan’ yang semuanya kuat-kuat, tajir, kaya, ganteng/cantik, bernama TOP (Totally Outlaw Party). Kalau mau dibayangin ini kaya squadnya Jepang Tsubasa, atau Akatsukinya Naruto.
Suatu hari pagi buta, aku melihat tawaran pekerjaan sambilan dari kang n3m0 di hariannya yang dwibahasa. Nah saat itu ia baru menerbitkan sebuah artikel berbahasa Indonesia, dan ia ingin ada yang menerjemahkan artikel buatannya ke bahasa asing. Gajinya lumayan. Tanpa pikir dua kali langsung saya email dan saya cari di IRC. Ternyata ada Kang n3m0 dan ia langsung menyuruh saya kerja (masa probation). Naskah itu sendiri sepanjang kurang lebih 7 halaman A4, satu setengah spasi. Isi beritanya seperti seputar Indonesia, ada berita luar negeri ada dalam negeri, bahkan ada wawancara dengan seorang Anti Dioist. Dalam 1 jam aku menyelesaikan translation itu dengan perasaan kagum dan menggebu. Bahkan saat diserahi translation kang n3m0 sampai heran kok cepat amat, tapi kuterima upah 1 gold dari dia! Happy! Hore! Upah 2 minggu kerja bisa didapat dalam 1 jam!

Aku menerjemahkan buat kang n3m0 2 kali seumur hidupku, sejak saat itu entah kenapa DDB tidak terbit lagi. Padahal asyik aku membaca berita-beritanya, bahkan sampai cari websitenya, tapi hanya sampai di situ. Aku sibuk belajar. Tidak berniat menulis. Buat apa menulis? Toh sudah banyak yang menulis. Toh aku belum tahu apa-apa?

Kegilaanku belajar mengerikan sekali, hingga banyak orang di kemudian hari menyangka aku adalah pemain lama yang sesungguhnya hidup kembali. Aku hanya bisa tersenyum simpul. Itu artinya keceriwisanku akhirnya berbuah.
“Habis kamu tahu banyak sekali…” celetuk beberapa orang.
Sungguh mengerikan bahwa klaim mereka tidak benar. Betapa aku menyesal tidka mengetahui tentang game ini sebelumnya. Kayanya asyik udah berjuang sejak zaman Beta, dibantai2 alucard, atau barang2 nge-gang-bang zaney si pitung; tetapi ya sudah, toh bulan februari – juni aku bermain adalah hidupku yang tiada duanya.
Toh kemudian aku belajar hal berikutnya: Bagaimana jadi anggota DPR, bagaimana men-Take Over suatu negeri, kemudian bagaimana menjadi… seorang penulis media yang baik…

- Partai Pilihan Pertamaku dan Sampai Kini dan Akibatnya�
Partai pertama di Indonesia adalah Narcissist
Partai terkuat adalah IDS
Kalau Ideologi dunia sih gue dulu sempet kepincut Komunisme
Mau sih masuk PKeI
Tapi akhirnya…

Selamat. Anda sudah sampai level 7! Anda bisa masuk ke dalam sebuah Partai! Dengan masuk Partai anda bisa menjadi Ketua Partai, Anggota Kongres (Caleg), atau bahkan Capres!!!
Mmkay. Kubuka lembaran partai. Ada banyak partai di sono. Mulai dari yang paling top: Indonesian Defensive Socialist, anggota 500 orang. Beuh! Banyak amat? Memang doi Partai terbesar di Indonesia. Lambangnya agak aneh, karena kecil gambarnya, dan kesannya merah darah tua dalam lingkaran. Geli (sori IDSers 😃) Nomor dua PReI (Partai Republik eIndonesia). Lambangnya oke, keren, cool, apik. Mmm.. di wiki katanya didiriken anak-anak Bandung, komunitas gamers terutama managerzone dan ikariam. Lalu ada Partai Rakyat Merdeka, logonya hijau, perisai, dan kelihatannya keren. Pejuang gitu kesannya. Lalu PKeI dan Narcissist. PKeI dengan lambang arit dan palunya mengingatkanku bahwa paham Komunisme setidaknya selalu diuji coba terus menerus bahkan dalam dunia maya sekalipun, dan Narcissist adalah partai paling aneh yang pernah kudengar. Partai cinta diri?

Pada akhirnya, meski 80% hatiku kepingin memilih PKeI, aku kecantol ama logo PReI yang indah. Burung merpati biru indah berlatar merah putih. Apik. Modern. Dan moderat. Presiden bulan itu pun dari PReI, kanga ban. Jadi aku joinlah PReI.
Logo memang dahsyat…
Belakangan pas ngobrol sama para sepuh PReI, ketahuan bahwa yang rancang logo itu juga kang aban 😃.

Aku join partai karena Logo. Konyol kan? Di dunia ini hanya di Erep bisa terjadi hal seperti ini… Tapi pada akhirnya aku tidak menyesal sama sekali masuk PReI.
Kang Aban baik sekali kepadaku. Ia yang pertama kali berkata kepadaku: “Mau masuk kongres?”
“Wah mau donk!”
“Oke. Sini gue ajarin. Lu pindah partai ke IDS?”
“Lha? Napa pindah partai?”
“PReI nitipin calegnya ke IDS. Jadi elu nyalonin atas nama PReI.”
Langsung aku kurang senang, “Lha, abis jadi DPR gimana?”
“Ya balik ke PReI lah. Ini biar kita semua bisa meliputi semua wilayah dan memperbesar angka kemenangan kongres.”
Saat itu aku juga sedang mempelajari mengenai ihwal pemilu. Fitur paling menarik di Erepublik ini tentu saja adalah posisi kepolitikan itu sendiri. Posisi kepolitikan diatur lewat partai-partai.
Partai 5 besar pada hari H-1 sebelum pemilu (ketum, kongres, atau presiden) berhak mengajukan calonnya. Nah, ceritanya saat itu, pada bulan sebelumnya, partai IDS-PReI sudah berkoalisi. Kali ini mereka tidak ingin lagi kecolongan seperti bulan sebelumnya oleh kader-kader PKeI. Pada pemilu bulan Jan-Feb, PKeI sangat hebat koordinasinya, hingga bisa menggondol banyak sekali kursi meski anggota mereka jumlahnya relative sedikit (150 orang). Bandingkan dengan koalisi IDS – PreI (waktu itu jumlahnya baru 600 orangan dan jumlah penduduk Indonesia masih 4000-an)…
Dengan hati dag-dig-dug aku keluar dari partai PReI setelah koordinasi sama kang trixi dari IDS, lalu pesen tiket dan terbang ke Hobart, Tasmania. Setelah jalan-jalan nengokin anjing Tasmania, Wombat, Emu, dan Platypus bukan Play typhus (ngeri ah…) aku mendaftarkan diri di Cabang IDS setempat dengan melampirkan presentasi. Kata Kang Aban tidak usah, tapi aku berpikir untuk menunjukkan keseriusan, aku harus berpresentasi. Kampanye memang kurang begitu efektif di Erepublik, tetapi setidaknya aku harus mengeluarkan kata-kata. Setelah selesai mengarang pamphlet, namaku diajukan ebagai caleg resmi IDS di Tasmania. Presentasiku masih kusimpan sampai hari ini. Bentar… linkn.

Proses pemilu merupakan hal yang mendebarkan. Aku memvote untuk diriku sendiri pada tanggal 25. Lalu kupanggil semua teman-temanku, downline-downline dan frontline erep gw. Sampai tengah malam aku masih unggul suara 6-2. Tapi besoknya, wuih ngeri, lawan hendak menyusul jadi 6-4. Kupanggil spare votersku (bukan sapi, gw belon tau sapi…) dan meningkat! Ajaib, bahkan teman2 yang kaga sms pun ada yang terbang bela-belain demi gua! Percaya atau tidak, gw belum genap sebulan saat itu. Gw menang dengan 10 vote melawan kader PRM veteran yang juga bercokol di Hobart!

Senang rasanya jadi congressman. Senang bisa duduk di eSenayan. Senang dapat angpau 5 gold. Senang bisa jadi orang penting die Indonesia tercinta. Ingin rasanya berbakti luar biasa. Semua ini terwujud karena masuk partai, semua terwujud karena aku tidak salah memilih logo awalnya…
Meski sedih juga pas rapat pertama, saya langsung dijerumuskan jadi sekretaris kongres… (sob).. Tapi itu bab lain rasanya. Bab tentang Inez la secretary…

Bab V dan VI dipublish senen depan thanks 😃