"Blusukan" di eRepublik

Day 1,877, 09:15 Published in Indonesia Indonesia by Janisatya Dido Pranata
(Java, eIndonesia) Rupanya fenomena Jokowi atau yang lebih umum disebut Jokowi Effect tak hanya berhenti setelah terpilihnya Beliau sebagai Gubernur DKI Jakarta. Dengan gaya kepemimpinannya yang khas, mantan Walikota Solo ini memperkenalkan sistem pendekatan tanpa jarak antara pemimpin dengan rakyatnya. Bagi sebagian orang tentu sangat mendukung program ini, mengingat sifat birokrasi begitu kental di otak para pemimpin kita. Namun tak sedikit juga yang menganggap hal ini sebagai bagian dari pencitraan semata.

Pencitraan atau bukan, faktanya program ini mampu membuat rakyat merasa lebih dekat dengan pemimpinnya. Mereka dapat berinteraksi langsung, bahkan menyampaikan keluh kesahnya kepada sang pemimpin. Sementara di sisi lain, sang pemimpin juga bisa tahu dengan jelas bagaimana kondisi di lapangan. Tidak akan ada lagi kesempatan bagi orang-orang yang mencari muka dengan gaya ABS alias Asal Bapak Senang, karena sang pemimpin mendapatkan semua informasi benar-benar dari orang pertama.

Sebagai seorang Warga Negara eIndonesia, otak saya jadi tergelitik untuk berfikir. Game eRepublik ini terkenal karena mengadopsi berbagai segi kehidupan di dunia nyata, mulai dari politik, ekonomi, sosial dan budaya dengan begitu detailnya. Adakah kemungkinan bagi para pemimpin di sini (Presiden eIndonesia terutama) untuk menggunakan cara "blusukan" ala Bapak Jokowi? Lantas, bagaimana caranya?

Setelah saya berfikir matang-matang, rupanya hal itu bukannya tidak mungkin. Seperti yang telah kita ketahui bersama, di dalam game ini juga tersedia fitur yang mirip dengan Facebook, yang memungkinkan teman-teman sesama Komunitas, entah itu satu Partai atau satu Kesatuan Militer, untuk membaca status kita. Misalnya saja, jika Presiden hendak melaksanakan program tertentu, ia bisa mensosialisasikannya dengan mudah lewat status ini. Selain itu dari segi psikologi rakyat juga akan merasa lebih dekat dengan pemimpinnya karena Sang Pemimpin selalu hadir untuk mendengarkan setiap kritik dan saran mereka. Jika saja para pemimpin kita baik itu Ketua Partai, anggota Konggres hingga Presiden mau memanfaatkan hal ini, pasti efeknya juga tak kalah hebat dibandingkan dengan "Blusukan"nya Pak Jokowi. (jdp)