[PKS - Lomba] Paradise Of Raja Ampat

Day 1,966, 06:53 Published in Indonesia Brazil by MR Anonymous98

Karena ane tinggal di Bekasi dan gak ada yang menarik, ane promo Raja Ampat aja ya



Photo Raja Ampat:












Pengalaman In Raja Ampat

Note: From My Blog

Sorong lewat Makasar seharusnya perjalanan yang biasa saja. Dengan transit kurang dari 1 jam, Jakarta - Sorong dapat dicapai kurang dari 5 jam. Itu sebabnya, dengan jadwal berangkat pukul 5 pagi dengan Merpati, ane sudah dijadwalkan untuk mulai menyelam sore hari. Apa lacur, perjalanan ke Sorong harus ane tempuh lebih panjang dari perjalanan Jakarta - London. Terbang dari Jakarta jam 5 pagi di hari Sabtu ane tiba di Sorong baru hari Minggu pukul 9 pagi. Total 28 jam perjalanan. Pesawat dari Makasar ke Sorong yang rencananya berangkat 1 jam setelah kami mendarat di Makasar, dipakai untuk tujuan lain. Dan kami pun terlunta-lunta di Bandara Hasanudin sampai pukul 7 malam akhirnya digelandang ke sebuah hotel melati yang lebih mirip motel esek-esek. Pukul 2 pagi kami mendadak dibangunkan untuk berangkat ke bandara karena pesawat akan berangkat pukul 5 pagi. Ternyata kami baru diberangkatkan ke Sorong pukul 7 pagi. Jadi, siapa bilang Merpati tak pernah ingkar janji?

Ane baru menyadari kemudian, bahwa bandara di Sorong tidak bisa mendaratkan pesawat di malam hari karena lampu bandaranya dicuri. Itu sebabnya kami pun tidak bisa diterbangkan dari Makasar malam hari. Bandara yang sungguh seadanya ini ternyata tidak menyurutkan ribuan penyelam datang ke Raja Ampat untuk menikmati wisata menyelam kelas dunia.
Beberapa menit setelah berada di atas kapal motor cepat milik Papua Diving yang akan membawa kami ke Pulau Kri tempat Kri Eco Resort berada, di tepi laut kota Sorong baru terlihat betapa Raja Ampat adalah sebuah kawasan wisata menyelam terkenal. Jajaran kapal-kapal liveaboard yang bertarif ribuan dollar untuk satu trip berkumpul di sini. Sudah jelas tentu pasar dari wisata ini bukanlah wisatawan lokal.

Seperti tahu bahwa kami telah menempuh perjalanan yang sangat melelahkan, Raja Ampat tidak menunggu hingga kami turun ke dalam laut untuk memamerkan kekayaan alam lautnya. Sepanjang perjalanan 2 jam, kami bertemu dengan 3 ekor ikan paus yang sedang melintas. Pemandangan yang cukup langka ini sedikit menghibur kami yang kelelahan.


Kri Eco Resort: Lebih Indah dari yang Terlihat di Internet


Hiburan kedua terbesar setelah menempuh perjalanan yang melelahkan adalah tempat ane menginap: Kri Eco Resort. Ketika berencana ke Raja Ampat dan melakukan riset kiri-kanan, harga Kri Eco Resort adalah tempat yang paling terjangkau buat ane, dibanding Sorido Bay Resort (yang pemiliknya sama dan terletak satu pulau dengan Kri Eco Resort) serta Misool Eco Resort yang bisa membuat setiap penggemar liburan ke laut meneteskan air liurnya. Namun aneng, harganya berlipat kali lebih mahal. Untuk orang dengan pendapatan rupiah seperti ane, tarif 4000an Euro untuk sungguh sangat berat. Bisa buat DP mobil dong, hehehe (catatan: saat ini mungkin di Raja Ampat sudah ada beberapa tempat baru di luar ketiga ini).

Dari melihat foto-foto Kri Eco Resort di internet, ane berangkat dengan ekspektasi yang tidak tinggi. Bersiap tinggal di sebuah tempat khas untuk backpacker bule yang seadanya. Kenyataannya, Kri Eco Resort adalah sebuah resort alami yang memiliki standar pemeliharaan dan pelayanan tidak kalah dengan resort berbintang lima sekalipun. Tempatnya sungguh lebih nyaman, bersih dan menyenangkan dari yang ane lihat di internet. Jadi dengan nyaman, para penyelam yang tinggal di sini bisa hilir mudik tanpa sandal. Setiap kali mau memasuki kamar atau tempat makan, sudah disediakan baskom besar di pinggir untuk membilas kaki dari pasir-pasir yang menempel.



Bukan Tempat Bagi Penyelam Pemula

Ane adalah seorang penyelam berlisensi Open Water. Tergolong pemula. Hanya kebetulan ane sudah melakukan lebih dari 20 kali menyelam, makanya diperbolehkan ikut.

Selain banyak dive site yang arusnya deras, lanskap bawah laut Raja Ampat yang penuh dengan koral hidup yang sangat luas, membutuhkan ketrampilan menyelam sangat baik untuk menghindari rusaknya koral oleh para penyelam yang belum mampu menguasai keseimbangan tubuh di bawah laut. Itulah alasan kenapa kawasan Raja Ampat memprioritaskan para penyelam dengan lisensiadvanced dan jumlah penyelaman yang cukup banyak (minimal 20 kali).

Terbukti, pada penyelaman pertama di sore hari di tempat berarus deras, ane langsung terpisah dari kelompok. Beruntung, Papua Diving membekali setiap penyelam dengan pengait darurat. Alhasil, ane harus mengaitkan diri ke karang keras supaya tidak terbawa arus lebih jauh, untuk kemudian naik sendiri setelah menunggu 5 menit tidak melihat kelompok. Inilah sambutan pertama di Raja Ampat: pengalaman pertama ane terbawa arus kencang sampai terpisah dengan kelompok (anggota kelompok ane terdiri dari para penyelam kelas instruktur).

Selain situs-situs yang masih bagus dan sangat kaya dengan spesies bawah laut, lokasi menyelam yang paling mengesankan dan unik untuk ane di Raja Ampat adalah The Passage. Di tempat ini kita menyelam ke semacam gua di pulau kecil hingga kedalaman 18 meter dan menemukan palung terbuka di dalamnya yang menjadi semacam lagoon untuk bersantai. Lebih menarik lagi, penyelaman di The Passage diakhiri dengan meloncat ke arus kencang yang membawa kita 'terbang' ke laut lepas untuk mengakhiri penyelaman. Ingat ketika Nemo mengikuti rombongan penyu melintasi samudera dengan 'membonceng' arus deras? Ya, kurang lebih seperti itulah rasanya.

Sebagai penyelam yang belum terlalu banyak menjelajah wilayah di Indonesia, ane juga sangat terkesan dengan Manta Point. Situs yang berada di tengah laut ini adalah cleaning station untuk puluhan manta ray. 2 macam manta berdada putih dan hitam berukuran raksasa (terbesar bentang anepnya bisa mencapai 5 meter) hilir mudik ke tempat 'parkir' untuk membiarkan puluhan ikan kecil membersihkan badan mereka. Sama sekali tidak terganggu kehadiran para penyelam yang sedang mengabadikan mereka. Bahkan kita bisa berada dekat sekali (kurang lebih jarak 50 cm saja) dan tidak membuat mereka melarikan diri.

Secara keseluruhan, dari tanggal 19 sampai dengan 25 Januari 2009 tinggal di Kri Eco Resort, ane hanya menyelam di 11 spots yaitu Cape Kri, Chicken Reef, Five Rocks, Mios Kon, Sardine Reef, Manta Point (2 kali), Merpati Reef, Mike's Point, Wasrer, The Passage dan West Mansuar. Berarti, pengalaman menyelam di Raja Ampat bagi ane masih sangat jauh dari cukup mengingat kawasan ini memiliki ratusan spots dengan keunikannya masing-masing.











Salah satu wilayah yang masih mengundang keinginan untuk saya kunjungi di kawasan ini adalah wilayah Misool yang berjarak 4 jam dari kota Sorong yang terkenal dengan dive resort kelas atas: Misool Eco Resort. Sudah pasti harus masuk agenda menyelam saya berikutnya. Tapi entah kapan.

Pilihan untuk melakukan jelajah ke lebih banyak dive site memang lebih baik dilakukan dengan liveaboard, atau tinggal di kapal yang membawa berkeliling. Hal ini tidak saya lakukan, ketika pertama kali ke Raja Ampat, karena saya lebih memilih berada di antara lingkungan setempat. Kurang elok rasanya mendatangi sebuah tempat pertama kali tapi kita hanya berada di kapal terus menerus tanpa menyatu dengan lingkungan. Dengan tinggal di Kri Eco Resort, saya banyak ngobrol dan berinteraksi dengan para pegawai lokal di sana dan sedikit banyak mendapat banyak pengetahuan mengenai berbagai kondisi dan kearifan lokal masyarakat Raja Ampat.

That's My Journey


Keistimewaan Raja Ampat?



Kepualan Raja Ampat memiliki keistimewaan biota laut dan panorama yang eksotik. Kepualauan Raja Ampat terletak di jantung pusat segitiga karang dunia (Coral Triangle) dan merupakan pusat keanegaragaman hayati laut tropis terkaya di dunia saat ini. Bagi waria-waria pencinta biota laut, Raja Ampat merupakan pilihan yang tepat. Keindahan bawah laut Raja Ampat sangat di lindungi jadi tidak bisa sembarangan mencari ikan dengan dopis. Masyarakatpun di anjurkan untuk mencari ikan hanya dengan memancing dan harus terus melestarikan. Beberapa tempat di Raja Ampat dijadikan tempat konservasi bawah laut.

Di mana letak Raja Ampat?



Kabupaten seluas 4,5 juta ha yang sebagian besar berupa perairan ini terletak di barat laut “kepala burung” Papua. Memiliki empat pulau utama: Waigeo, Salawati, Batanta dan Misool, dan 600-an pulau kecil.

Bagaimana ke Raja Ampat?

1. Dari Jakarta terbang ke Sorong dengan penerbangan pagi atau malam. Harga tiket sekitar Rp 3-3,6 juta pp.

2.Dari Bandara Domine Eduard Osok di Sorong ke dermaga hanya butuh 15 menit berkendara.

3.Ada kapal umum ke Pulau Waigeo, tepatnya ke ibukota Waisai, dengan ongkos Rp 120.000 sekali jalan. Memakan waktu 2,5-3 jam.

4. Atau jika sudah pesan dive package ke salah satu resort atau operator live-aboard, staf mereka akan menjemput kita di bandara.

Kapan waktu terbaik?

Oktober-April.

Berapa lama sebaiknya di sana?

Minimal 8 hari (termasuk hari keberangkatan dan kepulangan).

Berapa budget yang harus disiapkan?



Untuk paket menginap 7 malam dengan penyelaman 5,5 hari (per hari 3X atau 4X dives) antara Rp 10-25 juta per orang (tergantung kelas resort atau kapal live-aboard yang dipilih). Minimal 3-4 orang peserta akan membuat biaya lebih murah.

Semua biaya sudah termasuk makan sesuai jadwal, namun di luar tiket pesawat.
Tambahan Rp 250.000 (untuk WNI dan pemegang KITAS) dan Rp 500.000 (untuk WNA) guna membayar tiket taman nasional yang berlaku setahun (1 Januari - 31 Desember).

Selain menyelam, apa yang wajib dilakukan?



1. Soft trekking ke view point di Kepulauan Wayag untuk menyaksikan pemandangan gugusan atol. Bagai cendawan muncul dari perairan hijau turkois yang perawan (lihat foto opening). Dijamin nggak ingin pulang!

Info: Trekking 15-20 menit, mendaki tebing karang tajam yang cukup curam. Wayag terletak di barat laut Pulau Waigeo.

2. Menyusuri laguna di Fam Lagoon dengan boat kecil. Pemandangan kurang lebih sama dengan Wayag, tapi di sini kita menikmatinya dengan mblusuk-mblusuk ke laguna-lagunanya.

Info: Pulau Fam terletak di barat laut Pulau Batanta.

3. Bird watching di Kampung Sawinggrai. Saksikan sang cendrawasih yang berbulu merah menyala menari-nari sebelum mengajak pasangannya kawin. Leher pegal menengadah terus. Tapi terbayar!

Info: Kampung Sawinggrai terletak di Pulau Gam, di selatan Pulau Waigeo. Kita harus berangkat subuh-subuh agar sampai di sana antara pukul 6.00 – 7.00.

4. Hunting Fotografi, oh jelas karena Raja Ampat memiliki ribuan view yang sangat menarik.

5. Foto buat nikahan (Prewedding). selain itu Raja Ampat memiliki banyak tempat yang sexy, hot, dan romantis.



Hal khusus yang perlu disiapkan?



Minum obat anti malaria masing-masing satu tablet seminggu sebelumnya, pada saat di sana, dan seminggu setelahnya; atau sesuai petunjuk dokter. Terutama jika kita masuk hutan untuk bird watching. Nyamuknya super besar dan ganas! ane hampir mati pas disana😑 soalnya ane lupa minum obatnya

Harus menghubungi siapa dan ke mana?



Hubungi mereka jauh-jauh hari, paling tidak 6 bulan. Tidak disarankan untuk go show, sedikit Promosi 😃.
Papua Diving (www.papua-diving.com)
Grand Komodo (www.komodoalordive.com)
Waigeo Dive Centre (email: waigeodivecentre@gmail.com)
Misool Eco Resort (www.misoolecoresort.com)
Queen Scuba (www.queenscuba.com)

Advertise:



Gabung dengan PKS yuk gan! ~ ~ /o/




Thanks.

MR Anonymous98