[LPM] SOSIAL] Introspeksi 4 Tahapan dalam Permainan (apakah Erep demikian pula?)

Day 460, 05:14 Published in Indonesia Indonesia by wander howard

*Artikel berikut ini hanyalah opini belaka dan hanya buat bahan renungan (hanya direnungkan jg gpp kok. Karena siapa blg harus ada tindakan? Bukankah makin disuruh bertindak makin gak mau bertindak?

Intro menuju 4 Tahapan dalam menjalani sebuah permainan.

Definisi: Pemain di sini adalah anda sebagai gamer yang “nyemplung” ke dalam sebuah game. Kita asumsikan game di sini adalah permainan apa pun yang sudah kukuh berdiri dan populer, tetapi kebanyakan tidak memberikan sumbangsih signifikan apa pun dalam bentuk materi, trofi, atau apa yang biasanya diincar dan dihargai para seriuswan dan seriuswati di masyarakat RL kita. Sehingga kita tidak bisa memasukkan kategori Sports di sini seperti Bulutangkis atau Kickboxing Bola (sepakbola Indonesia-red :0).

(*kepuasan batiniah yang tidak termasuk dan jg toh kalian tau semua : kehormatan, pertemanan, sukacita murni, sukacita berbagi, sukacita dalam berkompetisi, bahkan sukacita dalam penderitaan itu sendiri (S&M yach))

Mau contoh game RL: Congklak, bekel, lompat tali. Contoh non RL: weleh, tidak terbilang banyaknya. Yang penulis pernah narkobai (candui) adalah Nexia, Ragnarok Online, lalu Astroempires. (pernah ngiler juga liat Lineage, WoW).

Masuk ke dalam topik bahasan. Nah, ti tiap permainan, lagi dan lagi, penulis merasakan empat buah tahapan yang pada akhirnya harus dijalani seorang gamer.

1. Tahapan Login dan Adaptasi
Pada tahapan ini seorang gamer baru bergabung dalam sebuah permainan. Ia nubie dalam artian calon Guru Ahli Roh. Ia harus meraba-raba, mengemis, menjilat, belajar mati-matian, bahkan (dalam beberapa game) harus ikut kuis dan jawab pertanyaan kaya di kuliah sama konco2nya ala ospekti biar bisa cespleng mengerti apa isi game itu. Di sini sebagian besar nubie gugur karena apa yang awalnya terlihat indah ternyata tidak seindah harapan, dan mereka pergi ke lain hati… Tapi yang bertahan adalah mereka yang menemukan arti baru atau makin suka dalam game ini. Tahap adaptasi berakhir dengan perasaan dalam diri seorang Nube bahwa ia kira-kira tahu apa yang harus ia kerjakan dalam game ini: Mendapatkan Tangan Setan dan Menjadi Guru Ahli Roh!

2. Tahapan Honeymoon alias Climber alias Injeksi Addiksi
Nubi yang telah berevolusi menjadi Nubichu mendapatkan sebuah pencerahan!
Inilah pencerahannya:
(1) GAME INI MENYENANGKAN! (kalo gak dia udah banting komputernya ke luar... kaya gini)

(2) Ia berada di strata sosial yang cukup rendah (baik secara ranking, kekayaan, stats, jabatan, tanggung jawab dalam semesta itu: baik dalam kelompok/guild/gang/’maho’ fans club, dll.
Ia tanpa daya, miskin dalam dengan kancut_robek atau bahkan harus mengemis, nodong, mungli, atau jadi penjilat keyboard.

Ia melihat ke langit-langit dan melihat para raksasa dan master-master di atasnya, dan ia begitu terbuai dengan mereka. Ia ingin jadi seperti mereka!
Para raksasa bisa dijangkau kok! Asal kita rajin! Demikian bagi gamer sebenarnya inilah masa yang paling indah dan enak. Karena di sini mereka memiliki cita-cita, berkembang, dan saling menghibur dalam companionship sesama guild.

Bagi para gamer yang memulai saat game baru dilaunching tentu saja suasananya beda. Ia langsung disuruh jadi Level 3 hehehe. Tapi kenikmatan pertemanannya, apalagi dalam skala kelompok kecil sangat nikmat.

Di sini sense of identity semakin kuat. Aku geng ini. Aku geng itu. Aku adalah ini. Aku adalah itu. Aku ingin begini aku ingin begitu (ingin baling2 bambu)…
Nobita yang menikmati tools baru dari doraemon masuk ke tahapan ini banget.

Sebagian orang ingin jadi kaya. Sebagian ingin kuat. Sebagian ingin menjadi orang terpandang, luhur, memiliki tanggung jawab dalam bentuk jabatan-jabatan. Dalam tahapan inilah perjuangan menuju tahapan aktualisasi diri (Keluarin cahaya kaya Prince of Tennis banget) dimulai.

Anda jadi gila. Tapi tidak sadar anda gila. Anda ambisius sinting bagai Napoleon (contoh presiden Spanyol yang ahli Kloning kemaren, meski yang satu ini berakhir tragis.)
Waktu yang dihabiskan untuk game meningkat, mulai nginvite orang untuk mencuci otak orang lain, dan mulai mempelajari mekanika game dengan lebih serius. Mendapatkan 1 G aja udah senang mau mampus pada awalnya, tetapi saat Production Capacity dari Charnya sudah naik, maka ciri khas kematangan tahapan ini adalah saat 1 G sudah kurang, tidak berarti, bahkan 200 gold pun tidak berarti (mungkinkah itu??)

3. Tahapan Mastery alias Raksasa alias Klimaks sampai Overdosis
Sesuai hukum ekonomi ekonomi dan pemuasan, maka segala sesuatu memiliki titik puncaknya. Apakah puncaknya?

Saat entah mengapa anda sudah ada di puncak. Anda presiden, FM, GM handal, dll.
Kebahagiaan telah bergeser. Apa yang dulunya dapat lemparan 1 G aja udah cium-cium sungkem, sekarang anda yang lempar koin ke ‘gelandangan-gelandangan ahli roh’ itu tanpa perasaan whatsoever.

Segala kegiatan menjadi rutin. Dull. Yang kaya kerjaannya cetak uang terus dan terus tapi tidak terasa lagi nikmatnya. Segalanya malahan mulai terasa berat. Terutama bagi yang berada di sektor tanggung jawab. Ada Koran yang membahas di erep bahwa Presiden tidak efektif setelah menjabat 2 masa jabatan berturut-turut (burnout, mutung, kesambar petir, konslet dikutip sebagai alasannya). Nggak kaya Pak Harto staminanya. Bah! (Untung ada juniornya)!

Ibarat pacaran setelah tahapan tai kucing rasa ambrosia, ibarat mendiami sebuah rumah cukup lama, maka mulai terlihat bocor-bocor dan berbagai kekurangan di sana-sini. Beberapa menyampaikan komplain, meski 99% game yang ada memiliki mimin dudut, apalagi yang jelas diback-up company materialistis. (PT. L*TO adalah salah satunya, juga pembuat game Everquest, WoW, dll.)

Hal itu mengakibatkan kekecewaan dan kesengsaraan. Apalagi saat balance mulai goyah. RL mulai mengetuk-ngetuk. Alarm tanda bahaya berbunyi! Sapi-sapi terkena anthraks semua! Anda sadar anda gila. (Lagi-lagi referensi kegilaan bisa dilihat di Koran komik: misalnya saat beli rumah, dll.)

4. Tahapan Hidup-Segan-Di-Ban-Pun-Tak-Mau alias Kegetiran alias Melongok ke Pinggir Jurang Arena Perosotan Mandi Bola

Ada banyak alasan penyebab hal ini. Tapi utamanya adalah satu hal: Getir. Hampa. Kecewa dengan game ini. Baik berangsur-angsur maupun mendadak! Baik ada desakan dari RL, esuami, emaho, eistri, eanak, dll…

Anda burnout. Either digilas tank, digilas amuk rakyat, dipentung kiri kanan di IRC, dll. Ecerai or mendadak anda merasa everything simply… don’t know… (INI TIDAK MERUJUK! SUMPAH SAAT DAY ITU GW KAGA TAU INI BAKAL TERJADI! I SUER!)

Tapi melihat char dan account anda yang telah berumur, anda merasa sayang. Ketika anda mengeluhkan hal ini di depan konsorsium Guru Ahli Roh yang baru-baru bilang anda gilak! Masa Char FM mo dibuang?! Kasih gue dong duitnya! Beberapa Nube Madya tercengang, beberapa Nube Expert ikut prihatin, ikut feel your pain, ikut marhum.

Anda menyadari sekali lagi bahwa saat anda sudah dekat. Anda merenungkan karir anda dalam game ini dan dalam flashback itu terlihat apa yang anda telah raih atau habiskan. Jika anda cukup arif buat mengambil hikmah darinya anda mungkin akan terhibur atau merasa beruntung. Sebab ada juga yang memilih disconnect dari dua dunia (abis jadi Guru Ahli Roh jadi Roh Ahli… seperti kasus di Korsel atau RRC).

Kalau masuk tahapan ke-5 ya jelas sudah keluar dari Game. (sementara or permanently banned)

Tidak ada yang namanya 7th Habit di sini: Sharpen the Saw. Yang ada hanyalah pola masuk ke dalam kecanduan yang baru, atau justru masuk lagi ke game ini untuk memulai lagi tahapan 1-4 ini.

Q&A:

[PENUH HARAP] APAKAH EREP INI SAMA DENGAN GAME YANG LAIN? Tidak tahu. Saya baru Tahap 2. Tapi saya berani bilang game ini lebih aneh dari game-game lain, karena kerekatan dan kelanggengannya juga dipertahankan dengan kopi darat, bahasa yang sama, dan nasionalisme yang sama.

[MARAH] TERUS NGAPAIN MAIN EREP? ANDA BIKIN SAYA PESIMISTIS! D'oh! Sopo bilang? Elu aja yang piktor, piktif, pikpit. Ini ajang senang2 dan aktualisasi diri kok! Siapa yang gak fanatik ngeliat Indo punya tanah di 4 benua? Ayayayayay!

[SOK FILSUF] APAKAH KEHIDUPAN INI LANTAS JUGA SEBUAH PERMAINAN?
Otoritasnya jelas, karena Mimin dari segala Mimin kita semua bersabda: Hidup ini hanyalah sebuah panggung sandiwara. (TYME aka SHW aka A)

[RESULT-ORIENTED] APAKAH YANG TELAH ANDA DAPATKAN DARI GAME INI? … Pertamaxx!!

[IDEALIS MELANKOLIS] ADAKAH JALAN MENUJU KE-TANPA-BOSAN-AN? Weuh jangan nanya saya! Tanya saja pada Sapi yang bergoyang… Tanya saja Bebek Menkominfo kita… Tanya pada Mimin yang dudulz… dan tanya Kang Ebiet G. Ade… asal jangan nanya Hantu Kang Chrisye (India pasti berlalu lah…)

[GUE BANGET] GIMANA CARA NGELINK ARTIKEL JADI BIRU?? Nah ini dia! Ajarin gw donk (sob sob)…! Thanks dan Pertamax!

[AYO TEBAK SIAPA] MOOO! MOOOHH! Iya iya gue tahu. Abis lv 6 gw pensiunkan ya cantik, lalu gw masukin ke Peternakan Abadi. Namanya Kemfood. Pemiliknya baek… Pake celana pendek terus… ramah senyum. Namanya Pak B*B Sad*no.

[INDIA] JAL INDIA? E-INDIA TIMES? Impeach Dionysus! Dia turunan greek bukan kayak gue! Howard! Asli Indonesia (kawin ama PM australi).

* Thanks buat Kang Bolo dan Kang Aban yang mengantarkan saya dari tahap 1 ke tahap 2.
**Terima kasih sudah membaca artikel perdana dari Wander Howard.
Di RL, Wander dapat anda temukan di toko Buku Gr***** terdekat, dalam Novel Fiksi Fantasi berjudul Tanril. Gugle aja buat reviewnya. * Nafta S. Meika