= opini = Mendemokrasikan Kewajiban
def0
Pagi ini, sedikit bingung saya dengan artikel [MoFA] Referendum Aliansi eIndonesia. beberapa hal itu adalah:
1. Rancunya perintah.
Karena itu diharapkan bagi seluruh warga eIndonesia untuk mengisi polling berikut ini:
Form Referendum eIndonesia
anda ini mau survey tingkat penerimaan aliansi baru untuk eIndo dimata emasyarakat (polling) atau membuat pengumpulan jejak pendapat sebagai dasar menentukan arah kebijakan luar negeri eIndo? (referendum).
Ini bedanya:
kalo polling, hasil suara yg masuk akan jadi bahan rayuan anda untuk bicara dengan kongres terkait bergabungnya eIndo dengan aliansi yang anda sodorkan. sehingga targetnya, anda tidak akan terkendala oleh kongres dalam masuknya eIndo dalam aliansi yg anda siapkan.
kalo referendum, hasil suara yg masuk akan jadi bahan legitimasi anda untuk menetapkan gabung tidaknya eIndo dengan aliansi walopun kongres menentangnya. karena anda punya bukti nyata kalo rakyat mendukung langkah anda ketimbang suara kongres yg ber-opposite terhadap keinginan anda.
dan saat ini sepertinya referendum belum sepatutnya keluar, kecuali memang sudah deadlock antara anda dan kongres dalam menentukan arah aliansi sehingga anda merasa sudah sepatutnya erakyat sebangai pemilik suara tertinggi di enegri ini harus menentukan sendiri pilihannya via referendum.
2. Pembodohan demokrasi
jangan sembunyi dibalik kata2 mendemokrasikan keputusan pemerintah. anda adalah pemegang kekuasaan penuh yang dipilih erakyat untuk memimpin kami semua menuju arah yang lebih baik. kalo anda sudah menetapkan tujuan kesuatu arah, maka agar mendapat dukungan erakyat, sosialisasikan lah hingga tercapai kesepahaman yg sama antara erakyat dengan anda terkait pilihan anda soal aliansi. bisa sosialisasi artikel, bisa pembahasan mendalam di mass pm para kumendan MU, bisa di forum2 lain yang anda kuasai sehingga mendapat gambaran sejauh mana dukungan rakyat terhadap arah kebijakan anda.
lah ini, debat ribut2 sama kongres aja gak kedengaran suaranya soal aliansi sudah maen referendum nodong2 rakyat buat iya apa enggak. anda ini pemimpin, kalo cuman bisa lempar ke rakyat untuk making decision ya mending ke laut aja, nemenin spongebob.
3. menabur bibit
dengan menodongkan iya atau tidak dalam form yg anda tawarkan untuk diisi, anda tidak hanya menaburkan bibit perpecahan ebangsa ini kedepannya namun melegitimasi potensial konflik yang akan timbul ketika perjalanan ebangsa ini dalam aliansi tidak mulus. semua orang akan punya bukti yang kuat untuk mendukung atau tidak mendukung damage distribution yg diatur MoD kedepannya. "...ngapain gw ngehit, pan gak dukung itu aliansi kemaren..."
4. polling / referendum tidak menjaring
apapun yang anda harapkan dipengumpulan suara itu terkait aliansi yang anda tawarkan, malah terkesan dilecehkan oleh para pembaca krn dari gambaran sekilas yang ada dikolom komentar, malah ramai dukungan terhadap aliansi lainnya. apakah ini berarti suara rakyat tak lagi dapat menembus tebalnya tembok istana? ataukah perencanaan yg kurang matang dalam sosialisasi atau hal lainnya?
kami berharap, dengan kepemimpinan anda maka ebangsa ini dapat kembali percaya diri dalam melangkah dan tak lagi limbung berjalan. namun sungguh kecewa kami saat melihat anda pun masih melemparkan beban kepundak rakyat hanya untuk sekedar meringankan beban anda dalam memikul tanggung jawab.
..."So, eIndonesia is an empire that can tell, alone from all of the empires, that it had achieved everything that it set out to reach; and its fall was a fall of an empire that has no more goals to attain"
The strongest empire – eIndonesia by Quicksilver
============================== \(^3^)/ ==============================
Viva la revolución!
Makassar, February 17, 2014
Comments
no pertamaxxx between us
yah baru liat langsung dimaling
oke dibaca dan dipelajari terlebih dahulu, jawaban akan segera disiapkan XD
wih fast response.....wkwkwkwkwkwk
ini untuk tujuan diskusi yg membangun, bukan untuk black campaign ataupun penjegalan rencana2 gov...thank you
ngerti kok oms, dari sekarang konflik harus di manajemen 😃
>,< seneng deh kalo semua masalah dan konflik diatasi dan diterima dgn bijak oleh kedua pihak...keep smile 😃
pokoke joged....xD
tang tung ting tang tung...tang tung ting tang tung.../me bunyiin gamelan )3
http://www.erepublik.com/en/article/-istana-sepuluh-hari-devajr-2374538/1/20
memang orang terpelajar lebih jelas dalam menulis daripada ane yg dari kemarin bingung ga tahu bgmn utk ekspresikan pendapat ane.
good point bro........
alibiiiiiiiiiiiiii.....dengan sadar diri ane minjemin tangan buat ente....ahahahahaha
wah lagi pada akur 😃
http://www.erepublik.com/en/article/-istana-sepuluh-hari-devajr-2374538/1/20
voted
makasih om
Nice
and so are you....😘
Wkwkwk /me kaborr
..."So, eIndonesia is an empire that can tell, alone from all of the empires, that it had achieved everything that it set out to reach; and its fall was a fall of an empire that has no more goals to attain"
The strongest empire – eIndonesia by Quicksilver
== (keruntuhannya sebagai empire karena tidak adanya lagi tujuan yang akan dicapai) == ane jadi bergidik bacanya gan...betapa gagahnya eindo saat itu :v
segagah om broery ya om....😃
koq broery seh gan? kenafa gak bang iwan ato axl rose ajah? )3 hihihihihiihhi
om iwan dah mellow bang, kalo axl bule..
om broery aja deh dah pasti pesolima...😃
-_____-"
mbah surip lah..
intelligent eh intelek eh mana yang bener
Internet Om...#eh
nice opini om 😁
Makasih tante...😃
depoh 😘
Yukooo...*hug
Respect o7
Kritik dan Saran yang intelek kakak 🙂 .
Kaga jadi dah ane ngasih gambar kek gni http://tinyurl.com/m2dm953
Ternyata ente udah make itu 😃
Sip (y)
Btw,, voted \o/
Makasih kakak...
Sama-sama gan 😃
kata ane ya,
1. Gov sekarang lagi memakai sistem demokrasi langsung.
2. Sosialisasi udah, mass PM sama cong udah, dan sekali lagi liat ke poin 1.
3. Gak usah pake referendum juga pasti gitu.
4. Entah
Makasih infonya kakak...
"kesepakatan telah tercapai untuk membentuk aliansi ketiga yang pro-Sirius. hal ini untuk mengimbangi damage dari Asteria. dan salah satu syaratnya adalah melakukan referendum di setiap negara mengenai keanggotaan negara tersebut di dalam aliansi baru ini" quoted from istana negara
dari situ menurut ane kejadiannya adalah:
1. 'refrendum' ini sebenarnya cuma polling, krn pengambilan keputusan sesungguhnya telah terjadi sebagaimana tertera di artikel istana negara, quoted "kesepakatan telah tercapai untuk membentuk aliansi ketiga yang pro-Sirius", atau dengan kata lain polling/refrendum ini cenderung merupakan instrumen legitimasi pengambilan keputusan gov
2. gov memahami baris 'syarat melakukan referendum' secara mentah (gk byk ba-bi-bu langsung bikin artikel, lempar wacana) dan melupakan mekanisme2 refrendum lainnya seperti jalur gov-cong, gov-masyarakat via rapat umum di irc, dll, dsb, yang sesungguhnya tidak kalah dalam hal bobot legitimasi apabila digunakan sebagai landasan untuk masuk aliansi tsb
gov nya diajak rapat rapbn aja gada yang mau, masih berharap rapat aliansi? udah 7 hari sejak draft rapbn diajukan lho, seharusnya cong yang mengundang presiden, secara kepala di cong lebih banyak dan mereka yang paling tahu waktu paling bagus
sayang yang anda tulis diatas ini tidak dijadikan prolog referendum
[removed]
Wohh... Ini pasti sambil "mulek" nih bikinnya... Keren begini...
Keep your room "mulek" mannnn....
ahaaaaaiiiiii.....xD
v, ckg
wih...makasih gan dah sudi mampir.....😃
ajib mas beroooh
voted.
makasih mas berooohhh
Aku jawab disini aja ya om Def0 🙂
1. Terimakasih atas kritiknya, saya sebagai yang menulis koran MoFA menyadari adanya kerancuan yang terjadi akibat penggunaan dua istilah yang berbeda. Yang dimaksud adalah: Referendum.
2. Di koran MoFA sebelumnya telah dijelaskan arah kebijakan Pemerintah dalam hal aliansi, baik itu aliansi utama maupun aliansi regional. Disana juga telah dijelaskan pertimbangan yang digunakan dalam menentukan aliansi. Disana juga telah disebutkan calon-calon anggota aliansi. Kalau om Def0 belum baca artikelnya, silahkan dibaca dulu supaya turut mengetahui juga. Tapi kalau om Def0 sudah baca namun masih belum memahami arahnya, mohon berikan saran agar kami dapat memperbaikinya. 🙂
3. Seperti yang dijelaskan di artikel referendum MoFA, tujuannya bukan menabur bibit perpecahan, namun sebagai pemersatu. Ketika kita sama-sama telah menentukan pilihan melalui mekanisme voting, kita juga turut berkontribusi. Kalaupun ada yang berpikir seperti "lah, aku kan milih tidak kemaren, ngapain aku hit wong aku ga setuju", itu adalah efek samping demokrasi. Tujuan utama Pemilu bukanlah untuk memecah persatuan, tetapi untuk menjaring orang/keputusan yang merupakan representasi mayoritas sehingga bisa dipakai untuk mewakili populasi secara umum. Saya rasa om Def0 mengerti benar dengan mekanisme politik seperti ini. 🙂
4. Terkait sosialisasi, saya sampaikan lagi bahwa di koran referendum pun sudah di-link ke koran sosialisasi kebijakan aliansi Indonesia. Sekali lagi saya mohon kepada teman2 untuk kembali membaca koran kebijakan aliansi yang ditulis oleh MoFA sebelum referendum.
Terimakasih untuk saran dan kritiknya. Kami terima dengan sangat terbuka. 🙂
/me kasih agan ichighost secangkir kopi item anget 😃
Thanks pak MoFA atas klarifikasinya....much appreciate it.
1. ok, understand that
2. saya baca artikel sebelumnya. yg dipertanyakan adalah jika memang hrs melakukan referendum sbg syarat masuk aliansi, just say it. gak perlu ba bi bu demokrasi apalah...apalgi spt yg saya bilang diatas, syarat untuk melaksanakan referendum kan secara awam blm terdengar dan terlihat bahwa gov dan cong deadlock shg harus rakyat yg making decision langsung.
3. dengan biasnya tujuan referendum diprolognya/mukadimahnya, maka hal itu dapat melegitimasi potensial konflik. yes i know, tujuan pemilu apa. but this is not election, its referendum. dan kalo referendum hadir itu dengan situasi dan kondisi beda dengan pemilu. pemilu kita bisa beda2 habis pemilu fine2 aja, tp kalo referendum, bisa2 ada rebellion contohya waktu timor leste atau dierep sini spt pernah terjadi disalah satu enegara (forgot what ecountry)
4. you gak bisa la, bilang sudah ada link sosialisasi dikoran referendum...namanya sosialisasi gak bisa seinstant itu apalagi untuk hal2 seperti ini. gak bisa dientengin gt aja...be more responsible dengan menjalankan hal2 yg diperlukan walopun mgkn responnya dikit. misal: undang rapat di talk, mass pm, more articles yg pasti gov menjelaskan sedetail mgkn kebutuhannya soal referendum dan hasil yg diharapkan sama gov...walopun yg pada datang/respon segelintir and itu2 aja, bukan reason buat gov tidak menjalankannya. krn itukan sudah kewajibannya.
and seperti yg agan warankz bilang disebelah, walopun cmn game, marilah kita belajar lebih bertanggung jawab terhadap roleplay yg dijalani. kalo jadi gov, marilah kita berpikir, bertindak dan berperilaku layaknya pejabat public sebagaimana adanya bukan cmn sekedar doing my job...
salute to MoFA and team for the hard work for better eIndo..o7
I got the point. 🙂
Oke om Def0, jadi masukan buat kami tim MoFA 🙂