= opini = Mendemokrasikan Kewajiban

Day 2,280, 20:39 Published in Indonesia Indonesia by def0



Pagi ini, sedikit bingung saya dengan artikel [MoFA] Referendum Aliansi eIndonesia. beberapa hal itu adalah:

1. Rancunya perintah.

Karena itu diharapkan bagi seluruh warga eIndonesia untuk mengisi polling berikut ini:

Form Referendum eIndonesia

anda ini mau survey tingkat penerimaan aliansi baru untuk eIndo dimata emasyarakat (polling) atau membuat pengumpulan jejak pendapat sebagai dasar menentukan arah kebijakan luar negeri eIndo? (referendum).

Ini bedanya:

kalo polling, hasil suara yg masuk akan jadi bahan rayuan anda untuk bicara dengan kongres terkait bergabungnya eIndo dengan aliansi yang anda sodorkan. sehingga targetnya, anda tidak akan terkendala oleh kongres dalam masuknya eIndo dalam aliansi yg anda siapkan.

kalo referendum, hasil suara yg masuk akan jadi bahan legitimasi anda untuk menetapkan gabung tidaknya eIndo dengan aliansi walopun kongres menentangnya. karena anda punya bukti nyata kalo rakyat mendukung langkah anda ketimbang suara kongres yg ber-opposite terhadap keinginan anda.

dan saat ini sepertinya referendum belum sepatutnya keluar, kecuali memang sudah deadlock antara anda dan kongres dalam menentukan arah aliansi sehingga anda merasa sudah sepatutnya erakyat sebangai pemilik suara tertinggi di enegri ini harus menentukan sendiri pilihannya via referendum.





2. Pembodohan demokrasi

jangan sembunyi dibalik kata2 mendemokrasikan keputusan pemerintah. anda adalah pemegang kekuasaan penuh yang dipilih erakyat untuk memimpin kami semua menuju arah yang lebih baik. kalo anda sudah menetapkan tujuan kesuatu arah, maka agar mendapat dukungan erakyat, sosialisasikan lah hingga tercapai kesepahaman yg sama antara erakyat dengan anda terkait pilihan anda soal aliansi. bisa sosialisasi artikel, bisa pembahasan mendalam di mass pm para kumendan MU, bisa di forum2 lain yang anda kuasai sehingga mendapat gambaran sejauh mana dukungan rakyat terhadap arah kebijakan anda.

lah ini, debat ribut2 sama kongres aja gak kedengaran suaranya soal aliansi sudah maen referendum nodong2 rakyat buat iya apa enggak. anda ini pemimpin, kalo cuman bisa lempar ke rakyat untuk making decision ya mending ke laut aja, nemenin spongebob.





3. menabur bibit

dengan menodongkan iya atau tidak dalam form yg anda tawarkan untuk diisi, anda tidak hanya menaburkan bibit perpecahan ebangsa ini kedepannya namun melegitimasi potensial konflik yang akan timbul ketika perjalanan ebangsa ini dalam aliansi tidak mulus. semua orang akan punya bukti yang kuat untuk mendukung atau tidak mendukung damage distribution yg diatur MoD kedepannya. "...ngapain gw ngehit, pan gak dukung itu aliansi kemaren..."





4. polling / referendum tidak menjaring

apapun yang anda harapkan dipengumpulan suara itu terkait aliansi yang anda tawarkan, malah terkesan dilecehkan oleh para pembaca krn dari gambaran sekilas yang ada dikolom komentar, malah ramai dukungan terhadap aliansi lainnya. apakah ini berarti suara rakyat tak lagi dapat menembus tebalnya tembok istana? ataukah perencanaan yg kurang matang dalam sosialisasi atau hal lainnya?


kami berharap, dengan kepemimpinan anda maka ebangsa ini dapat kembali percaya diri dalam melangkah dan tak lagi limbung berjalan. namun sungguh kecewa kami saat melihat anda pun masih melemparkan beban kepundak rakyat hanya untuk sekedar meringankan beban anda dalam memikul tanggung jawab.





..."So, eIndonesia is an empire that can tell, alone from all of the empires, that it had achieved everything that it set out to reach; and its fall was a fall of an empire that has no more goals to attain"

The strongest empire – eIndonesia by Quicksilver



============================== \(^3^)/ ==============================

Viva la revolución!





Makassar, February 17, 2014